BAGIAN : 25

1.1K 25 0
                                    

"Kok gue ada disini sih?" gumam Devina saat sudah melangkah keluar dari rumah Jody. Bukannya tadi ia berada di rumah mewah milik Jody yang tanpan itu, kenapa sekarang jadi tinggal di kebon kosong mana suasana sudah sore.

"Estiii!!" teriak Vina sambil menoleh kekanan dan ke kiri yang sepi. Kebon kosong yang tidak dikenal Vina yang jauh- jauh datang dari Jogya ingin melihat pohon besar yang ditunggui gendruwo ganteng. Ah jangan- jangan itu tadi yang ngaku bernama Jody itu gendruwo. Rasanya tidak mungkin gendruwo omong udah kek anak kekinian. Jody mah modis dan mbois.

"Hehem." tiba- tiba terdengar suara cowok deham. Jangan-jangan Jody sengaja ngeprank sama gue nih. Gumam Vina dalam hati.

. "Jody!! Jangan gitu dong. Gue mau pulang nih"
kata Vina yang benar- benar bingung dan takut. Entah kenapa tiba- Vina jadi merinding karena hari sudah sore, dan ia berada di tanah kosong yang sangat sepi. Padahal sebelumnya sedang di daerah dekat rumah Bayu sekitar jalan raya mau ke Bandara Gunung Pare. Ah jadi bingung dan bete Vina.

"Hehhhhehh"

Suara desahan nenek- nenek dalam kegelapan membuat Vina semakin gemetar dan merinding.

"Aauw!!" pekik Vina ketika lengannya ditepok dari belakang. Vina menoleh setengah mewek karena takut.

"Aku Ida. temanmu" kata seorang gadis yang berpakaian anak sekolah SMA. Ida siapa? Vina makin takut karena merasa tidak punya teman namanya Ida.

"Ida siapa?"

"Teman di Jogya"

"Kok bisa sampai sini?'"

"Aku sudah pindah ke sini 5 tahun "

Vina gak bisa ingat masa lalu, yang ia butuh sekarang mau keluar dari kebun kosong itu.

"Mau keluar ke jalan aspal ya? Lewat jalan dibawah pohon itu saja lurus jangan menoleh." kata Ida.

"Makasih ya."

Ingat 5 tahun lalu Ida kawan sekolah memang meninggal karena kecelakaan motor di Solo.Waah pantes tadi ia masih pake seragam SMA ngeriii jadinya. Akhirnya Vina menyusuri jalan setapak itu tanpa menoleh dan benar kata Ida ia sudah menemukan jalan aspal.

"Lah ini mah jauh dari rumah mas Bayu." Gumam Vina yang sempat menoleh ke belakang, ya ampuun ia sedang berada di tengah kuburan.

"Vinaa..ngapain loe di situ?" tanya Esti yang tiba- tiba berjalan ke arah Vina.

"Udahlah..ceritanya ntar saja. Karang kita pulang dulu aja. Udah malem nih."

"Gak jadi ke rumah mas Bayu?"

"Gila loe. Mau digaplok bininya ya?"

Kedua sahabat itu akhirnya memutuskan pulang ke Jogya karena sudah malem.

***

Devina sangat ketakutan sampai di rumah saja masih bengong di teras rumah sambil ngerokok sampurna mild rasa mentol. Hari ini dia gak kerja lagi males saja. Ah bener gak sih kata temen- temen kalau dipacari gendruwo tuh dapet duit banyak? Entah kenapa sore itu Devina jadi bete inget saat berkenalan dengan Jody. Ah seperti halu saja inget nama Jody. Gumam Vina dalam hati. Tapi Devina benar- benar kenal dengan cowok itu kok. Aneh memang. Pada saat gadis itu sedang berjalan di area wisata Beteng istana bersejarah itu, ia ketemu Jody. Sumpah Vina tidak mimpi. Jody yang tampan itu mengajak mampir ke rumahnya, ah Vina jadi takut halu. Ia matiin rokok dan masuk rumah seraya menutup pintu dan korden jendela.

"Vina..aku datang"

Gadis cantik itu mengurungkan langkahnya masuk kamar ketika namanya dipanggil seseorang dari luar rumah.
Vina kemudian kembali membuka pintu dan melobgok keluar. Cowok itu mengenakan celana jean biru muda dan kaos oblong putih melambaikan tangan kepada Vina.

"Hai..aku Jody."

Setengah tidak percaya Vina keluar dan menghampiri sosok Jody yang berdiri di dekat pintu. Akhirnya Vina tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"Jody! Ah..masuk sini" kata Vina agak gugup ketika dekat dengan pemuda ganteng itu.

"Di teras saja lah."

"Masuk sini, kan aku tinggal di rumah kos sendirian." kata Vina.

"Tidaklah disini saja" kata Jody yang duduk di pagar tembok teras rumah Vina. Ya sudah Vina ikut saja apa maunya Jody. Entah kenapa tiba- tiba Vina merasa sangat senang dan jatuh cinta kepada Jody. Padahal ia sudah puluhan cowok ganteng yang ditemui di pekerjaannya, tapi tak satupun yang dimasukkan ke dalam hati. Kini baru bertemu dengan Jody, langsung jatuh hati.

"Bagaimana loe tahu rumah gue?"

"Gadis secantik loe gak ada susahnya mau cari. Kan loe punya GPS."

"Ah bisa saja loe Jod"

"Loe udah punya pacar ya? Pastilah cewek secantik loe pasti banyak yang mau"

"Ah enggak sih. Gue baru malem ini merasa dapet cowok yang type gue. Siapa tuh?"

"Entuh loe yang ngomong, berarti loe udah dapet kan?"

"Cowok itu eloe tahu"

"Gue juga Vina, sejak gue ketemu loe maren, gue ingetin terus. Gue jadi gak bisa tidur tahu."

"Gak bisa tidur..kan gak ada ranjang mau tidur dimana?" Vina nyesek keceplosan becanda. Emang Jody gendruwo yang tidurnya pasti diatas pohon besar yang viral itu.

"Maaf."

"Gue yang maaf gak bisa lama nih."

. "Emang loe gak bawa motor?"

"Enggak. Gue gak bisa naik motor Vin.!"

"Hah terus jalan kaki aja dari Solo kemari?"

"Iyalah."

"Jangan lupa besok main lagi ya..kan kita belom ngobrol panjang lebar."

"Oke..daaag"
Vina jadi merasa kehilangan ditinggal Jody pulang hingga ia menunggu Jody yang melangkah ke jalan dan lenyap dibalik kegelapan.

DIHAMILI GENDRUWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang