Bayu kembali mencari Vina setelah mendapatkan uang 300 juta dari Lintang yang telah mengijinkan untuk membeli tanah di Singopuran. Tapi Vina sudah seminggu tidak masuk kerja karena dianggap mengganggu tempatnya kerja. Mungkin karena Vina sering ditemani makhluk halus yang terlihat menakuti para pengunjung cafe.
"Emang kalau bukan Vina kenapa? Kan ada gue, ada Irza." kata Lesti yang menurut Bayu kurang kece.
"Bukan gitu Les, gue soalnya udah janji nih mau kasih tip gedean."
"Tip gedean tuh berapa hayo..paling juga gopek"
"Sembarang. Nih, gue bawa 100 juta nih.." kata Bayu sembari keluarin duit dari jaketnya.
"Yaudah buat booking gue sebulan tuh."
"Anyway, tolong jelasin gue please Lesti, What's going on ?"
"Info gue 1 Juta ya?"
"Oke, oke."
"Katanya.. Vina tuh udah punya gebetan gendruwo kek bini loe"
"Loe omong yang jelas please. Jangan nyinyir."
"Loe buktiin ndiri dateng ke kosan dia."
Bayu terbengong - bengong ngedengerin kata Lesti. Bener kagak nih orang. Gumam Bayu dalam hati.
"Tahunya kalau dia punya gebetan setan gimana?"
"Mana duit gue dulu cetyo."
"Nih.. jelasin dulu."
"Tengkyu" kata Lesti sambil tersenyum dapat duit dari Bayu sejuta gak capek2.
"Jelasin dulu atuh"
"Tanya noh yang pada minum di bar kan tahu kenapa pengunjung pada ketakutan lihat gebetan loe Vina."
"Habis Vina datang bawa jin yang berwajah serem di cafe nakutin para pengunjung tahu." kata Irza.
Bayu bingung mendengar info dari teman- teman purel tentang Vina yang sekarang punya gebetan gendruwo. Gendruwo bucin amat emang di alam dia gak ada peri pa kuntilanak? Gumam Bayu dalam hati.
***
Bayu nekat ngebut mobilnya berburu purel cantik si Devina ke kosan. Bayu tidak yakin sama kata Lesti yang macem- macem. Bilang aja mereka sirik kalau Bayu ngebooking Vina terus dan bayar mahal buat kencan sama tuh cewek.
Rumah kosan Vina memang letaknya agak masuk kedalam, tapi dipinggir jalan aspal jadinya gampang carinya.
"Tok tok tok" Bayu mengetok pintu setelah miskol berkali- kali tidak diangkat.
"Tok tok tok!"
"Krett!!"
"Eh mas Bayu.. masuk" kata Devina yang nongol sambil tersenyum.
"Gue tadi ke cafe, loe gak masuk ya." kata Bayu sambil melangkah masuk kosan. Kok Vina gak omong sama sekali ya.Gumam Bayu dalam hati.
"Emang loe knapa sampe kagak masuk lama banget. Gue kangen ama loe tahu." kata Bayu sambil mulai merayapi kaki Vina. Tapi Vina hanya tersenyum dan tidak berkata sepatah katapun. Tiba- tiba lampu mati. Semua jadi gelap.
"Oglangan ya?"
"Vinaa.. kamu dimana?"
Mendadak Bayu jadi tidak bisa melihat apapun. Semua hanya gelap dan Hitam selain pohon- pohon yang berderet di kiri dan kanan Bayu. Bayu berada di kebun kosong yang tidak ada di daerah kosan Vina.
"Vinaaa..kamu dimana sayang? Aduuhh..gue dimana ini.. kok jadi kebon kosong begini. Duhhhh"
"Hehhhh hehhhh"
Suara itu ada didekat Bayu yang mulai dijalani rasa takut karena ia telah pindah ke alam lain yang tidak dikenal. Bahkan jalan keluar dari tenpat itupun tidak teihat.
"Hi hi hihihihi.."
Suara tawa seperti tawa kuntilanak dalam film horor saja terdengar bersautan dan membuat Bayu gemetar ingin segera keluar dari lokasi. Tapi kaki laki- laki itu seperti kram tidak bisa bergerak.
"Vinaaa.." jerit Bayu setengah menangis karena ia tidak melihat mobilnya ditaruh dimana. Yang ia lihat hanya bayangan dalam gelap sosok besar berambut panjang menghampirinya. Semoga ini hanya permainan Vina saja.Gumam Bayu dalam hati. Benar juga yang datang adalah sosok wanita dengan rambut terurai panjang dan mata bersinar.
"Hihihihi hihihi hihi"
Kedua tangan wanita itu terangkat dan menerkam pundak Bayu setengah mencengkram dengan kuku panjangnya hingga menembus kulitnya dan mengangkat tubuh Bayu tinggi- tinggi.
"Hihihi hihihi hihihi"
"Ampuuun.. Toloooong"
Tak seorangpun yang mendengar teriakan Bayu. Bayu yang kini terangkat oleh tangan setan dihempaskan pula dengan sangat keras hingga ia jatuh terkapar di lantai dengan sangat keras. Bayu makin ketakutan mencoba merangkak dan mencari pegangan karena suasana sangat gelap hingga Bayu tak bisa melihat apapun.
Bayupun berulang menyebut nama Devina dan minta ampun jika bersalah. Tapi ketakutan itu tak kunjung lenyap hingga kakinya serasa dengkelen atau kram.
"Ya Allah..astagfirullah. berikan jalan pada hamba ya Allah."
"Loe ngapain sih pake istigfar segala. maen ke kos gua.?" kata Vina tiba- tiba.
Bayu seperti bangun dari mimpi saja ketika melihat sekitarnya adalah taman rumah kontrakan Devina. Pasti rumah itu yang beliin gebetan Vina yang tajir itu. Kata Bayu dalam hati.
"Masuklah..laki gue kalau siang pergi." kata Devina. Ah Bayu makin yakin saja kalau yang dikatakan Lesti benar