Gendruwo!! yang berdiri disamping gadis manis kelas X SMA itu. Tentu saja semua teman kelasnya menjauh ketika melihat Linggar asik makan bakso di kantin. Linggar tetap melihat Rangga adalah teman barunya yang tajir dan tampan. Tetapi saat Linggar kembali masuk ke dalam kelas, makhluk seram itu tak terlihat siapapun. Karena ia akan tampak seram dan bisa menakutkan jika gadis cantik yang dilindunginya sedang dalam ancaman.
Saat bubaran sekolah, cowok- cowok ganteng di sekolah Linggar yang dikenal angker karena mereka juga anggota gengster tak berani mendekati gadis culun itu sampai jauh meninggalkan sekolah.
***
Hanya Eros dan Jarot yang penasaran ingin melihat realitas kehidupan Linggar di rumah karena ia sudah lama mengincar gadis itu untuk diculik. Linggar kan anak baru dan dari keluarga sederhana, paling mudah kalau jadi umpan untuk dibawa ke lokalisasi. Jarot yang ganteng di sekolah itu paling suka merayu cewek cantik di sekolah untuk jadi pacarnya kemudian dijual dijadikan l*nte ABG.
Ketika sampai di depan rumah gadis itu Jarot dan Eros berpura- pura jadi tamu yang baik berhadapan dengan orang tua Linggar.
"Dari sekolah ya dik?" tanya Bu kades.
"Iya Bu..ini mau kasih undangan pensi di sekolah"
"Ya sudah ibu tinggal dulu ya dik, ibu mau kondangan nih" kata Bu kades meninggalkan tamu mereka.
Namun ketika keadaan sudah sepi, kedua pelajar itu masuk kamar mencari Linggar yang sedang berganti pakaian. Mereka senang sekali ketika melihat Linggar sedang mengenakan bra sehabis mandi. Saat itulah mereka langsung menyergap ke dalam kamar.
"Auw!!"
Mendadak lampu padam, dan kedua cowok itu telah pindah tempat ke gudang yang sangat gelap serta berbau busuk seperti bau bangkai tikus.
"Ros..kamu dimana?"
"Aku lagi terperosok di kakus nih. Sialan banyak tokai lagi" jawab Eros yang hanya merasakan kakinya berendam air Tokai dan hidungnya menghirup udara busuk. Eros bingung kenapa ia jadi masuk ke kamar gelap dan terpisah dari temannya Jarot. Kedua pelajar itu tak habis pikir ketika mereka jadi tersesat di dalam ruangan gelap. Apakah di rumah Linggar ada kamar seperti ini? batin Jarot.
Saat yang sangat tegang itu tiba- tiba mereka dikejutkan dengan suara aneh seperti tawa kuntilanak.
"Hihihihi hihihihi.."
"Jarot, loe jangan nakutin gue nih." kata Eros yang tak bisa keluar dari kubangan Tokai yang sangat busuk. Sedang suara Jarot tak lagi didengar. Jarot sendiri juga mendengar suara aneh di dalam kegelapan. Tawa dan desahan nenek lampir yang mendirikan bulu kuduk.
"Hehhh..hehhh. hehhh"
Suara itu makin dekat ke telinga Jarot dan akhirnya ia disentuh tangan kasar yang berlumur kotoran manusia.
"Hehhh..hehh..hihihihi"
Jarot benar- benar ketakutan sampai kencing dalam celana. Tangannya kemudian diseret entah siapa keluar dari kamar gelap itu dan dilempar ke dalam air yang becek kek comberan.
"Byurrr!!"
Jarot bersumpah akan membunuh jika tahu siapa yang telah menjailinya. Eros masih merintih dan menangis karena kakinya makin tenggelam kebawah kubangan air kotor itu. Kenapa temannya tidak lagi terdengar suaranya? Apakah Jarot sudah kabur tapi tidak peduli dengan dirinya? Batin Eros sambil terus berusaha merangkak mencari pegangan untuk bisa ditarik. Sampai lebih setengah jam Eros tersesat didalam ruang gelap itu.
"Eroooosss!!"
Tiba- tiba terdengar suara aneh memanggil namanya dari dalam ruang gelap itu. Eross makin takut dan merinding. Dan namanya kembali dipanggil saat Eros melihat ada cahaya yang menyorot dari lobang angin. Erospun merangkak meraih sumber cahaya itu yang ternyata pintu keluar. Eros bergegas keluar dari ruang gelap dan pengap itu dan bergegas lari. Tapi ia tidak bisa menggerakkan kakinya.
"Eroooosss!!" terdengar lagi suara aneh itu memanggilnya dari arah kegelapan. Erospun mencoba membuka kuping untuk mendengar lebih jelas darimana suara itu berasal.
Tiba- tiba punguungnya terasa ada yang mencengkram dari belakang. Eros terkejut setengah mati.
"Eros, Eros!!"
" Huuuaaaa!!""Eross! Loe kenapa sih gua panggil diem saja?"
Ternyata Jarot yang memanggilnya sejak tadi. Eros yang ketakutan melihat wajah Jarot membulatkan matanya.
"Loe tadi kemana?"
"Dideket loe tau."
"Kita dimana Roy?"
" Nggak tahu. Yang penting kita mesti tinggalkan tempat ini." kata Jarot sanbil mulai menemukan jalan keluar jalan setapak ditepi kali. Tidak ada rumah orang yang bisa ditanya ini daerah mana. Kedua bocah itu benar- benar tersesat di alam lain.
***
Pak kades sudah pulang kondangan bersama istrinya ketika Linggar masih berada di teras main hp.
"Temanmu udah pulang nduk?" tanya Bu kades.
"Udah kali."
"Lho kamu ditanya kok jawabnya gitu. Emang gak pamit sama kamu?"
"Nggak tahu. Linggar keluar habis pake baju, mereka sudah tidak ada."
"Mosok punya tamu kok pulangnya gak pamit."
Linggar gak peduli sama orang tuanya yang ngomel sambil masuk kamar. Gadis itu sedang pacaran dengan Rangga yang tidak terlihat oleh kedua orang tuanya. Linggar sadar jika Rangga adalah gendruwo yang dicari di pohon beringin itu. Rangga yang sangat perhatian dan protex habis itu membuat Linggar nyaman jadi ceweknya. Rangga bilang sangat mencintai Linggar dan berjanji akan menikahi. Bahagia Linggar bukan main bisa punya pacar sangat tampan dan tajir. Tiap hari Rangga memberi uang jajan buat Linggar 2 juta rupiah.
"Udah malem Nggar, masuk rumah. Nggak baik anak gadis duduk diluar udah malem gini." kata Bu Kades.
"Iya Bu..bentar..lagi matiin hp."
"Gue pulang dulu ya"
"Masuk rumah aja, kan bokap gue gak lihat kamu"
"Nggak enaklah. Besok gue datang lagi kok"
"Okelah kalau gitu" kata Linggar sambil muah ketika Rangga melepas pelukan dan menghilang dibalik kegelapan malam. Biar gendruwo kalau realita memberi kebahagiaan mo bilang apa? Kata Linggar dalam hati. Saat masuk kamar tidur Linggar senyam senyum saja terbayang pertemuan dengan Rangga. Ia berharap cowok ganteng itu kembali menemuinya di dalam mimpi.
***
Pak Kades pagi itu memanggil Bayu dan Lintang yang sering berantem dan dituduh warga memelihara setan pesugihan. Warga pasar juga sering kehilangan uang tidak jelas sebabnya sejak Lintang buka toko di pasar itu.
"Kalau saya dulu tinggal di kontrakan pinggir Beteng, katanya punya gendruwo yang suka ganggu orang kampung. Sekarang kan kami sudah pindah." kata Bayu membela diri.
"Bagaimana ini pak Modin?"
"Saya kira Bayu tidak salah. Kan yang salah tuh pohon beringin belakang rumah saya, itu memang ada yang tunggu."
"Kan saya sudah pindah ke Singopuran, kok masih di salahkan?"
"Tapi istrimu itu punya setan pesugihan di pasar."
"Buktinya apa?"
"Ada yang lihat makhluk aneh di dalam warung saat malam hari."
"Lho, malam hari kan toko tutup, Kok ada yang lihat berarti mau maling itu"
Para pedagang yang melapor ke pak kades diam. Soalnya yang pada sirik lihat toko Lintang laris manis itu pada fitnah. Ditambah preman yang ingin mengganggu Lintang melihat makhluk halus itu sangat seram dan suka mencelakai para preman.