Bayu baru sadar dan ingat ketika semalam ia sudah mencuri duit istrinya 2 gepok yang berarti 200 juta. Tapi duit itu sudah ia bawa ke dalam mobil yang disetiri Jajat. Malam itu Bayu memang berencana mau ke rumah Torik main kiu- kiu bersama purel cafe yang sudah dibooking. Bayu ingat ketika ia dicekoki miras dan oplosan berat. Bayu bisa tiduran dipangkuan purel ketika mabok berat Tapi sudah itu ia tak ingat apa- apa lagi.
"Ingat kan?" tanya polisi.
Bayu jadi linglung ketika merogoh jaket cari uang yang dibawanya telah tidak ada. "pasti diambil anak- anak itu. Brengsek!" gumam Bayu lirih.
"Iya pak saya memang mabok bersama teman- teman di dalam mobil" jawab Bayu menyesal.
"Ya sudah pak, terima kasih sudah merawat suami saya." kata Lintang seraya menyalami pak polisi.
"Sama- sama Bu"
Bayupun ikut sama istri dan anaknya pulang dengan menumpang grab yang sudah menunggu di jalan.
Bayu merasa bersalah kepada istrinya karena sudah mengambil duit 200 juta untuk judi, yang akhirnya malah ilang dan ia dibuang di jalanan oleh Gendon.
Bayu mau minta maaf, tapi Lintang tampaknya tidak kehilangan sih. Ya sudah Bayu diam dan pura- pura perhatian duduknya menggeser disamping Lintang.
"Sudah di USG belum mah?"
" Ya belumlah, baru telat dua bulan."
"Pasti nanti lahir cowok kayak aku ya mam?"
"Amiien, sama ganteng atau tambeng?"
"Diih mama bisa saja" kata Bayu sambil mengusap perut istrinya yang belum tampak besar.
Bahagia Lintang hari itu karena sangat diperhatikan oleh Bayu. Tapi Bayu masih kesal dan ia mau mencari Gendon dan Jajat yang telah mencuri uangnya, lalu membuang tubuhnya yang sedang mabok berat itu ke bak sampah. Bayu benar- benar dendam dan mau bikin perhitungan dengan dua temannya itu. Sambil melangkah ke kamar mandi Bayu sempet memeriksa peti uang yang disimpan Lintang. Bayu membuka dan ngecek, ternyata uangnya masih utuh 500 juta. Ah mungkin ditambahi bonus sama pelakor gendruwo. Bayu sudah lihat uang tidak kurang, bergegas mengembalikan peti ke dalam lemari dan keluar kamar pura- pura pamit Lintang.
"Mah aku mau ke dokter dulu ya mam, mau periksa tensi. Leherku terasa kaku nih." kata Bayu beralibi mau pergi main.
"Ya udah,hati- hati pah"
***
Baru saja Bayu membawa motornya keluar gang sudah dihadang sama Gendon dan teman- temannya.
"Mau kemana loe dodol?"
"Loe yang dodol. Enak aja habis nyolong duit gue, loe buang gue yang lagi fly ke bak sampah. Untung aja gue gak mati dimakan anjing"
"Dasar loe brengsek!!"
"Buk buk buk!!"
Bayu baru mau parkirin motor langsung dipukul kayu punggungnya oleh Jajat. Motor rubuh dan Bayu jadi bulan- bulanan teman- temannya. Bayu baru mau bales kakinya dihajar kayu lagi sama Gendon.
"Mampus loe!!"
"Aduuuh..kok loe pada marah ke gue, padahal loe udah nyuri duit gue"
" Duit duit duit! Loe kalau mo bantu sekarang loe tanya bini loe kehilangan duit gak? Kalau kagak berarti loe udah ketipu. Duit loe jadi daun pisang tahuk!"
Baru Bayu ingat waktu dijemput bininya gak kelihatan kehilangan duit, malah merasa khawatir kehilangan suaminya. Bayu sudah cek duit istrinya masih utuh setengah milyar ada di dalam peti.
"Bukannya gue udah unjukin loe pada duit gue?"
"Iya, tapinya pas gue ambil dari jaket loe, kaga ada duit, yang ada cuma iketan daun pisang yang udah kering." kata Gendon.
