MANUSIASU adalah manusia srigala yg mulai berdatangan ke lokasi dimana Dita berada yaitu daerah Beteng bekas kerajaan Pajang Kartosuro. Manusia srigala yg berdatangan di lokasi itu karena diundang oleh Abas yg mewakili spesis makhluk gaib itu. Abas tidak terima dikeroyok oleh gendruwo keluarga besar Bayu.
Malam itu lokasi sangat sepi tidak ada lagi pasar malam seperti biasanya di hari Kamis malam Jum'at. Tapi ada gerombolan manusia yg datang dari langit berkumpul dibawah pohon beringin untuk menunggu entah siapa. Gerombolan manusia itu tidak lain adalah manusia srigala yg berujud manusia biasa dengan bahasa kita. Mereka memang sengaja datang untuk bertarung dengan gendruwo yg telah mengeroyok Abas.
"Di pohon besar inilah mereka bersarang." kata salah seorang dari mereka.
"Ya sudah sergap saja."
"Hiiiiiaaaahhhh!!" serangan kelompok manusia srigala itu sangat dahsyat walau hanya berupa kilatan petir yg menyambar hingga daun pada dahan pohon itu terbakar habis tinggal tangkai dan ranting yg menghitam. Tapi tak tampak reaksi hingga terlihat bayangan setan gendruwo. Mungkin mereka ketakutan atau memang tidak berani keluar menghadapi kelompok manusia srigala.
"Kata orang, mereka akan muncul jika dipancing dengan wanita cantik." kata Abas.
"Omong kosong! Kita kan lebih unggul dari setan kolor gendruwo. Kita ini berasal dari genetik Eropah, tidak punya cara yg mesum seperti gendruwo." kata rombongan yg bersikeras memburu gendruwo sekitar pohon beringin. Abas mengalah saja ketika kawan2 bersikeras mengobrak- Abrik dengan serangan gaib.
Bayu datang bersama kawannya dari kampung Jongke dan Singopuran yg berujud manusia biasa karena mereka masih yakin jika Bayu masih hidup.
Kawanan manusia srigala tidak bisa berbuat banyak ketika menghadapi manusia biasa kawan Bayu. Karena mereka tidak cuma punya ilmu gaib, tetapi juga membawa pistol dan bedil.
"Dor dor dor!"
"Usir manusia siluman... Allahu Akbar!!" teriak kawan dari Bayu yg kecampuran ustadz. Mendengar suara takbir kawanan manusia srigala itupun kocar- kacir melarikan diri cari selamat.
"Kenapa kalian lari? Mereka itu bukan gendruwo, tapi manusia biasa. Kita jelas lebih kuat daripada mereka" kata Abas menahan langkah temannya. Lalu mereka saling berpandangan dan balik menyerang gerombolan Bayu yg terus takbir dan acungkan bedil.
"Dor dor dor!!"
"Lihat, kita tidak terluka kan? Ayo..serang balik" perintah Abas.
"Tapi yg kita cari kan gendruwonya..kemarin yg menyerang kita"
"Itu didepan kita manusia jadi2 an..kita beresin dulu"
"Hiiiaaaatttt!!"
Kelompok manusia srigala itupun menyerang dengan jurus bola api ( thunderball) yg menderu seperti badai api sangat panas hingga membakar apa saja yg ada. Termasuk pohon beringin besar itu meranggas daunnya hingga tinggal dahan kering menghitam.
Seketika itu juga terdengar jerit kesakitan dari pihak Bayu yg didukung warga kampung Jongke. Sedang Bayu lenyap dari pandangan mata. Seluruh rumah dan toko sepanjang jalan raya Tosuro tutup karena hujan disertai badai saling bersautan dan menggelegar di langit. Manusia srigala terjebak dalam kepungan hujan dan lalu lalang mobil. Tak lagi ada manusia yg keluar atau aktifitas diluar rumah.
"Duaaaarrrr!!" geledek menggelegar dilangit usai kilatan petir yg dikirim Abas. Seketika listrik padam dan langit jadi gelap gulita.
***
Esoknya Abas yg merasa aman tinggal di dalam sebuah hotel bersama Dita mendapat tamu seorang pemuda tampan. Tapi Dita yg lebih dulu tahu dan menjamu di teras pada dini hari sebelum subuh.
"Mas Bayu!" pekik Dita.
"Sssstt.." bisik Bayu sambil menempelkan jari telunjuk ke bibirnya. Dita paham agar ia tidak keras2 bicara. Entah bagaimana Dita jadi tak kuasa menolak ketika Bayu menciumnya, dan menggendongnya terbang kelangit. Dita tak tahu ia akan dibawa kemana oleh Bayu.
" Inilah istana kita " kata Bayu sambil tunjukkan kemewahan rumahnya yg seperti istana. Ruang yg sangat luas dengan hiasan sutra dan emas berlian menjadi dambaan wanita. Dita terpana bak telah menjadi warga surga yg serba indah. Disana Bayu adalah satu dari puluhan laki2 tampan yg sedang berpesta minum anggur dan makanan enak yg tersedia diatas meja. Wanita yg ada disanapun seperti bidadari yg sangat cantik. Dita jadi insecure.
"Apakah kita sudah mati? Surgakah ini mas ?" tanya Dita yg terkesima melihat keadaan istana itu.
"Belum sayang.. kita sekarang berada di dalam istanaku. Istana gendruwo"
"Hah? Benarkah?" kata Dita seraya membulatkan mata memandang mahligai dan limpahan permata yg tersebar di lantai. Bahkan Bayu mengambil gelang permata itu dan memasang ke tangan dan leher Dita yg terbuka. Dita tersenyum bahagia dan lupa daratan. Jangankan kalung emas, cincinpun tak terbeli oleh Abas ketika ia datang dari Bogor ke Tosuro. Kini ia menjadi seorang wanita kaya raya bergelimang perhiasan dan uang.
Tumpukan uang di dalam lemari dimanjakan kepada Dita yg sudah diboyong Bayu ke dalam dunia gaib.
"Kenalkan ini keluarga besarku, Dita..kau akan hidup bersama kami selamanya" kata Bayu yg lalu mengenalkan Dita kepada para pemuda tampan itu.
Tapi Dimata Abas yg berhasil menembus lorong waktu dan masuk ke alam gaib, melihat Dita tengah berada dalam cengkraman makhluk hitam berbulu lebat dengan gigi bak pedang memagari mulutnya. Makhluk yg sangat seram di dalam rawa gelap yg sangat menjijikkan.
"Ditaaaa!!" panggil Abas yg sangat keras tapi tidak didengar gadis itu.