Stay Here ( 08 )

306 17 0
                                    

_Jangan Lupa__Vote__Comment_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Jangan Lupa_
_Vote_
_Comment_

Happy Reading........

Setelah pembicaraannya, Atta memasuki kamarnya, dengan satu kantung plastik dimana kini Aurel tiba-tiba saja mengambilnya dan melemparkannya pada kasur yang membuat Atta terkejut. Sikap Aurel benar-benar berbeda, matanya menatap tajam, dan Atta di buat bingung.

"Kamu apa-apaan sih Bang?" Tanya Aurel keras, dan untungnya, kamar Atta kedap suara, jadi kalau mereka teriak didalam dengan kencangpun, di luar juga tidak akan terdengar.

"Maksud kamu apa?" Bingung Atta tidak mengerti.

"Aku itu sedang hamil, tapi bisa-bisanya kamu dekat-dekat dengan Dokter itu?" Kesal Aurel melihat Atta dengan tatapan kecewa.

"Sayang, aku dekat hanya karena kita sebagai Dokter dan Pasien, tidak ada hal yang lebih." Ucap Atta mendekati istrinya dan menarik kedua tangannya, tapi Aurel menghempaskannya.

"Jangan alasan, kamu mau nyakitin aku, Aku cemburu tahu, lihat kamu yang tiba-tiba dekat dengan Dokter itu, yang kamu kenalkan bahwa itu Dokter pribadi Gen Halilintar Kids, mungkin hanya alasan kamu saja." Aurel menutup wajahnya, dan mundur untuk duduk di kasurnya.

"Kamu hanya alasan saja, kita pacaran cukup lama, tapi kamu tidak pernah membahas kalau keluarga kamu mempunyai Dokter Pribadi, tapi sekarang tiba-tiba saja kamu ngomong seperti itu, dan aku tidak percaya Bang." Atta mendekat, lalu duduk di samping Aurel dan merangkulnya, tapi Aurel sedikit menjauh membuat Atta harus diam.

"Maafin Aku, tapi Aku juga tidak tahu sayang, bahwa aku akan kembali di pertemukan lagi dengan Dokter Dea, karena kita sudah cukup lama terpisah, tapi tiba-tiba saja, Dokter Dea harus kembali masuk dalam lingkungan Aku lagi." Aurel benar-benar kecewa, ia sakit mendengar Atta berbicara seperti, apakah lelaki di sampingnya ini tidak bisa menjaga perasaannya.

"Tapi aku punya alasan sayang untuk melakukan hal itu." Atta duduk di bawah kaki Aurel, berharap istrinya bisa memahaminya, sambil menggenggam kedua tangannya.

"Ada alasan aku melakukan ini semua, dan aku tidak mau kamu itu tahu apa yang jadi alasan aku, karena aku tidak mau membebani kamu." Aurel menjauhkan tangan Atta, lalu melihat ke arah yang lain.

"Kamu sudah mulai main rahasia-rahasiaan sama aku Bang, aku benar-benar kecewa sama kamu, sama istri saja kamu tertutup, yang tinggal seatap." Aurel bangkit, lalu berjalan pergi keluar, dan menghapus air matanya, agar yang di luar tidak curiga bahwa ia baru saja menangis. Atta mengepalkan tangannya erat, ia bingung, harus bagaimana jika sudah seperti ini, Atta tidak mau melihat istrinya kecewa, tapi Atta juga tidak bisa untuk Aurel mengetahuinya.

"Fateh Sakit." Aurel menghentikan langkahnya, lalu ia berbalik, dan melihat Atta yang masih duduk di lantai dengan menunduk, melihat ke kasur, dan ternyata kantung plastik yang Aurel lempar itu berisi obat-obatan yang cukup banyak.

STAY HERE I ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang