BAGIAN : 42

427 15 4
                                    

Berita hilangnya keluarga Bayu dari kampung Singopuran telah viral ke media sosial karena berurusan dengan makhluk halus. Sedang beberapa warga sekitar Beteng banyak yang mendadak jadi stress atau ODGJ karena diganggu gendruwo atau Wewe Gombel. Tapi daerah Beteng malah makin ramai bak daerah wisata lokal. Banyak diantara mereka yang tertarik ingin bertemu dengan gendruwo dan ingin mencari pesugihan. Ada pula orang yang datang mengaku sebagai mediator untuk mengenalkan pengunjung dengan gendruwo penunggu pohon beringin. Pak kades sendiri sudah sering tidak dinas karena terseret ke dalam komunitas hantu yang dibangun putrinya Linggar.

        Pak Modin dan sekdes Margaret serta Kadus Tumiran mulai cari masalah dengan menyalah gunakan kekuasaannya memakai uang dana desa yang harusnya dikelola pak kades. Toh mereka menganggap pak kades stress sehingga sulit jika diajukan ke pengadilan.

      Bu Kades yang mengurus dagangan di pasar tidak sempat mengurus suami dan putrinya yang masing- masing sibuk kuliah serta jadi kepala desa. Kedatangan mbak Margaret sekdes yang mencari pak kades mau minta laporan keuangan, jadi bingung.

      "Ibu gak tahu ya mbak. Ibu kan mengurus Tarzan dan toko di pasar." jawab Bu kades.

      "Ya sudah Bu.. saya mohon pamit." kata mbak Margaret.

      Margaret dan Tumiran bersenang hati karena bisa memanfaatkan waktu yg manis memakai uang dana desa untuk berfoya- foya.

       "Uang dana desa ini banyak lho, 1 milyard lebih, kita pakai saat pak kades stress, kita harus kompak tutup mulut." kata mbak Margaret yang jadi sekdes.

      "Bagaimana kalau pak kades menyangkal di sidang nanti, kan yang pegang uang bukan pak kades" kata pak Modin.

       "Tapi kita bikin nota yang ditanda tangani pak kades dan stempel desa"

        "Gitu ya.." kata Modin.

        "Bagaimana kalau di pengadilan tuduhan itu bebas karena pak kades stress?"

        "Justru saat sidang nanti pak kades yang stress itu membuat Kong kalikong kita aman. Kita bilang aja gak tahu." kata Margaret.

        "Oke aku setuju."

      *****

      Satu bulan kemudian, di desa itu jadi ramai karena banyak warga yang berkumpul karena demo pak kades korupsi dana desa. Warga yang diprovokasi perangkat desa membawa spanduk menuntut pak kades dipenjara dan lengser dari jabatannya. Sayang sekali pak kades saat itu juga sedang terlihat stress karena memanggil nama Anah bidan desa sebelah.

       Bu Kades bingung karena ia tidak tahu menahu tentang dana desa, tapi dipanggil polisi untuk jadi saksi.

      "Saya tidak tahu apa- apa pak..."

      "Iya..pokoknya ibu ikut saja bersama pak kades ke kantor polisi." kata Banpol.

       Pak kades yang tertawa- tawa tidak hiraukan dirinya sedang dalam masalah. Warga yang diprovokasi Modin serta sekdes bersorak sorak sampai pak kades di bawa masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil polisi Bu kades menangis karena malu dituduh membantu suaminya korupsi.

       "Hu hu hu.. saya benar- benar tidak tahu pak.. tolong lepaskan suami saya pak, dia itu orang jujur, tidak mungkin korupsi uang negara." kata Bu kades sambil menangis.

       "Ya sudah nanti ibu katakan apa yang ibu lihat di kantor ya Bu." kata polisi membujuk bu kades.

       Sampai di kantor polisi Bu kades langsung diinterogasi sebagai saksi oleh bagian satreskrim. Sedang sekdes Margaret sudah membawa berkas berupa nota pengeluaran uang yang ditanda tangani pak kades. Kadus Tumiran senyam senyum saja karena akal bulusnya bakal mulus dan lancar menyelewengkan dana desa bersama sekdes.

