Suasana hingar -bingar di dalam cafe Freedom ada banyak pengunjung yang sedang triping diiringi musik jedak jeduk dan lampu disko yang makin sumringah. Devina yang sekarang sudah kaya sejak bergabung di alam gaib, masih ingin bersenang- senang di alam nyata bersama para pengunjung cafe. Termasuk ketika ketemu teman lama yang tinggal di daerah Mangku Bumen. Tasya dan Vivi.
"Hai.. lama gak ketemu nih. Lo pindah ke Solo ya?"
"Gaklah. lagi healing aja pengin dugeman" jawab Devina.
"Denger- denger Lo udah kaya punya gebetan tajir." tanya Tasya.
"Ada deh"
"Kenalin gua lah. Gua di sini kere nih bokek semua sih cowoknya"
"Mau nih sama temen gua." Kata Devina sambil mencolek Bayu yang ikut hadir ke Freedom.
"Diiih gantengnya" pekik Tasya saat melihat Bayu yang berdiri disamping Devina. Devina yang sekarang sudah akrab dengan Bayu tentu tersenyum bangga dipuji Tasya.Bahkan Lesti yang teman Devina di Jogya sekarang kerja di Freedom Bale Kambang.
"Kamu pindah kerja ya Les?" tanya Vina.
"Habis loe pergi, aku jadi gada teman, kan gua juga penasaran sama mas Bayu yang viral." kata Lesti. Sementara itu puluhan pengunjung sudah ramai berjoget dangdut koplo, pada mendekati Devina yang tampak sangat cantik malam itu. Sampai Tasya dan Lesti terpukau. Apalagi om2 dan bos- bos tua yang datang langsung merapat dekat Devina.
"Viral apaan?" kata Bayu.
"Diiih.. mas Bayu, godain gua dong mas.. malam ini gratis deh mau buking gua."
Lesti tahu jika Devina sekarang piaraan setan, jadi kebalik nih ngomong. Harusnya manusia piara setan, bukan setan punya piaraan gundik. Tapi bagaimana dengan Bayu yang viral jadi duren karena istrinya diselir gendruwo.
Bayu selalu tampil prima saat datang ke dugem karena bawa duit banyak dari istrinya. Tapi sekarang ia tidak bawa duit malah dikerumuni purel- purel cantik yang berebut ingin dibooking.
"Minggir loe." kata seorang pengunjung yang lagi joget sampai colek pantat Lesti.
"Dih sialan loe."
"Bruk!!"
Pengunjung yang langsung memeluk Devina seperti menabrak ruang kosong saja malah membentur kursi. Devina kini bukan lagi manusia kasat mata, melainkan setengah setan karena sudah jadi gebetan gendruwo. Yang malam itu ternyata membayangi gadis itu dengan sosok hitam yang menakutkan bagi yang mengganggu Vina.
"Hantuuu." teriak pengunjung yang habis mengganggu Devina sambil meloncat dari meja bar. Beberapa pengunjung sempat panik melirik ke arah Vina. Vina dan Bayu seketika lenyap dari cafe.
Lesti dan Tasya jadi panik serta gemetaran melihat di sebelahnya tidak lagi berdiri sahabat cantiknya Devina dan Bayu. Ternyata Bayu telah pindah tempat masuk ke dalam kamar bersama Dewi, anak purel remaja.
****
Bayu sangat terkejut ketika melihat Lintang kembali pulang ke rumah bersama Puput dan Toriq yang sudah besar. Rasa cemburu masih membeku di dalam dada Bayu bila mengingat istrinya sekarang bukan lagi miliknya seutuhnya. Hati Lintang sudah terbelah menjadi dua. Sebagian untuk Bayu, sisanya untuk raja jin."Ayah.. Puput libur lama sekali nih." kata Putri Pingitan yang sedang bermanja dipangkuan ayahnya. Bayu menghela nafas bersentuhan dengan tubuh Puput yang tanpa tertutup baju. Puput sudah remaja dengan kulit putih dan sangat cantik. Tak kalah cantik dengan Devina atau Kristen Stewart artis Vanpire.
"Ayah tampan deh. Puput sangat rindukan ayah tahu." kata Puput sambil mencium pipi ayahnya. Bayu seperti tersadar tiba- tiba, tubuh Puput didorong hingga jatuh ke lantai.
"Astagfirullah aladziim. Pakai bajumu Put." kata Bayu jadi sadar ingin meninggalkan dunia setan.
Bayu mengajak istri dan anaknya pindah ke Jogya dekat dengan ponpes agar istri dan anaknya terlepas dari cengkraman setan. Siang itu Lintang sangat senang mendengar suaminya sudah mulai mengucapkan kalimat- kalimat Allah. Lintangpun ikut saja apa maunya Bayu untuk pindah ke Jogya dekat dengan ponpes. Puput yang masih remaja senang juga melihat ayahnya mulai bermesraan dengan ibunya.
Bayu sudah bertekad bulat meninggalkan dunia setan dan ingin membahagiakan keluarga tanpa bantuan setan. Toh ia masih bisa jadi sopir atau karyawan bengkel.
"Kita mau pindah kemana ayah?" tanya Toriq sambil memandang ayahnya.
"Ke rumah Toriq yang bagus di Jogya." kata Bayu.
Rumah lama yang baru dibeli Bayu di Gunung Pare ditempel kertas bertuliskan DISEWAKAN. Lalu dengan mobil Alfa Romeo miliknya Bayu membawa Lintang dan kedua anaknya pindah ke Jogya.