Malam semakin larut dan mata Vina sulit untuk bertahan memandangi sinar hp ditangannya. Akhirnya ia tertidur sambil memeluk guling dan boneka panda.
Betapa sangat terkejut Vina ketika mendapati Jody telah duduk di sampingnya di dalam kamar. Kamar yang agak gelap karena lampunya memang dimatikan oleh Devina saat mau tidur.
"Jody." bisik Vina sambil membiarkan tangan pemuda ganteng itu mulai melepasi pakaian tipisnya dan membelai dengan sangat mesra. Sungguh mati, Vina merasa seperti ABG yang baru men saja. Segar dan berseri- seri. Jody tampak sangat bahagia ketika berada diatas tubuh Vina yang telah tak berbusana. Tapi Vina sebenarnya tak tidak mau terbebani rasa berdosa jika ia melakukan itu sebelum pernikahan.
"Jangan Jod"
"Kenapa?"
"Ohhhh"
Vina tidak mampu menolak ketika semua berakhir dengan sangat nikmat dan ia benar- benar sangat bahagia malam itu.
"Aku harus cepat pulang Vina" kata Jody sambil beranjak meninggalkan gadis itu masih terkapar diatas ranjang. Devina bangun lagi ketika Jody memberikan sesuatu yang sangat indah. Sesuatu itu ia letakkan dibawah bantal dan Vina kembali dikecup bibirnya. Vina jadi merasa sangat kehilangan ketika Jody pergi. Jody telah pergi setelah memberinya kebahagiaan. Setelah itu sepanjang malam Vina tertidur pules lagi hingga pagi hari ia dibangunkan oleh alarm hp nya.
"Ting tong Ting Tong"
Pas bagun pagi, Devina merasa seperti baru saja ditinggal pergi Jody. Ia jadi selalu teringat apa yang telah mereka lakukan di dalam mimpi.
"Ah..seperti beneran saja!" gumam Devina didalam hati. Ia kan hanya bermimpi ketemu Jody. Ah kenapa sih ia jadi terobsesi seperti Bayu gebetannya di cafe? Benarkah Jody itu gendruwo yang selama ini ia cari?
Iseng- iseng Vina membalikkan bantalnya untuk membuktikan bahwa tadi malam ia tidak mimpi. Bantalpun dibalik dan yaa anpuuun.. dua gepok uang ratusan ribu terserak dibawah bantal.
Berarti tadi malam ia telah bercinta dengan Gendruwo Jody. Ah..ia akan buktikan jika uang itu tidak palsu, ia akan belikan minyak wangi ambil selembar saja.
***
Sore itu Devina sudah masuk ke dalam ruang depan cafe yang sudah rame dikunjungi para tamu. Devina yang sangat pede karena memiliki uang banyak dan sudah membeli barang kebutuhan wanita dengan uang itu. Pastinya malam itu wajah Vina jadi sangat cantik dan bersinar. Tapi para pengunjung pria yang biasa mengajaknya minum atau gombalin gadis itu mulai menjauh. Pasalnya ada bayangan hitam yang selalu mengikuti di belakang gadis cantik itu.
"Hai Vina. Loe sore ini kliatan cantik banget cuy"
"Makasih"
"Habis dari rumah Mbah dukun ya.?"
"Iyalah.Namanya juga perawatan."
Bagi para purel, perawatan tidak hanya facial atau perawatan kulit saja, tetapi juga perawatan susuk pemikat itu sangat perlu untuk menjaga kecantikan dan pelarisan mereka awet. Tapi malam itu tidak untuk Vina. Devina yang sudah mondar mandir sambil nemeni tamu minum, tetep saja sepi dari tamu yang ngajak kencan atau dibooking keluar. Vina menghela nafas ketika temannya berbisik.
"Eh Vin loe ngerasa gak jika loe sedang diikuti orang?"
"Hah?" Tentu saja Devina sangat terkejut ketika ditanya tenannya seperti itu. Ia refleks menoleh kekiri dan kekanan melihat siapa yang didekatnya. Tidak ada siapa- siapa.
.. "Maksud loe siapa? Bayu yang cowok Tosuro itu?"
.. "Bukan sih. Gue cuma dikasih tahu sama cowok pengunjung yang pada lari ngeliat loe datang"
Ah, Devina jadi baper karena semalam sudah dikencani sama brondong Jody yang misterius itu. Benarkah Jody itu gendruwo? Devina jadi takut dan merinding dengar kata temannya si Kajol.Jadi salting nih, memang ia kemaren penasaran dan iseng kepo seperti apa rasanya diselingkuhin gendruwo. Akhirnya ia ketemu Jody yang membuatnya tersesat. Tapi ia telah merasakan nikmatnya gendruwo ganteng itu. Dan tadi malem sudah di DP duit 20 juta. Tapi ia jadi gak nyaman kalau gendruwo itu posesif ikutin Vina kemana saja.
"Loe sendiri lihat gak? Siapa dong, bilangin"
"Terus terang yang pada lihat cowok- cowok. Kalau gue gak lihat apa2 kok"
"Loe ngibul ah"
"Bodoamat pada jauh dari gue." kata Vina sambil ngloyor pergi ke toilet ngaca. Saat itu juga pengunjung histeris melihat bayangan hitam di bar tempat duduk Devina.
"Hantuuuuu!!"