Selang beberapa lama, Haru pun mengalihkan pandangannya pada Anna. Mata gelap Sang Kaisar menatap Anna dengan dingin. Dia pun berkata, "Itu tidak membuktikan apa pun bagiku. Aku tetap tidak—"
"Lalu apa yang akan Anda percayai jika kebenaran itu sendiri Anda anggap sebagai dusta?" Potong Anna, sambil menggebrak meja di antara mereka, menyebabkan Aletha sedikit bergeser dari tempatnya.
Aletha adalah cara agar Haru mengetahui kebenaran dan menyetujui negosiasinya. Aletha adalah cara untuk mencegah pecahnya peperangan di antara mereka. Tapi jika Haru memutuskan untuk tidak mempercayai Aletha, maka tidak ada cara lain. Dan meski Anna tak menginginkannya, perang memang tak bisa dihindari.
Dengan tenang, Haru berkata, "Bukan itu yang kumaksud. Bola mata Dewi Kebenaran mungkin tidak berbohong, tapi aku tetap tidak akan memberimu kompensasi, karena meledaknya bom Morta di Jungdo tetap kesalahanmu."
"Tidakkah Anda melihatnya juga tadi pada bola mata Aletheia? Ibu Suri mengutus orangnya untuk mengambil—"
"Yeon-Hwa tetap tewas apa pun alasanmu. Anakku tetap tewas karena bom sihir itu!" Kali ini Haru turut menaikkan nada bicaranya. Tangannya terkepal di atas meja. Matanya menatap Anna dengan tajam seolah semua kemalangan yang menimpanya adalah kesalahan Anna. Dan Anna cukup yakin, saat itu, seluruh pengawal Haru yang bersembunyi sedang mengarahkan anak panah mereka maupun pedang mereka ke arahnya. Dengan suara yang bergetar karena menahan emosinya, Haru menambahkan, "Kau tidak akan tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau cintai—"
"Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kucintai. Lebih dari siapa pun, aku sangat tahu tentang hal itu, Kaisar." Potong Anna segera.
Sungguh tidak adil bagi Anna, karena Haru mengatakannya seolah Anna tidak menderita selama ini. Kehilangan seluruh anggota keluarganya satu per satu, kemudian kehilangan Xavier tepat di saat dia sedang sangat membutuhkannya, adalah hal tersulit bagi Anna. Tapi Anna tidak boleh memperlihatkannya pada siapa pun. Dia harus terlihat seolah semua itu bukan apa-apa untuknya. Dan di sini lah Haru, di hadapannya, mengatakan bahwa Anna tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang dia cintai. Kata-kata itu membakar emosinya.
Haru pun terdiam saat mendengar emosi memuncak dari nada bicara Sang Tsarina. Dia pun segera menyadari bahwa wanita di hadapannya itu baru saja kehilangan suaminya.
Tahu bahwa Haru akan tetap menyanggahnya, Anna menambahkan, "Tapi Yeon-Hwa bukan orang yang kau cintai. Dan aku yakin sekali kau sudah tahu bahwa anak yang dia kandung bukan anakmu."
Kata-kata itu berhasil membungkam Haru. Perselingkuhan Maharani Yeon-Hwa dengan Elias tentu sudah menjadi rahasia umum di Istana Kaisar. Haru tidak menyanggahnya. Tapi dia mengatakan hal lain yang mengejutkan bagi Anna.
"Yeon-Hwa lah anakku."
"Tidak..." Ucap Anna. Dalam pikirannya dia mengingat-ingat kembali apa saja yang dia ketahui tentang Yeon-Hwa. Dan dia tahu bahwa Yeon-Hwa adalah anak satu-satunya dari Putri Seo-Hwa dengan Panglima Wu yang sama-sama meninggalkan dari Istana saat Kaisar Qin melakukan kudeta. Yeon-Hwa seharusnya bukan anak Haru. "Tidak mungkin. Yeon-Hwa bukan—"
"Putri Seo-Hwa adalah orang yang sangat kucintai." Haru memotong perkataannya. Dan cara Sang Kaisar mengatakannya, Anna tahu bahwa Haru benar-benar mencintai Putri Seo-Hwa. Cinta yang tetap bertahan meski segala hal telah terjadi dalam hidup seseorang. Seperti yang pernah dikatakan oleh Leon. Seperti cinta Irene kepada ayahnya Leon. Dan seperti cinta Anna kepada Xavier. Haru melanjutkan, "Dia adalah satu-satunya orang yang kucintai melebihi seisi dunia ini. Yang demi dirinya lah aku membohongi ayahku sendiri selama bertahun-tahun hingga ajal menjemputnya. Untuk mengamankan Putri Seo-Hwa dari ayahku. Dan saat dia melahirkan Yeon-Hwa, aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri karena dia adalah anak dari wanita yang kucintai. Dari jauh aku menjaganya sejak dia masih kecil, aku memastikan keberadaannya tidak diketahui oleh siapa pun. Tapi kau mengutusnya ke Orient dan membuatnya berada dalam bahaya. Kau lah penyebab kematian Yeon-Hwa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flower of Eternity
FantasyLanjutan 'Lotus of East Palace' Seri terakhir dari 'The Rose that Blooms in North' "Banyak sekali bunga Wisteria yang bermekaran di Istana ini." "Itulah sebabnya Istana kami disebut Istana Wisteria." "Kudengar orang-orang Westerian dapat mengerti ba...