"Oke, kita sekarang balik ke rumah gue. Tapi loe aja yang masuk, gue diluar. Ntar kalau bini gue tanya bilang aja gue lagi ketangkep polisi, nabrak orang, loe bilang minta tebusan." kata Bayu.
Gendon baru mulai tersenyum dan setuju dengan usul Bayu untuk merampok halus istrinya.
"Oke, sekarang kita otw ke rumah loe." kata Gendon.
Bayupun memutar balik motor dan pulang kembali ke rumah bersama Gendon dkk. Sampai portal yg jaraknya sekitar 50 meter sebelum rumahnya mesin motor dimatikan. Kemudian Bayu bersama tiga kawannya berjalan perlahan menuju rumahnya. Bayu sudah menyuruh Gendon dan Jajat masuk rumah langsung dorong pintu saja kalau tidak ada suara istrinya.
"Bayuuu..Bayuuu.." panggil Gendon dari luar rumah untuk memancing Lintang keluar. Ternyata tudak ada respon dari dalam. Mungkin Lintang tidur atau ke pasar, makanya Gendon mengikuti arahan Bayu suruh dorong pintu rumahnya ke dalam.
Astaga, ternyata mata Gendon langsung melotot melihat Lintang yang menyambutnya dengan tubuh indah tanpa busana.
"Masuk saja mas!"
Kesempatan itu tidak disia- siakan oleh Gendon yg langsung masuk dan mendekati istri Bayu yang cantik.
"Tolong tutup pintunya."
Ya ampuun gayung bersambut nih hati Gendon jadi berdebar- debar saat balik badan menutup pintu. Tapi apa yang terjadi ketika ia membalikkan badan, Lintang yg cantik dan tidak berbusana itu lenyap. Dan Gendon telah berada di dalam hutan yang gelap gulita.
"Bayuuu!!" teriak Gendon yang panik dan ketakutan karena tidak bisa melihat apapun selain bayangan pohon yang rindang dan gelap.
"Aku dimana ini Bayuu"
Gendon makin takut ketika tak didengar suara jawaban dari Bayu. Bahkan ia hanya mendengar suara burung hantu yg ada diatas kepalanya. Merinding tubuh Gendon dibuatnya.
"Hehhh..heeehhh .hhhh"
Gendon makin panik ketika dari kegelapan terdengar suara aneh, seperti suara nenek- nenek yg berjalan ke arahnya dengan kaki tersaruk daun kering.
"Bayuuu..hu hu..gelap amat kamu matiin lampu ya?"
"Hihihi hihihi hihi"
Tawa seperti kuntilanak terdengar ntaring diatas pohon yang gelap. Sedang ia menyisir sudut hutan untuk menemukan rumah Bayu, tetapi tak juga ditemukan. Semus jadi gelap dan seram.
Di luar rumah ada Jajat dan Toriq penasaran menunggu Gendon tidak keluar dari runah. Mereka sepakat untuk ikut masuk.
"Langsung dorong saja"
Toriq melihat pintu depan rumah Bayu menganga kecil. Toriq mencoba melongokkan kelala ke dalam ingin melihat apa yg terjadi. Mendadak ia dengar desahan dari dalam kamar.
"Hhhhh..hhhhh.."
Toriq dan Jajat jadi penasaran mendengar desahan wanita yg begitu keras. Pastilah Gendon sedang beraksi dengan istri Bayu nih. Kata Toriq dalam hati. Desahan itu makin keras didengar dan ada aroma wangi yang tercium hidung Jajat. Biasa nih istri Bayu pasti selalu pakai minyak wangi yg mahal karena banyak duit.
"Pett" lampu mendadak padam. Toriq dan Jajat seperti salah melangkah hingga kakinya menginjak papan keropos yang patah diinjak kaki Jajat. Lalu Jajat tercebur ke dalam kubangan air.
" Byuuurrr!!"
"Ria kok gelap sih? Kits ada dimana nih?"
Toriq yang tubuhnya sudah tenggelam separuh masih berusaha untuk mengangkat kakinya yang terjebak lumpur. Jajat terus berteriak memanggil tenannya. Tapi Toriq juga berteriak memanggil Jajat.
"Hehhh..hhhhh"
Desahan itu malah terdengar lagi makin keras mendekati kedua sahabat yang sedang berjuang melawan ketakutan. Aneh rumah Bayu jadi hutan lebat yang gelap dan seremm!