Senangnya para pedagang yang transaksi dengan dedemit selalu dapat uang baru dan banyak seperti uang yang baru dipotong dari bank. Tetapi banyak juga keluhan dari mereka karena ada uang yang mereka terima berubah jadi daun kering. Namanya juga uang dari hantu. Pihak bank yang selalu mendapat aduan nasabah yang kehilangan uang saat setor tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada bukti. Cctv yang ada di kantor bank tidak bisa merekam pencurinya.
Tapi lokalisasi dan cafe tempat orang maksiat aman sulaiman karena banyak orang datang minum dan berjudi. Bahkan banyak purel yang kaya mendadak bila dibuking gendruwo atau siluman yang bawa uang sangat banyak. Tidak ada orang yang tahu mana gendruwo mana manusia kalau sudah berbaur dalam dunia malam. Tapi tak jarang para sopir taxi dan purel menangis karena uang yang didapat berubah menjadi daun kering. Rumah pak kades jadi ramai bukan karena pak Modin yang buka praktek paranormal, melainkan karena Bayu sering datang membagi rejeki kepada para pedagang yang ingin pelarisan dan pesugihan.
Tapi kedatangan Dita Erina dari Bogor adalah semata memang ingin bertemu dengan gendruwo yang viral di medsos. Dita yang sangat kecewa dengan pernikahannya yang dipaksa oleh sang ayah melarikan diri ke Tosuro untuk memburu gendruwo yang bernama Bayu. Dita yg asli dari tanah Pasundan itu tentu tidak bisa membedakan mana manusi dan mana siluman ketika belanja di pasar malam dadakan di sekitar Beteng Kraton. Keingin Tahuan Dita sangat besar karena kata Abas cerita tentang gendruwo itu memang nyata. Cuma Dita seperti salah ngomong ketika masuk wilayah setan mengucap tahlil atau kalimat tauhid. Sehingga malam yg terang benderang itu berubah jadi mendung dan tak tampak manusia selain rombongan teman2 nya dari Bogor dan Bandung. Di sekitar pasar malam berubah menjadi pasar kambing dan babi.
"Kok pasar hewan di malam hari. Mana pedagangnya?" celetuk Dita yg sangat terkejut. Abas yg masih sepupu Bayu sudah diberitahu bila binatang itu bisa jadi ujud dari para siluman. Untung Bayu buruan muncul diantara sapi yg berjejer di pinggir jalan.
"Abas.!" panggil Bayu. Dita terkejut mendengar sebutan temannya. Abas yg disebut namanya langsung menoleh dan menatap Bayu. Dita terkesima melihat wajah pemuda yang memanggil nama Abas.
"Bayu!" sambung Abas sambil menghampiri Bayu dan memeluknya seperti melepas kerinduan telah lama berpisah. Padahal saat ini yg dinanti- nanti Dita. Betapa ganteng wajah Bayu, wajah yg putih bersinar itu bak malaikat yg turun dari langit. Betulkah itu Bayu gendruwo yg viral di medsos? tanya Dita dalam hati. Abas yg dikenal Dita di Singapore dulu bernama asli Darsono Ajar sudah kumpul kebo lebih lima tahun. Abas yg tidak memberi turunan kepada Dita tentu menjadikan keluarganya sepi. Tapi hati Dita sudah terlanjur milik Abas sekalipun tidak punya anak. Kini hasrat Dita berubah ketika bisa bertemu dan melihat wajah Bayu yg glowing.
"Ayoh.. kalian singgah di rumahku." kata Bayu simpatik.
"Oh iya.. ini temanku tidur dari Bogor, namanya Dita Erina" kata Abas. Bayupun tersenyum ketika menjabat tangan lembut Dita.
Aneh, mendadak suasana jadi hingar bingar banyak orang mondar- mandir di jalan yg tadinya gelap itu berubah menjadi terang seperti siang hari. Binatang yg berjejer di tepi jalan sudah tidak tampak selain muda- mudi yg sedang bersendau- gurau.
Aneh bin ajaib, dada Dita berdegub kencang mana kala Bayu merangkul pundaknya. Sedang Abas seperti tidak cemburu ketika Bayu yg walau sepupu tapi berani memeluk dan mencium bibir Dita. Tangan Bayu tak henti- henti meremas dada Dita yang montok tanpa mengenakan bra dibalik kaos singlet tebalnya.
"Hhhhh...hhhh mas Bayu ya?" tanya Dita sambil melangkah masuk ke dalam kamar bersama pemuda tampan itu. Bayu mengangguk seraya mengangkat pinggang Dita dan membaringkan ke atas kasur. Abas lenyap entah kemana, Dita tak begitu merisaukan karena telah tergantikan oleh sosok tampan Bayu. Kalau betul itu gendruwo yg viral, Dita bersumpah ingin sekali bercinta dan jadi isterinya. Dita memang sangat cantik dengan wajah yg turunan Pakistan itu membuat lelaki manapun klepek- klepek. Hidung mancung, mata hitam cekung dan kulit putih membuat Dita terlihat sempurna sebagai seorang gadis yg disukai gendruwo. Abas tidak salah pilih ketika mengajak Dita untuk kumpul kebo di Singapore karena disana tidak ada polisi yg tugasnya nangkep orang berzina, apalagi mereka kan emigran.
Gendruwo sangat suka melihat wajah cantik ke araban dan sekujur tubuh ditumbuhi bulu halus seperti paha dan tangan Dita. Terutama sekali jembut Dita yg sangat lebat hingga susah bagi Abas untuk memijit kacangnya. Tetapi gendruwo menyukai gadis yg punya jembut tebal. Kali ini Bayu baru merasakan betapa rongga Dita sangat dalam dan berpasir. Karena itulah Bayu merasa sangat nikmat karena pusakanya seperti digigit ular ketika berada jauh di dalam sarang burung Dita. Padahal Dita mengaku kumpul kebo dengan Abas cukup lama, apa mereka tidak pernah bercinta karena Abas impoten.Gumam Bayu dalam hati.
"Milikmu seperti masih perawan saja Dit, emang gak pernah disentuh Abas?" tanya Bayu sambil terus membom bardir rongga Dita. Dita tidak menjawab, cuma tersenyum dan mendesah puas saja.
"Abas cuma senang deflorasi, mengisap dan menjilat atau ngobel, kan burungnya gak kuat tegak lebih semenit" kata Dita yg sudah loyo terlentang pasrah.
" Kalau aku?"tanya Bayu yg terus menggenjot tanpa lelah.
"Hhhh.. ruar biasa mas" bisik Dita. Bayu juga merasakan perubahan pada dirinya setelah menjadi warga gendruwo. Dulu saat masih bersama Lintang juga seperti manusia biasa tidak sekuat sekarang bercinta sampai sepanjang hari. Sampai lawan main sudah terkapar, masih getol nyangkul. Kini Dita yg sudah tak bertenaga dan basah kuyup oleh keringat, Bayu masih maju terus pantang menyerah.
Tentu beda nikmatnya bercinta dengan Dita yang seolah terasa masih gadis suci yg tidak pernah dijamah monster. Bagai tanah gersang yg kering kerontang tanpa air alias seret poll.