BAGIAN : 45

488 11 0
                                    

Para wisatawan yang datang dari luar kota banyak yang tertarik pada cerita yang viral di sosmed maupun di film tentang wilayah Beteng dan kampung kecil yang ada di bawah pohon beringin itu. Yang pada malamnya sudah berubah menjadi istana para lelembut. Para wisatawan sangat tertarik pada cerita cinta atau love story' Bayu dan Lintang yang konon jadi korban perselingkuhan gendruwo hingga malah menjadi kaya raya. Para turis lokal itu malah banyak yang menanyakan dimana tempat Bayu dan ingin kenal lebih dekat. Karena menurut cerita orang sekitar lokasi horor gadis yang beruntung bertemu dengan gendruwo tampan di lokasi itu bisa berkencan dan seperti mendapat pesugihan. Bisa kaya mendadak.

          Karena itulah para turis banyak yang sengaja menginap di rumah penduduk untuk mencari tahu cara bertemu dengan makhluk halus yang tajir itu.  Seperti para mahasiswi yang jomblo karena belum ketemu jodoh menginap di rumah Mbah Gembul yang biasa menjual batu akik di pasar Tosuro.

       "Sebenarnya di kampung ini semua angker  dik. Angker itu belum tentu menyenangkan lho. Malah banyak yang menakutkan." kata Mbah Gembul.

       "Misalnya apa Mbah?"

       "Dulu hansip sini saja yang suka ngintip orang pacaran, melihat ada Wewe Gombel yang menjelma manusia cantik. Trus hansip itu digondol Wewe ditaruh diatas pohon tinggi itu sampai semalam nginep di pohon." kata Mbah Gembul.

       "Trus?"

        "Esoknya diturunkan warga sudah lemes dan gagu.Tidak bisa omong"

         "Emang kenapa bisa bisu gitu?"

          "Kalau digondol Wewe itu memang jadi bisu. Karena diatas pohon didublak telek lincung dan cacing ke mulutnya."

        "Tapi kok banyak yang bilang penunggu pohon besar itu gendruwo tampan. Kan ada potcast yang membahas gendruwo tampan itu suka sama cewek cantik kayak saya Mbah. Eee suka kasih duit banyak lagi." kata Vince, mahasiswi ISI.

       "Wah kalau itu Mbah belum pernah denger."

       "Mbah kan orang sini, kok gak kenal cerita Bayu."

       "Oh Bayu yang istrinya diselingkuhi gendruwo itu, sekarang sudah mati."

       "Ah..kayaknya belum tuh Mbah." sambung Vince.

       "Tapi Mbah tahulah. Kalau neng ingin ketemu gendruwo tampan, Mbah bisa asal neng mau syaratnya." kata Mbah Gembul.

       "Syaratnya neng harus ikut ritual di kamar Mbah"

      Vince sudah mencium aroma mesum nih. Pasti nanti Mbah Gembul minta Vince suruh buka- bukaan. Kata Vince dalam hati.

       "Ya udah ya Mbah, kami mau keluar bentar cari bakso sambil lewat lokasi." kata Vince sambil melepas daster dan ganti celana jean.  Vince dari siang mandi sampai sore ditungguin Mbah Gembul terus sampai sungkan mau pakai bra. Vince ngajak  Ika keluar ke warung bakso lewat pohon beringin yang viral itu.

      Bagaimana angker, kalau sepanjang gang sekitar benteng sudah dipasang lampu dan banyak warung berderet di sisi kiri dan kanan jalan. Bahkan sekarang seperti pasar malam saja para turis jalan sambil menengadah ke atas melihat rindangnya dahan beringin.

      Namun diantara puluhan orang yang berjalan di pasar malam itu, ada sosok pemuda yang sangat tampan dimata Vince. Wajahnya bercahaya dengan mata yang sangat tajam menusuk jantung hati gadis itu. Vince seperti kenal di kampusnya tapi lupa namanya. Pemuda itu langsung tersenyum dan menyapa.

      "Haii."

       "Hai juga."

      Entah bagaimana tadi, Vince jadi seperti kena sihir hingga lupa jika ia sedang berdua dengan Ika. Vince tidak melihat siapapun ketika ia sedang berhadapan dengan pemuda tampan itu.

      "Kuliah di jurusan apa?"

       "Enggak kuliah kok"

       "Terus disini ngapain?"

       "Kan rumahku disini. Kamu dimana?"

        "Aku dari Semarang, disini kost sama teman."

        "Ohh.." kata pemuda itu sambil mendekat dan mulai menggenggam jemari Vince yang gemetar.

      Gemetar Vince merasakan dinginnya tangan pemuda itu seperti es. Vince tak lagi merasa jalan bersama Ika, terus merapat ikuti langkah pemuda tampan itu entah kemana. Tapi Ika terus menarik tangan Vince yang seperti tidak sadar menggelayut ke pundaknya  dengan lemas. Ikapun membawa sahabatnya pulang ke rumah kos.

        Sampai di kosan Vince langsung ambruk ke kamar karena merasa sangat ngantuk. Mbah Gembul sudah menunggu dengan hanya memakai sarung dan berbuka dada.

      "Bagaimana neng? ketemu dengan gendruwo gak?" tanya Mbah Gembul menyindir.

       Vince dan Ika tidak menjawab karena sudah sangat kantuk dan menutup pintu kamar dari dalam.

      "Kreket!"

     Mbah Gembul yang sudah memasang rajah di atas pintu kamar gadis itu berharap Vince melakukan sesuatu atas perintahnya.

     Dari lobang kunci kamar Mbah Gembul mengintip dari luar, bagaimana dua gadis mahasiswi itu sedang melepas pakaiannya.

     Saat Mbah Gembul mulai naik hasrat itulah merasakan sarungnya ditarik seseorang dari belakang dan menyeretnya keluar rumah.

      "Sreetttt.. sreeett"

      "Buk buk, glodak!"

     Mbah Gembul merasakan tubuhnya terbentur sesuatu yang sangat keras dan akhirnya tersuruk ke got didepan rumah kosan.

      "Byurrr!!"

      "Oh..kau.. hantuu" teriak Mbah Gembul yang susah merayap ke bibir got yang tinggi. Sedang di bibir got telah berdiri sosok hitam dengan wajah seram memandanginya di dalam air got comberan.

       "Heh heh heh." tawa makhluk seram itu sambil melototi Mbah Gembul yang berendam di air got sambil gemetaran.

      "Kenapa kau aniaya aku, emang apa salahku?" gumam Mbah Gembul dalam hati karena merasa tidak mengganggu setan itu. Setan itu kemudian terlihat lenyap di jendela kamar kosan Vince.

DIHAMILI GENDRUWOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang