Stay Here ( 24 )

258 13 0
                                    

_Jangan Lupa__Vote__Comment_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Jangan Lupa_
_Vote_
_Comment_

Happy Reading.........

Keadaan Fateh benar-benar sudah membaik, hampir 10 hari berada di Rumah Sakit membuat Fateh sudah sangat cukup pulih, dengan tingkah pagi ini sebelum pulang untuk meninggalkan Rumah Sakit sifatnya menjadi lebih menakutkan dari biasanya, apa karena Fateh terlalu lama di kurung atau membalas kebosanan beberapa hari ini.

Tidak perlu bertanya itu lagi, Atta juga sudah mengacuhkan adiknya, mendengar ocehan-ocehannya  yang malah membuatnya sebal. Bahkan mangkuk bubur yang sedari tadi Aurel pegang untuk menyuapi Fateh tidak habis-habis, sungguh apakah Fateh sedang kerasukan?.

Thariq sudah menyerah, ia memilih menunggu di luar bersama Fuji, padahal di dalam hanya ada tiga orang, tapi berisiknya lebih dari tiga orang, sungguh Thariq salut sama Abang dan Kakaknya yang tetap didalam.

Apa yang di permasalahkan Fateh sampai Fateh mengganas tidak terkontrol. Keluarga lupa tidak membuka akan Instagramnya, sehingga 10 hari ini akun sosial Fateh benar-benar tidak memberikan kabar, walaupun hanya sebatas foto ataupun story-story orang lain.

"Sudah." Ucap Atta melihat Fateh yang menghentikan ocehannya, Aurel kembali menyuapi satu sendok bubur pada Fateh yang langsung di lahapnya.

"Bang Atta gak asyik." Fateh memalingkan wajahnya, Atta kembali tersenyum, ia yakin Fateh lupa dengan umurnya kalau sudah ngambek seperti ini. Perlengkapan sudah Atta rapihkan, jika saat Dokter Dea datang untuk pemeriksaan terakhir, mereka bisa langsung melenggang pergi. Atta mendekati Fateh, lalu berdiri di sampingnya dan menciumi ujung kepala rambut adiknya.

"Bagaimana Abang bisa memberikan kabar tentang keadaan kamu, jika kamu saja sedang seperti ini, lebih baik Abang berdoa saja sama Tuhan, agar secepatnya kamu di sembuhkan." Ucap Atta menatap wajah Fateh dengan pandangan terbaiknya.

"Tapi Bang..." Atta langsung menutup bibir Fateh dengan telunjuknya.

"Sudah, sekarang saja kasih kabar pada mereka, atau Live beberapa menit sambil menunggu Dokter Dea datang ke ruangan." Saran Atta.

"Kalau live mereka akan tahu Ateh di rumah sakit." Fateh menggeleng cepat, kalau seperti itu bukannya memberikan kabar, tapi memberikan banyak pertanyaan.

"Terserah Ateh saja." Atta menyerah, dan berjalan keluar meninggalkan Fateh.

Thariq tersenyum saat melihat Abangnya, ia memberikan ruang untuk Atta duduk disampingnya, dan Fuji memilih untuk masuk kedalam menemani Aurel.

"Akhirnya, kita bisa pulang juga dari Rumah sakit ini." Atta mengusap wajahnya, matanya benar-benar sayu karena mungkin lelah. Atta merupakan satu-satunya orang yang benar-benar selalu menjaga Fateh, bahkan mungkin Rumah Sakit sudah menjadi Rumah kedua untuk beberapa hari ini, karena berangkat kerja dari Rumah sakit dan pulang juga ke Rumah Sakit.

STAY HERE I ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang