Akhirnya Pak Ikhsan jadi pindah di rumah kontrakan bekas Bayu yg kini telah pindah ke Singopuran. Tapi kamar Ikhsan dipotong untuk digunakan Bu Mukidin untuk bersemadi bertemu dengan makhluk yg mirip dengan Bayu yg pernah mengajaknya bercinta tanpa sepengetahuan suaminya. Gendruwo itu bernama Bayu juga. Sebenarnya gendruwo tergantung pada manusia itu mbayangkan laki2 seperti apa, maka ia akan menjelma menjadi manusia seperti yg dikhayalkan manusia. Bu Mukidin dari awal melihat Bayu ngontrak di rumahnya sudah falling in love, tapi tidak mungkin karena ia lebih tua dari Lintang istri Bayu.
" Bagaimana pak guru, cocok gak tinggal di rumah ini ?' tanya Bu Mukidin ketika masuk ke dalam kontrakan pak Ikhsan.
" Alhamdulillah Bu. saya suka tempatnya sejuk walau tanpa AC "
" Ya jelas, kan di atas ada dahan beringin yg rindang dan semilir." kata Bu Mukidin sambil matanya terus mengawasi pak Ikhsan yg tampan itu. Tiba2 seperti ada kekuatan yg instan mengalir ke dalam tubuh pak Ikhsan yg tersenyum merespon tatapan mata Bu Mukidin.
" Santi. !" kata pak Ikhsan.
" Bayu..!!" sahut Bu Santi yg luluh saat lengannya dipegang Ikhsan. Ikhsan yg kemasukan roh gendruwo Bayu mendekatkan tubuhnya merapat dada wanita muda dan cantik itu. Bu Mukidin atau Santi itu berasa ada getaran dan sensasi birahi bersentuhan dengan kulit tangan Ikhsan. Tapi tiba2 ada suara pak Mukidin yg memanggil nama istrinya.
" Tik..Santi..kamu didalam ya ?'
Seperti sangat terkejut kedua manusia itu langsung tersadar dan melepaskan diri dari pelukan.
" Iya pak lagi nanyain pajek listriknya udah dibayar belum " kata Bu Mukidin berdalih. Lalu Mukidin ikut masuk dan mentalami pak Ikhsan.
" Mudah2an pak Ikhsan betah tinggal disini." kata pak Mukidin.
" Insyaallah pak." jawab Ikhsan yg kefodoran karena celananya masih terbuka ketika pak Mukidin datang.
***
Bagaimana Ikhsan tidak betah karena Puput mulai mendengar berita pindahnya ke bekas kontrakan papanya. Puput senang sekali datang ke rumah kontrakan itu menemui pak Ikhsan. Puput sudah melihat foto tunangan pak Ikhsan bernana Nurjanah. Karena itu ia akan merubah dirinya sebagai Nurjanah yg sangat dicintai pak Ikhsan. Puput adalah anak gendruwo yg pasti bisa melakukan seperti yg bisa dilakukan makhluk halus, menjelma wajah lain atau menghilang.
Pak Ikhsan sangat senang dan terkejut ketika Nurjanah menyusul ke rumah kontrakannya yg baru. Aneh kalau tunangannya itu kini agresif dan selalu datang ke sekolah menemuinya dan mengajak bercumbu. Anehnya pak Ikhsan juga melayani keinginan Nurjanah sejak beberapa hari Puput tidak nampak masuk sekolah. Puput telah menjelma sebagai Nurjanah tunangan Ikhsan. Atau Puput mengajak tubuh Nurjanah yg rajin mengaji itu datang ke sekolah menemui guru olah raga itu.
" Dik Janah.." kata Ikhsan ketika Nurjanah baru sampai di rumah kontrakan itu sudah melepas baju dan tiduran di ranjang.
" Mas..kita main lagi ya!" kata gadis cantik itu sambil melingkarkan kedua tangannya ke leher Ikhsan. Ikhsan yg melihat dada Nurjanah yg montok sangat mulus itu tak kuat menahan hasratnya hingga membiarkan celans jeannya dilorot tangan Nurjanah. Ikhsan tak menyia- nyiakan waktunya untuk melahap dompet kulit yg sangat indah menantang itu.
Walau dalam tempo singkat Ikhsan sudah tumbang dan tertidur pulas, tetapi Puput yg menjelma Nurjanah telah puas. Di rumah Nurjanah yg merasakan mimpi indah bercinta dengan Ikhsan hingga terkejut ketika esoknya muntah2. Nurjanah tak pernah mengunjungi tunangannya yg sedang mengajar di sekolah. Tapi Nurjanah bisa hamil !! Hingga ia bingung mengadu kepada orang tuanya.
" Lalu kamu bisa hamil bercinta dengan siapa kalau tidak dengan Ikhsan ? " tanya ibunya.
" Benar Bu, aku tidak pernah bertemu dengan Ikhsan selama 3 bulan." kata Nurjanah sambil menangis.
" Coba panggil Ikhsan kemari. Bapak mau nanya dia." kata pak Jalidin.
****
Ketika dikonfirmasi, Ikhsan mengatakan apa adanya bila ia memang sering bercinta dengan Nurjanah yg suka datang ke sekolah atau ke kontrakan. Nah Lo, kalau Iksan sendiri yg ngomong, Nurjanah gak bisa jawab.
" Demi Tuhan aku tidak pernah nyusul ke kontrakan mas Ikhsan. Apalagi sampai bercinta. Astagfirullah" kata Nurjanah.
" Ya sudah, yg penting yg berbuat mau bertanggung jawab kan selesai.' kata pak Jalidin.