Linggar yang di alam gaib sangat mengagumi wajah tampan Bayu hingga bisa bercinta berkali- kali dengannya tanpa dicemburui Rangga, wajar bila di rumahnya selalu memanggil nama Bayu hingga didengar pak kades. Linggar merasa sudah akrab dengan Bayu yang viral di alam nyata mengontrak di dekat pohon beringin yang ditunggui gendruwo. Bayu yang dikenal ayah Linggar sebagai seorang suami yg tidak mengetahui jika istrinya selingkuh dengan gendruwo yang mirip dengan wajah Bayu. Tetapi Bayu yang dikenal ramah di kampungnya itu juga suka mabok dan berjudi dengan uang istrinya yang banyak karena dinafkahi gendruwo. Bahkan Linggar yang penasaran ingin melihat sisi gelap dari pohon beringin yang viral itu akhirnya malah bertemu dengan Rangga yang tampan. Rangga yang membawanya ke dalam dunia gaib yg akhirnya Linggar bisa bertemu dengan mas Bayu.
"Mas Bayu,aku mau kok jadi istri kedua kamu" kata Linggar dalam tidurnya didengar pak kades. Pak kades jadi geram mendengar putrinya ngelindur demikian. Apa betul ada hubungan cinta antara putrinya dengan Bayu yang viral sebagai suami yang dikhianati istri yang selingkuh dengan hantu gendruwo. Pak kades sudah berusaha untuk mengkonfirmasi dengan laki-laki penjudi yang viral di kampungnya itu. Namun sudah lebih satu Minggu Bayu tidak terlihat pulang kerumah yang dikontraknya entah pergi kemana. Pak kades juga sudah mengadakan pengajian dan memanggil ustadz untuk mengusir setan yang berkeliaran di kampung itu. Karena beberapa anak buahnya telah jadi korban digondol Wewe gegara penasaran ingin melihat gendruwo yang suka menggoda gadis di area Beteng Pajang.
"Tapi bagaimana aku bisa membuktikannya kalau aku menuduh Bayu telah menodai putriku?" kata pak kades di depan perangkatnya.
Tentu saja semua perangkat desa tidak bisa berkata apa- apa kalau ditanya pak kades begitu.
"Coba tanya Linggar, kenapa ia ngelindur nyebut nama Bayu." kata pak Modin memberi solusi.
Pak kades mengangguk- angguk sepaham dengan pak Modin. Tapi putrinya selalu pulang sudah habis magrib. Linggar pun langsung masuk kamar tutup pintu tidur, katanya ngantuk banget. Pak kades jadi tidak berani mengganggu putrinya yang sekarang sudah mulai kuliah.
***
Sore itu pak kades mendengar percakapan putrinya dengan Bayu di dalam kamar. Entah bagaimana tiba- tiba pak kades sudah bisa masuk kamar putrinya untuk menangkap basah mereka. Tapi betapa kaget pak kades ketika di dalam kamar Linggar sudah berubah menjadi ruangan yang luas dan banyak muda- mudi bercinta. Malah Bayu menyapa pak kades sambil menggandeng Linggar.
"Eh pak kades, silahkan duduk.. " kata Bayu yg kelihatan sangat intim dengan putrinya. Sedang di dalam ruangan itu juga terlihat seorang wanita pacar pak kades yang cantik menyalami tangannya.
"Dik Anah.."
"Mas Toro"
Pak kades jadi lupa mau menanyakan hubungan Bayu dengan putrinya ketika dihampiri Anah bidan dari Gumpang yang pacar gelapnya itu. Aneh memang suasana di dalam ruangan itu ramai oleh orang2 yang bermesraan dan suasananya sangat damai.
Anah yang selalu ditemui pak kades sembunyi- sembunyi itu kini duduk di sebelahnya tidak memakai busana. Pak kades jadi malu dilihat Linggar yang lagi bermesraan dengan Bayu. Pak kades jadi takut kalau perbuatannya dilaporkan Linggar atau Bayu kepada istrinya, jadi ia gak peduli anaknya bercinta dengan Bayu di depan mata.
"Tenang saja mas Toro, disini aman kok." bisik bidan Anah sambil memegang erat pundak pak kades. Tapi kegalauan dan ketakutan pak kades membuat suasana jadi berubah. Bidan Anah yang cantik itu menjelma menjadi monster Wewe Gombel dengan muka berkerut dan mata merah melotot. Pak kades seketika berteriak sangat keras.
"Hantuuuuu !!!"
Pak kades terbangun dari tidurnya di kamar istrinya di tengah malam itu. Dengan nafas masih ngos2 an karena takut pak kades bergegas bangun untuk mengambil air wudlu. Bu kades ikut bangun karena teriakan suaminya sangat keras.
"Mimpi apa pak?"
Pak kades tidak menjawab istrinya selain berulang- ulang istigfar. Kejadian hanya dalam mimpi karena pak kades terlalu memikirkan Linggar yang mulai sering mengigau seperti anak indigo. Bu kades ikut bangun dan berwudlu untuk Shallat tahajud berjamaah. Sedang Linggar tidak terganggu tidurnya yang pulas didalam pelukan Bayu di alam gaib.
****
Walau ketakutan itu masih terasa di dalam ingatannya, tetapi pak kades mulai tuman dan rindu bisa bercinta dengan bidan Anah. Dengan tidur sore di kamarnya sambil membayangkan wajah Anah, pasti akan bermimpi lagi berada di dalam ruangan nan indah itu. Pak kades jadi tidak begitu spaneng memikirkan Linggar.
Sampai di kantor bale desa, Mardek sudah membawa Bayu yang ingin mengurus akte kelahiran anak keduanya.
"Eh dik Bayu. Ada surat dari bidan gak? Syaratnya ada surat dari bidan nanti saya urus ke pengadilan." kata pak kades.
"Ada pak. Inih.." kata Bayu sambil menunjukkan selembar surat dari bidan Anah.
"Deg!" Jantung pak kades berdegub kencang saat membaca tulisan Anah. Bidan cantik itu jadi terbayang dalam ingatannya. Tapi.. ia sadar jika bidan Anah sudah meninggal karena kecelakaan.
