Rian menggebrak beberapa foto juga foto room chat dari ketua Lowkeey pro pada Dyan. "Puas lo?" Ucap Rian. Dyan memperhatikan wajah babak belur lawannya, juga foto setelah tauran selesai. Banyak anak Lowkeey pro yang tergeletak dengan banyak darah di aspal.
"Harry sampe semarah ini karna lo ngebantai anak-anaknya?" Rian tertawa sumbang.
"Ga seharusnya lo raguin gue bang,"
"Gue tau itu, dan karna itu gue gamau lo keluar dari geng gue. Lo terlalu berharga,"
"Sorry banget, mulai sekarang dan seterusnya lo hadapin semua masalah tanpa gue, Janu, Zion dan Rio. Perjanjian tetap perjanjian. Gue udah selesaiin syarat dari lo dan lo harus lepas kita berempat." Finalnya. Rian berpamitan pada Dyan dan melajukan motornya dari tempat kotor itu.
Meski mendapatkan beberapa luka, bagi mereka itu tak apa asalkan mereka lepas dari kegelapan dunia yang Dyan ciptakan.
Emosinya sedang memuncak, ia butuh obat penenangnya, yaitu Anara. Hari ini weekend. Anara sedang diam di dalam kamar sambil membaca novel dan mendengarkan lagu dari playlistnya, menjauhkan ponselnya karna tak ingin di ganggu oleh siapa pun.
Rian sudah menghubungi Anara berkali-kali, namun ia tak mendapatkan respon dari Anara. Rian memutuskan untuk pergi langsung ke kediaman Aryunandyaz untuk menemui sang tambatan hati.
Kedatangan nya di sambut baik oleh Arin, wanita itu mempersilahkan Rian masuk dan menemui putrinya langsung. Tapi di tengah jalan Yummy langsung menghadang dan ndusel-ndusel pada kaki jenjang Rian.
Rian menggendong Yummy lalu mengangkatnya. "Kamu kangen aku Yummy?" Yummy lantas menjawabnya dengan meongan khasnya.
"Kucing pintar, ayo ikut aku ketemu Anara." Yummy terdiam di gendongan Rian, pasrah kemana pun Rian akan membawanya.
"Anara!" Ketuk Rian pada pintu bercat putih itu sambil memanggil nama sang pemilik. Tak ada jawaban setelah sekian lama menunggu. Rian pun memutuskan untuk langsung masuk.
Pemandangan yang pertama kali ia lihat Adalah Anara yang sedang membaca novelnya dengan telinga yang di sumpal headset sedangkan hpnya berada di atas nakas yang jauh dari jangkauannya.
Rian berjalan perlahan lalu mengambil novel Anara secara tiba-tiba, membuat Anara terkejut. "Kak Rian..." rengeknya.
"Udah aku lipet kamu baca sampe halaman mananya, tinggal kamu lanjut nanti. Sekarang kamu bantuin aku balikin mood ya?"
"Mood kak Rian kenapa?"
"Ancur gara-gara kamu gak angkat telfon dari aku,"
"Maaf,"
"Permintaan maaf di terima kalau mood aku balik lagi."
"Mau jalan-jalan ke taman komplek?" Anara mengangguk.
Mereka pergi ke taman dengan Yummy yang berjalan di pinggir jalan. Kucing kecil itu terlihat sangat senang.
"Kamu udah makan?" Tanya Rian.
"Udah,"
"Bunda kangen kamu,"
"Masa? Perasaan belum lama ketemu,"
"Aku juga gatau."
Anara mengambil hpnya, memotret lengan keduanya yang bertaut. Ia up di instastory dengan caption 'Selalu tertaut'.
Anara memang suka berfoto, tapi ia hanya mengunggahnya di story tanpa postingan. Ada alasan tersendiri Anara begitu, itu karna ia tak ingin di kenang banyak orang. Alasan yang simple.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impian Untuk Rian
Teen Fiction❝Kak Rian?❞ gadis bermanik hitam pekat itu menatap Rian dengan penuh tanda tanya. wajah cantik nan memikatnya menunggu jawaban dari Rian, ia yang masih memikirkan jawaban yang tepat untuk gadisnya. *•••••℘℘℘••••* ❝Hai kak Rian!❞...