Kampung sekitar bekas kontrakan Bayu telah menjadi kampung mesum karena hampir seluruh warganya suka selingkuh dan memuja setan. Mereka saling memusuhi karena pasangannya diselingkuhi atau main santet. Manusia srigala yg tersandera gendruwo tak bisa pulang kembali ke dunia asal karena jatuh hati pada manusia. Ternyata warga Tosuro itu banyak yg cantik dan sexy. Manusia srigala yg sudah buntu otaknya tidak mampu mengalahkan gendruwo malah bercinta dengan manusia yg suka tipuan. Manusia srigala juga bisa merubah daun kering menjadi uang, sehingga banyak gadis2 cantik menganggap mereka gendruwo tajir yg jadi impian para cewek. Tapi jika terancam oleh warga yg benci, manusia srigala bisa berubah menjadi makhluk yg menyeramkan seperti manusia bertaring dan berbulu lebat seperti srigala.
"Ini kukasih uang.." kata Beta teman Abas kepada seorang gadis yg sedang jalan di sepanjang trotoar.
"Ah.. yg benar." kata si gadis yg tentu sangat kaget karena dikasih uang segepok ratusan ribu. Si gadis tentu saja sangat senang dan berharap yg memberinya adalah anak orang kaya. Tapi mana ada orang kaya jalan2 di malam hari bukan di cafe atau night club? Apakah Beta itu gendruwo? karena ia juga tampan dan baru dikenal.
"Ayohlah..kita bersenang senang di hotel yg dekat disini dimana?" tanya Beta Jumy ragu dan mengecek itu uang palsu, karena ternyata Beta tidak paham kota Tosuro.
Tiba2 Beta berteriak kesakitan ketika sebuah pukulan keras menghantam kepalanya hingga pecah. Juminten buru2 kabur ketika melihat Beta sudah lenyap. Tadi ia berteriak kesakitan, tetapi kemudian lenyap. Keadaan jadi sunyi dan lengang karena Beta tidak terlihat, sedang uang ditangan Juminten masih utuh.
"Ha ha ha pakailah uang itu Juminten. Itu rejekimu." kata seseorang dari atas langit yg tidak terlihat ujudnya. Juminten makin ketakutan tapi lega hatinya karena ia sudah dapat uang banyak. Juminten yg sehari harinya bekerja jadi lonte sangat beruntung malam itu dapat uang 10 juta. Sedang biasanya ia menjual diri dengan tarif 100- 200 RB semalam.
"Ha ha ha ha...hi hi hi" tawa seram dimalam itu tidak hanya didengar Juminten, banyak warung kopi pinggir jalan mulai tutup karena takut ada perang ilmu hitam. Malam makin gelap dan petir bersautan menggelegar di langit. Juminten lari masuk gang untuk mencari teman, tetapi tidak ada manusia yg tampak lewat atau duduk di kursi teras. Juminten berjalan menyusuri gang sampai ke rumah kos daerah Gumpang.
***
Uang berserakan di depan toko emas membuat beberapa orang lewat buruan berebut daripada lapor polisi malah tidak kebagian.
"Cepat kita cabut! Pasti tadi ada perampokan." kata Jinglot.
"Ah jangan ngayal. Siapa tahu punya milyarder yg jatuh."
Tapi baru beberapa langkah mereka berlari, sudah dihadang oleh sosok bayangan hitam dibawah lampu mercury. Mereka takut karena dikira bayangan polisi. Ternyata bayangan itu sangat tinggi dan menundukkan wajah mengawasi langkah Jinglot.
"Ambil saja uang itu, tapi kalian ikut aku." kata sosok hitam itu sambil menangkap Jinglot hanya dengan jarinya dan diangkat ke atas langit.
*Ampuuunn.." teriak Jinglot ketika tubuhnya dilempar hingga terbang ke langit.
"Mas..mas.. bangun, udah siang juga baru nglindur" kata Juminten sambil menarik kaki Jinglot suaminya. Jinglot terbangun sambil ngos2an karena masih ingat impiannya serem.
"Ngimpi apa mas?"
