#30. Goodbye Bali

9 3 0
                                    

Di hari kelima keduanya kembali ke Bogor, mengingat keduanya masih harus belajar di besok lusa. Arata dan Lestari tentu saja keberatan dengan kepulangan cucu-cucunya, namun harus bagaimana lagi? Yusan tak akan mengizinkan kedua anaknya terlalu lama berjarak dengan nya juga sang istri.

****

Sepulang dari Bali Anara full beristirahat di rumah selama dua hari. Rian pun sama, kerjaannya hanya goleran sambil ngorok di rumah. Jika tidak seperti itu, ia akan menjahili Bunda juga mabar bersama Janu. Namun terkadang Rian suka bingung gitu sama Janu, udah tau Rian tak sepintar itu dalam bermain game, dia juga mengatai Rian amatiran, secara tidak langsung Rian di bilang noob oleh Janu. Tapi dia tetap selalu mengajak Rian mabar dan menerima ajakan mabar dari Rian.

Hari ini sepulang sekolah, Rian sengaja menunggu Anara di koridor utama. Melipat tangannya sambil bersender pada tembok.

"Hai Anara!" Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang juga. Rian langsung beralih berdiri di sebelah Anara.

"Hai juga kak Rian,"

"Um Anara mau kemana pulang sekolah ini?"

"Mau ke panti terus les,"

"Ngapain?"

"Kalau mau tau ikut aja sama Anara,"

"Emang boleh ka Rian ikut?"

"Bolehlah, masa iya ga boleh." dan Rian pun ikut Anara ke panti.

Di dalam perjalanan, Anara sibuk memperhatikan sekitar sambil menikmati angin yang menerpa nya secara perlahan. Diam-diam Rian memperhatikan gadis itu dari kaca spion dan seulas senyum pun perlahan mulai merekah.

Bunda pernah bilang, kalau Rian itu ga pernah senyum kalau dia gamau, bahkan Rian tak pernah tertawa semenjak kematian Yudha. Tapi saat bersama Anara berbulan-bulan yang lalu, Rian selalu tersenyum bahkan tertawa. Bunda sangat bersyukur saat Rian mulai kembali seperti dulu.

Tak terasa mereka sudah sampai di tempat tujuan, panti asuhan Cyntia kasih. Banyak anak anak yang menyambut ke datangan Anara saat ini.

"Kak Ara!" Ucap anak perempuan bernama Tia dengan penuh semangat.

"Kak Ara kok lama banget ga ke sini?" Tanya seorang anak laki laki bernama Bian dengan nada lesuh.

"Um maaf ya kak Ara banyak tugas kemarin kemarin," sudah 1 minggu sejak kedatangan Anara kemarin, memang kegiatan nya akhir akhir ini sangat banyak, membuat Dad dan Mom nya khawatir akan keadaan Anara.

"Yaudah deh gapapa." ucap salah satu nya dengan pengertian.

"Kak dia siapa?" Tanya Ayu saat menyadari keberadaan Rian.

"Ini nama nya kak Rian," jelas Anara.

"Dia pacar kakak?" Tanya Bian.

"Hei tau dari mana kamu pacar pacaran?" Ucap Anara tak percaya.

"Um dari film yang aku liat semalem," jawab nya dengan polos.

"Yaudah film nya jangan di tonton lagi, itu film ga baik,"

"Yaudah ga aku tonton lagi." ucap nya patuh.

"Kak PR aku dah beres dari 3 hari yang lalu," ucap Bian dengan antusias.

"Wah hebat, kalau yang lain gimana?"

"Tugas Ayu juga udah beres kak Ara."

"Tia juga."

"Aku juga kak Ara."

"Wah keren sih kalian, yaudah mana PR nya? Mau kakak nilai," ucap Anara dan anak-anak itu pun berlarian ke dalam rumah untuk mengambil buku PR mereka.

Impian Untuk RianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang