BAGIAN : 57.

368 12 3
                                    

Bahagianya Dasimah ketika pulang ke rumah berpura- pura tidak dengar berita kecelakaan itu. Bahkan di rumahnya tidak dilihat tetangga yang datang karena ikut bela sungkawa. Mungkin jenasah Bayu sudah langsung dibawa ke IGD rumah sakit, sehingga tetangga tidak tahu. Dasimah tidak terpikir mau datang ke rumah sakit, karena ia lebih ingin buktikan ke dalam kamar untuk menyimpan uang pesugihan yang biasanya teronggok di dalam kamar pribadinya. Buruan ia buka pintu dan masuk ke dalam. Namun tiba- tiba ia mendengar deru mobil yang berhenti di halaman.

"Mah.. dijemput kok malah pulang duluan sih?" ternyata itu suara Bayu. Bayu pulang dengan Pajero yang ringsek bekas tabrakan. Tapi Bayu tidak mati. Dasimah sangat terkejut ketika didalam kamar pribadinya tidak ada tumpukan uang seperti biasa jika suaminya dapat musibah. Uang pesugihan itu tidak ada, selain darah yang berceceran diatas kasur dan lantai. Itu pertanda kemarahan pesugihan karena gagal memangsa tumbal manusia yang disajikan Dasimah.

"Ampuuun.. ya kanjeng.. ampuuun.. apa salah hamba kanjeng.." kata Dasimah sambil berlutut dan menyembah ke arah sebuah sesaji dan keris yang dibungkus mori putih.

Suara Bayu yang berteriak memanggil nama Dasimah tidak didengar. Tapi tiba2 ada sosok hitam yang terlihat keluar dari asap Bakaran menyan berucap kepadanya.

"Kamu tidak memberi aku tumbal manusia kali ini." kata sosok hitam itu dengan suara parau.

"Saya sudah menikah dengan laki- laki yang tadi tabrakan. Namanya Bayu"

"Dia bukan manusia. Dia itu siluman. Sebagai gantinya kamu akan kujadikan tumbal" suara aneh itu mengakhiri. Dasimah menangis dan mohon ampunan hingga bersujud di lantai. Tapi mendadak tubuhnya kejang serta merasakan sakit seperti digigit ular dan dikunyah hingga remuk tulang- belulangnya serta kering darahnya.

"Adduuuh sakiiitt .. ampuuun.. aaaaach." erangan yang memilukan itu terdengar di dalam kamar kusus Dasimah. Sementara itu Bayu yang berhasil mendobrak pintu tidak melihat tubuh Dasimah kecuali uang yang berserakan diatas kasur. Bayu sangat bersenang hati karena mendapatkan uang pesugihan pengganti nyawa Dasimah. Tetapi Bayu yang sudah menjadi siluman tidak bisa menyentuh uang itu lagi. Bayu sudah tidak berujud seperti manusia karena Usy menghendaki jadi miliknya.

Bayu baru tahu jika Dasimah adalah wanita pemilik pesugihan yang selalu mencari suami dijadikan tumbal. Sayang sekali ketika menikahi Bayu, gagal jadi tumbal karena ada Usy, setan wanita pengawal setia Bayu yang tidak ingin suaminya dijadikan tumbal untuk sesaji pesugihan.

***

Rumah besar beserta isinya adalah milik Bayu sekarang. Tetapi diluar sana tetangga Dasimah mengira wanita itu yang jadi korban tabrakan mobilnya. Sedang harta milik Dasimah lenyap ditelan bumi entah kemana. Begitu pula keberadaan Bayu juga tak dilihat tetangga hingga rumah yang ditempati dianggap kosong. Rumah itu tertutup dan sangat angker terkesan, karena pemiliknya telah mati dan lenyap bangkainya.

Bayu bebas keluar masuk rumah itu karena tidak ada yang melihat. Sedang Dasimah sudah dikenal tetangga sebagai wanita syirik pemuja setan. Kini wanita itu sudah hilang dimakan pesugihan hingga tidak lagi tinggal di dalam rumahnya yang kosong. Bayu menangis bukan karena tidak bisa melihat Dasimah, melainkan karena ia tidak bisa kembali menjadi manusia yang bebas menikmati uang dan bercinta dengan para wanita cantik. Bahkan menyentuh uangpun tak mampu.

"Ya Tuhan..hamba ingin kembali jadi manusia dan bisa bertemu dengan anak istri hamba Lintang. Hu hu hu.. ampuni hamba ya Tuhan..."

"Sudahlah mas, kan sudah kehendakmu ingin jadi siluman, kerajaan setan tidak mengijinkan manusia sebebas mas keluar masuk negeri gaib. Mas sekarang sudah resmi jadi warga setan, gak boleh lagi pegang2 benda di alam nyata."kata Usy sambil memeluk kekasihnya erat.

****

Lintang yang sudah kembali jadi manusia sadar tidak ingin kembali ke alam gaib menerima lamaran pak Ikhsan guru olah raga Putri Pingitan yang sekarang sudah SMP. Lintang biar sudah punya dua anak tetapi masih cantik dan awet muda seperti prawan saja. Pak Ikhsan yang awalnya bertemu Putri sudah bukan muridnya lagi, diajak main ke rumah barunya di Jogya. Sesampai dirumah pak Iksan terpesona melihat ibunya Puput yang tampak semuda Puput. Akhirnya mereka menikah dan pak Iksan pindah ngajar di Jogya.

DIHAMILI GENDRUWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang