BAGIAN : 10

7.7K 129 3
                                    

Warga Jongke yg sering melihat Bayu main kartu di Singopuran mulai curiga melihat laki2 suami Lintang itu ada di rumah di saat jam kerja. Mereka yakin jika itu adalah Bayu jadi2 an seperti yg diduga warga. Bayu kawe adalah setan penunggu pohon beringin yg menjelma menjadi manusia mirip suami Lintang.

Ternyata dugaan warga benar ketika melihat Bayu sedang berdebat mulut dengan seorang lelaki di dalam rumahnya. Warga ketika itu mengira Bayu sendirian di dalam rumah, ternyata ia sedang ngomong keras dengan sebuah bayangan hitam yg diduga adalah manusia siluman itu.

" Oh kamu ya yang tiap aku tidak di rumah meniduri istriku ?" kata Bayu yg berdiri sambil menggenggam botol air berisi serbuk kemenyan yg diberi bacaan mantra dan ayat kursi.

" Sesukaku mau tidur dengan istriku kapan saja." jawab Bayu yg lain.

" Coba buktikan kalau kamu suami Lintang. Mana buku nikahmu?" tantang Bayu.

" Kamu sendiri punya buku nikah nggak ?" tanya balik gendruwo.

" Kalau kamu benar Bayu suami Lintang pasti bisa masuk ke dalam botol ini." kata pak ustad Jalidin sambil masuk dan meletakkan botol ke atas: meja. Bayu bingung mendengar suara pak ustad yg tiba2 masuk dan ikut campur tangan. Bayu mau bicara, tapi dipelototi pak ustadz.

" Astagfirullah aladziiim.."

" Apa2 an pak?"

" Kamu diamlah." gertak Jalidin yg kesal kepada Bayu. Saat mereka mengalihkan pandangan, Bayu kawe lenyap.

Diluar warga sudah jengah mendengar keributan itu. Apalagi Bayu malah menghalangi ustadz Jalidin.

" Tangkap saja Bayu..dialah setan gendruwo yg meresahkan warga." teriak warga yg berkerumun di luar rumah.

Warga mulai emosi dan rame2 membekuk Bayu. Tapi Bayu meronta dengan kedua tangannya yg mengibaskan warga yg membekuk tanfannya.

" Hhhiiiaaahhh!!"

Tak disangka ketika lima orang yg membekuk kedua tangan Bayu terlempar hingga keluar dari teras Bayu sendiri heran jika kekuatannya jadi sangat dahsyat. Sedang dari dalam rumahnya terdengar jeritan Puput yg ikut keluar membantu papanya dengan tenaga gaib yg dimiliki.

" Papaaaa..!!!" teriak Puput sambil menggerakkan tangannya seolah melempar sesuatu ke arah warga. Pak kades dan rombongannya kocar kacir ketika ada beberapa anjing besar entah dari mana mengejar dan menggigit mereka. Bayu kemudian jatuh lemas setelah bergulat dengan warga yg membekuknya. Puput menghampiri papanya sambil mengusap pipi Bayu.

" Bangunlah pa..orang jahat itu telah pergi." kata Puput dengan penuh kasih. Puput yg sejatinya bukan anak biologis dari Bayu manusia, tetapi tubuh gadis itu tentu darah daging Lintang yg sangat mencintai suaminya hingga terkadang gadis itu sangat sayang bila papanya menyayangi Lintang. Tapi sebaliknya bila Bayu nampak menyakiti Lintang, maka lain yg dilakukan Putri.

****

Di atas meja judi uang sudah berserak didepan kartu Bayu yg malam itu menjadi miliknya menang banyak. Sedang Yuyun yg duduk dibelakangnya sudah senyum2 saja sambil mengunyah kacang goreng dagangannya.

" Yu..kok kamu sudah ada disini sih ? Bukannya kamu kemarin yg ribut sama gendruwo ?" tanya Gendon yg datang mendadak.Bayu tidak menjawab karena asik mengocok kartu dan menciumi pipi Yuyun penjual kacang Garuda. Kalau sudah pegang kartu dan menang, Bayu jadi budek tidak mau dengar sapaan siapapun.

" Bayuu!! " bentak Gendon yg makin emosi karena tidak dianggap dan malah Bayu keasikan mencium Yuyun.

" Mulai besok pagi kamu harus tinggalkan kontrakan bersama anak dan istrimu." kata pak Mukidin pemilik rumah yg dikontrak keluarga Lintang.

" Oke..oke..besok aku pindah."

***

Istri Mukidin yg sirik kalau melihat Lintang bayar di belanjaan selalu membawa uang banyak dan beli gelang kalung emas segala, padahal suaminya nganggur, senang melihat2 rumah yg dikontrak Bayu.

" Ibu mau perlu apa ?"

" Ya nungguin rumahku dong, kan kamu hari ini mau pindah.." kata Bu Mukidin.

" Ya sabar to bu..kan sedang bebenah nih.." jawab Lintang yg sedang memasukkan gepokan uang ke dalam tas.

" Uang darimana itu ?"

" Dari mas Bayu lah, mosok dari suami ibu." jawab Lintang kesal.

" Emang suamimu kerja apa ? Tiap hari cuma judi kok punya yang banyak. Jangan2 kamu punya pesugihan ya ? Biar aku laporkan pak kades. Sini aku bawa uangnya." kata Bu Mukidin sambil merampas uang dari pangkuan Lintang.

" Jangan Bu..itu uang dari mas Bayu bener..." kata Lintang. Di saat yg sama tiba2 Bu Mukidin merasa pundaknya ditepuk orang. Bu Mukidin menoleh ke belakang dan terkesima melihat seorang laki3 ganteng berdiri di belakangnya.

" Eh mas Bayuuu.." kata Bu Mukidin tersipu malu.

" Ayoh ikut aku Bu.." kata laki2 tampan itu. Waah ada brondong yg ngajak dating nih, rejeki memang gak kemana. Batin Bu Mukidin. Istri pak Mukidin yg cantik itupun mengikuti langkah Bayu gendruwo keluar dari rumah. Bahagianya Bu Mukidin yg merasa boring tinggal dengan suaminya tidak pernah plesir dan menikmati kebahagiaan, sedang Mukidin yg sering chattingan dengan gadis cafe Gunung Pare. Hari itu Bu Mukidin benar2 bahagia karena bisa dating dengan berondong yg ganteng.

Usai merasakan kenikmatan bercinta dengan brondong itu Bu Mukidin tertidur pules di rumah brondong yg sangat mewah itu. Bu Santi tidak akan menceritakan kepada suaminya bila ia telah bercinta dengan laki2 ganteng itu. Karena pasti Mukidin akan marah dan ia bisa dicerai.

***

***

Mukidin ikut2 an masuk rumah kontrakan yg hendak ditinggalkan Bayu dan Lintang berpura- pura mencari istrinya yg belum pulang dari siang pamit melihat kontrakan. Mumpung Bayu lagi gak ada di rumah lagi ada urusan dengan pak kades.

" Mbak Lintang..." ucap pak Mukidin.

" Ada apa pak ? "

" Sebenarnya aku kasihan kalau mbak Lintang tiap hari ditinggal Bayu judi. Mbak Lintang tetap tinggal di rumah ini saja, kan Bayu yg tidak disukai warga. Bapak jamin deh, asal kamu ..." kata pak Mukidin mulai merayu. Lintang memandang curiga pada laki2 itu yg mulai meraba pundaknya. Mata yg indah dan dada yg sedikit terbuka membuat Mukidin mulai naik tensi.

" Mas !!" tiba2 ada suara wanita dari belakang Mukidin. Laki2 mata keranjang itu terkejut karena yg didengar mirip suara istrinya. Mukidin menoleh dengan rasa takut. Lalu rasa takut itu berubah menjadi sangat bersuka karena yg memanggil ternyata anak pak kades Wati yg dulu teman sekolahnya.

" Eh Tik.." kata Mukidin yg beranjak berdiri menyambut gadis cantik itu. Ngapain Wati nyari aku hanya pakai daster gitu ? kata Mukidin yg mulai ge er karena Wati dulu bekas pacarnya.

" Yuk kita jalan2 mas, mumpung aku libur nih." kata gadis yg mirip Wati itu sambil menarik tangan Mukidin. Entah kenapa tiba2 Mukidin jadi tergerak hatinya untuk mengajak dating ke belakang rumah dibawah pohon beringin yg sepi dan terhindar dari pandangan orang.

" Ayohlah mas.. peluk aku.." kata Wati yg sudah duduk bersandar akar pohon besar itu dan membiarkan pahanya digerayangi Mukidin. Mukidin benar2 kalap dan tak bisa menahan nafsunya hingga memeluk dan menciumi tubuh gadis yg mirip dengan anak pak kades itu.

***

DIHAMILI GENDRUWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang