_Jangan Lupa_
_Vote_
_Comment_Happy Reading..........
Saaih saat melihat Fateh langsung memeluknya, dengan berbagai ocehan yang Fateh keluarkan, sampai ia benar-benar tidak bisa untuk Fateh terus berucap seperti itu.
"Fateh, sudah cukup.." Saaih mencoba menyudahi ocehan Fateh yang terus menyalahkan dirinya sendiri.
"Aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa untuk Ayusa, Bang, karena Ateh, Ayusa harus di larikan ke Rumah Sakit." Ucap Fateh kembali, Saaih menarik Fateh dalam dekapannya.
"Lebih baik aku saja yang seperti itu, jangan Ayusa, kenapa harus Ayusa Abang.. Hiks.." Tubuh Fateh merosot begitu saja, jika Saaih tak segera menyangga tubuh Fateh, sudah pasti tubuh Fateh akan jatuh ke jalan raya, dimana kini sudah banyak mobil yang berlalu lalang.
"Ssshh.. Jan..tung.. bo..doh.." Fateh memukul-mukul dada kirinya yang terasa nyeri. Sakit itu telah datang kembali. Rasa sakit di jantungnya tidak seberapa dibandingkan dengan sakitnya perasaan yang saat ini Fateh rasakan, karena tidak bisa menyelamatkan Ayusa. Saaih menahan tangan Fateh yang masih memukul-mukul dadanya dengan keras, agar Fateh tidak melakukan hal itu, karena itu tidak baik.
"Teh... Jangan menyakiti dirimu seperti ini. Abang mohon.. Teh.." Saaih memohon.
Fateh masih menangis keras, dengan kedua tangan yang terus mencoba untuk lepas dari genggaman Saaih yang terus menahannya. Namun, karena rasa sakit di jantungnya yang semakin kuat, Fateh akhirnya menyerah dan membiarkan seluruh tubuhnya bertumpu pada Saaih.
"Fateh... Fateh..." Saaih menepuk-nepuk pipi Fateh yang lemas di hadapannya.
"Bang jejen, tolong ambilkan obat Fateh di dalam mobil!" Titah Saaih pada Bang Jejen yang ikut dengannya, dimana kini Bang jejen langsung lari masuk kedalam mobilnya, dan membawa obat yang baru saja ia ambil dari Rumah Sakit tempat Fateh di rawat.
"Ini Saaih." Bang Jejen langsung memberikan plastik yang berisikan berbagai obat milik Fateh, dimana Saaih langsung meraihnya dan segera memberikannya pada Fateh.
"Ateh gak mau." Tolak Fateh sambil menggelengkan kepalanya dengan suara yang pelan.
"Tapi Teh, kamu kesakitan, kamu harus meminumnya!" Saaih masih berusaha untuk membujuk Fateh agar menerima beberapa pilihan obat yang harus Fateh minum segera jika sakitnya kambuh.
"Ti..dak.... Ateh.. hanya ingin.. pulang." Pinta Fateh, Saaih melihat Bang Jejen dan mereka mengangguk agar bisa menuruti permintaan Fateh saja dulu. Melihat Fateh yang masih kesakitan, akhirnya Saaih memutuskan untuk segera membawa Fateh untuk pulang ke rumahnya. Sementara Fateh hanya pasrah saat dirinya dibawa oleh Bang Jejen dan digendong tubuhnya untuk masuk kembali ke dalam mobil.
Saat sudah tiba di dalam mobil, Bang Jejen mendudukkan Fateh secara perlahan, dengan telaten menghapus keringat yang keluar dari tubuh Fateh, keadaan luar memang sangat panas, apalagi Fateh sedang bermain dengan Ayusa di luar sampai insiden itu terjadi. Mereka belum tahu kronologis seperti apa, tapi tiba-tiba saja Ayu yang merupakan salah satu team Fateh menelponnya, dan memberitahukan untuk menjemput Fateh karena Ayu lagi mengantarkan Ayusa ke Rumah Sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY HERE I ( End )
FanfictionIni adalah sebuah kisah dari Pertemuan Kesebelasan Gen Halilintar, Antara Atta dan Thoriq dengan Kesebelasan lainnya + orang tua di Turki, namun kembali berpisah karena ada kerjaan yang harus di kerjakan dengan Saaih dan Fateh yang harus ikut dengan...