"Itu uang setan Jum. Buang saja atau diberikan orang. Aku mimpi dibanting setan gegara Nemu uang itu"
"Enak saja dibuang. Buat bayar utangmu saja 5 juta." kata Juminten sambil membuka tas simpanannya. Tapi alangkah terkejut saat melihat di dalam tas hanya ada daun kering yg dilipat seperti uang.
"Hah? Kamu ngapain nipu aku ya mas? Duit kamu ambil kamu ganti daun kering ini." kata Juminten sambil tunjukkan isi tas. Jinglotpun ikut bangun dan terbelalak menyaksikan temuan istrinya.
"Sumpah aku tidak tahu Jum. Yang kemarin kamu juga yg bayar ke tukang kredit, kan duit asli."
Dua manusia itu saling berpandangan dan Jinglot yakin bila uang yg didapat isterinya itu dari setan alias cuma sulapan. Juminten jadi penasaran hingga membongkar lemari baju suaminya. Semua baju dan celana Jinglot dikeluarkan dari lemari. Tak sepeserpun tersisa uang yg didapat semalam.
"Kalau gitu coba ditelpon Tukijo, duit yg kita kasih masih ada gak?" kata Juminten.
"Jangan. Ntar kalau duit dia juga jadi daun kering malah kita bingung." kata Jinglot. Tapi Juminten tetap ambil hp dan ngebell Tukang kredit Tukijo.
"Jadi utang mas Jinglot udah lunas ya?" tanya Juminten.
"Matamu suwek. Ini duit yg kamu kasih aku jadi sampah tau. Semua cuma daun kering." jawab Tukijo kesal.
"Tuh kan."
Saat yg sama Jinglot nyetel tv, ada berita yg lagi viral uang berserakan di jalan raya memicu jalan utama macet karena banyak mobil yg berhenti untuk memunguti uang. Wah.. mana yg bener nih. Juminten ikut melongo mendengar berita di tv. Itu terjadi di daerah benteng tempat angker bekas kontrakan Bayu.
****
Konser dangdut yg diadakan saat resepsi warga Gumpang gempar gegara tamu yg ikut nyawer penyanyi kondang Via dengan uang banyak. Beta yg semalam memberi uang kepada Juminten segepok itulah tamu yg bawa uang sekarung dan disawerkan.
"Ayoo goyang terus... " kata Beta yg joget dibelakang pantat penyanyi sambil menyebar uang ratusan ribu seperti yg ada di tv. Konser malah bubar karena semua tamu berebut uang yg disebar Beta. Tapi apa jadinya jika adzan ashar kumandang, Beta kabur melarikan diri, sedang para tamu mulai emosi karena uang yg mereka dapat berubah jadi daun kering.
"Astagfirullah aladziim itulah manusia! Ampuni dosa hamba ya Allah .. jauhkan kami dari api neraka" kata seorang yg melihat orang sekitarnya sedang berebut daun kering. Mereka yg sudah dibutakan oleh uang seperti orang gila memeluk dan menciumi uang yg sesungguhnya adalah sampah daun kering.
Kalau seluruh warga kota kecamatan itu jadi gila karena berebut uang setan, celakalah kota itu. Uang yg berserak di jalanan berubah ujud menjadi sampah seperti habis ada bencana badai angin dahsyat yg membawa daun2 kering jatuh dari pohon. Dan manusia2 itu menciumi sampah kotor yg telah dihipnotis manusia srigala atau setan menjadi uang.
"Ha ha ha ha... mampus kamu wahai manusia serakah..." ujar Beta yg kini berujud manusia seperti mereka.
Manusia srigala sudah masuk ke dalam komunitas kota. Ikut berdagang dan masuk ke dalam tubuh orang kantor dan birokrasi. Hanya sedikit yg tahu jika mereka adalah manusia siluman dengan menyamar sebagai pegawai kantor atau pedagang. Mbah Sonto yakin akan kedatangan banyak pasien di tahun ini. Mbah Sonto sudah melihat gelagat tidak baik pada manusia yg ada di kota.
***