Bayu yang tengah malam itu pulang langsung ke dapur minum kopi panas yang selalu disiapkan istrinya Lintang. Perempuan cantik itu selalu menyiapkan kebutuhan suaminya bila pulang tengah malam. Bayu yang selalu mesra bila berada di dalam rumah tengah malam dan selalu membawakan uang banyak tentu membuat Lintang bahagia dan tidak berpikir macem- macem.
"Itu kopinya sama makanan kecil mas"
"Puput kemana ma?"
"Udah tidur di kamar sebelah. Kan sekarang dia sudah besar, minta kamar sendiri" kata Lintang.
"Iya lah. Mosok kumpul sama kita, ntar takut lihatin kita bercinta." kata Bayu yang langsung mengajak Lintang tidur karena sudah larut malam.
Lintang selalu mendapat perhatian dan kepuasan bersama Bayu bila pulang tengah malam. Kalau paginya Bayu bisa berubah sewot atau suka marah karena kalah judi ya udah dimaafin saja. Karena itulah Lintang selalu setia kepada Bayu.
Perangai Bayu itu selalu berubah- ubah. Terutama bila siang atau pagi hari yang selalu datang dan pergi lagi katanya mau kerja dagang, atau ke rumah temannya, Lintang membebaskan saja, toh tiap malam sudah memberi jatah ranjang dan tiap malam jum'at Kliwon pasti kasih uang 200 juta. Tapi Lintang benar- benar polos sehingga tidak pernah berprasangka bila tiap malam itu yang datang bukan Bayu suaminya, melainkan Gendruwo.
***
Tapi semenjak Bayu tidak bisa menemui Vina lagi, jadi penasaran apa benar purel cantik itu telah kawin dengan gendruwo. Hanya dengan teman mainnnya si Indra saja ia berani bicara blak- blakan tentang adanya hantu. Karena selama ini ia hanya merasa berhalusinasi saja bila bicara tentang setan. Ia hanya berpikir bahwa hantu itu tercipta karena terlalu halu pada siangnya. Cuma kalau tiap.hari ia bisa menikmati hasil kerja istrinya yang cuma jualan di pasar bisa punya penghasilan kek artis kan tidak masuk akal. Bayu yang sudah 10 tahun tidak kerja selain makan duit gendruwo itu tetap bahagia karena sikap istrinya yang selalu hangat dan sayang.
Ah hanya orang sirik saja yang suka bilang ada Gendruwo yang mengawal istrinya ke pasar dan menjaga tidurnya di rumah jika ia tidak dirumah. Tidak ada buktinya kok kalau lintang selingkuh. Kalau soal rejeki yang instan bisa saja karena Lintang sering bersedekah jadi amalnya besar, sehingga banyak rejekinya yang datang dari mana saja.
Yang menjadi pertanyaan besar bagi Bayu adalah kenapa ia tidak bisa berjumpa dengan Devina pada malam Jum'at kemarin.
"Udah lupain aja si Vina, kan gue masih ada." kata Lestiyana yang bagi Bayu kurang cantik dan bermuka tua itu.
"Luna masuk nggak hari ini Les?" tanya Bayu sambil gerayangan ke bagian sensitif gadis itu.
"Ada. Udah loe kalau udah bawa duit kasih aja aku ma Luna, paling Vina lagi ke dukun"
"Lhah ngapain ke dukun?"
"Ruwatan tuh barang biar awet seret kek perawan kalau ke dukun."
"Hah? Emang dia suka maen palaris sama susuk ya?"
" Lha iyalah. Semua purel sini tuh main dukun. Soalnya kan kek jualan dipasar, banyak saingan."
"Loe juga ya."
"Enggaklah kalo gue. Buktinya gue tetep jelek dimata loe. Kalau main dukun tuh walau gak punya wajah tetep aja diburu orang kaya."
"Ah bisa aja loe."
"Indra tadi kemari?"
"Kan eloe yang ngebosin dia. Kalau eloe gak datang berarti dia juga gak."
"Oke kalau gitu kita maen dah bentar aja ya. Tapi gue gak bawa duit nih. Diutang boleh kan?"
"Ah lucu, mosok maen pake utang, mana enak."
Kedua makhluk pecinta itu akhirnya naik ke lantai 3 cari kamar buat maen sodok bola. Memang rumput tetangga itu selalu lebih segar dari pada rumput di kebun sendiri.
****
Bayu sangat kaget ketika tiba- tiba ia berpapasan dengan Devina yang sudah berdandan sangat cantik seperti mau berangkat kerja di cafe saja.
"Eh mas Bayu." sapa gadis itu ketika bertatap mata dengan Bayu.
Bayu yang baru pulang nganterin sekolah Putri anaknya langsung menghentikan langkah.
"Kok loe di Solo ngapain? Kangen sama gua ya?" kata Bayu sambil menarik lengan gadis itu.
"Iyalah.. lama kita gak jumpa ya mas." jawab Vina manja menggelayuti ke lengan Bayu. Bayupun merangkul pundak gadis itu dan membawanya masuk ke dalam mobil.
"Aku antar ke kosmu ya? Atau pulang ke rumahku, kan di rumahku gak ada siapa- siapa."
"Ke kosku aja." kata gadis itu sambil mengikat sabuk pengaman ke tubuhnya disamping Bayu.
Sungguh sangat bahagia Bayu bisa bertemu dengan gadis cantik idamannya itu setelah lebih sebulan tidak bisa bertemu. Mobil yang dikemudikan Bayu terasa ringan dan jalan sampai menunjuk angka 200 Moh. Tau- tau sudah masuk ke dalam garasi rumah yang sangat mewah di daerah Jogya. Bayu dan Devina keluar dari mobil langsung masuk ke dalam rumah mewah yang ada kolam renangnya itu. Ah kenapa tidak dari kemarin Bayu menemukan rumah itu. Gumam Bayu dalam hati.
Pasti rumah mewah itu dikontrak Devina dengan harga mahal, kan ia sudah dapat duit dari gebetannya yang gendruwo. Batin Bayu yang terus mengikuti langkah Devina masuk kamar. Namun ketika Bayu melihat gadis itu sudah melepas seluruh pakaiannya, tiba- tiba pintu rumah ada yang ketok.
"Assalamualaikum"
Bayu beranjak membuka mata dan bangun dari tidurnya yang sudah sampai luhur baru terasa.
"Ah sialan cuma mimpi"