      "Bu Margaret, tolong siapkan berkas untuk bikin BAP " kata pak polisi.

       "Ini pak sudah saya bawa semua." kata sekdes.

       Ketika diperiksa, polisi agak tercengang melihat TTD yang tertulis diatas nota bermeterai itu bukan nama pak kades, melainkan Margaret dkk.

        "Ini tanda tangan siapa  Bu? Mana tanda tangan pak kades?" tanya polisi.

        Betapa Margaret sangat terkejut ketika ditunjukkan semua nota pengeluaran uang ditanda tangani sekdes serta kaur Tumiran.

       Sekdes hampir menangis ketika melihat tanda tangan pak kades berubah jadi parapnya serta pak Tumiran. Sekdes mengeluarkan seluruh isi tas yang dibawa ke atas meja yang ternyata berisi gepokan uang ratusan ribu dan hp serta gincu, tidak ada nota lain.

       "Ini gimana sih ? Siapa yang ganti tanda tangan pak kades.. " rengek Margaret hampir putus asa sambil memasukkan gepokan uang yang berjumlah 400 juta itu ke dalam tasnya. Tapi polisi menahan uang itu sebagai bukti.

       "Ini uang saya pak." kata Bu sekdes yang merebut uang itu dari tangan pak polisi. Tapi pak polisi tetap menarik uang itu sambil memborgol tangan sekdes.

      "Nota ini ditanda tangani ibu sekdes dan kawan kawan perangkat desa, dan uang ini jadi bukti dalam sidang nanti Bu." kata pak polisi yang malah membawa sekdes masuk ke dalam sel bersama pak kades.

       "Coba lihat notanya pak" kata Tumiran yang penasaran melihat sekdes ikut disel.

         "Kamu siapa? pak Tumiran ya?" tanya polisi.

       Tumiran jadi panik karena namanya disebut pak polisi yang masih membawa lembar nota yang ada tanda tangan sekdes dan kaur.

        "Iya saya Tumiran pak yang jadi saksi korupsi pak kades " kata Tumiran.

        "Lihat ini tanda tangan siapa? " kata polisi sambil memborgol Tumiran.

         "Itu salah pak, saya ini saksi, bukan yang makan dana desa." jawab Tumiran yang panik dan mewek ketika membaca namanya juga tertulis diatas kertas segel nota pengambilan uang.  Tas Tumiranpun diperiksa polisi hingga ditumplak ke atas meja. Isinya gepokan uang 300 juta. Tumiran makin panik dan mewek matanya berkaca.

      Aneh bin ajaib, kenapa di dalam tasnya yang berisi surat- surat itu berubah jadi gepokan uang ? Tumiran jadi bingung dan menangis histeris karena ia ikut diborgol dan dimasukkan ke dalam sel bersama sekdes.

       "Ini berkas sudah lengkap, tinggal kami akan menangkap pak Modin yang ikut bertanda tangan di dalam nota." kata pak polisi.

       "Bagaimana mungkin nota segel yang ditanda tangani pak kades itu bisa berubah jadi tanda tangan aku dan bu sekdes." gumam Tumiran dalam hati. Kalau nanti Modin sudah ditangkap, maka bisa jadi pak kades bebas dari hukuman karena jadi korban Kong kalikong perangkatnya.

***

       Di dalam ruang hingar- bingar itu ada pak kades yang sedang bermesraan dengan Anah dilihat putrinya Linggar yang sedang asik bersama Rangga gendruwo. Pak kades akhirnya merasa senang berada di alam gaib bersama putrinya. Ternyata di dalam alam setan itu ia merasa lebih senang tidak dibebani pikiran ruwet. Terutama bisa bertemu dengan mantannya yang cantik bidan Anah.

       "Mas tahu kan kalau yang bebasin mas dari sel polisi itu saya?"

       "Emang aku salah apa?" tanya pak kades yang kaget mendengar cerita Anah.

       "Bu kades sekarang juga disel karena dituduh ikut bantu mas korupsi dana desa. Tapi surat segel yang mas parap sudah saya ganti parap anak buahmu"

DIHAMILI GENDRUWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang