_Jangan Luap_
_Vote_
_Comment_Happy Reading.........
Hari ini keluarga Gen Halilintar sedang berada di Rumah Atta Halilintar, untuk menyambut kedatangan Aurel dan Atta yang saat ini sedang bersiap-siap akan pulang dari Rumah Sakit, mereka benar-benar menghias semua rumah ini dengan beberapa ahli yang menjadi sebuah seponsor. Umi dan Abinya hanya menjadi pengawas para team pekerja dekorasinya, Dokter Dea juga turut hadir dan saat ini sedang pergi keluar bersama Gen Halilintar Girls. Saaih, Muntaz dan Qahtan mereka terlihat sedang mencicipi beberapa hidangan yang tengah disiapkan, Fateh sendiri sedang pergi ke taman dekat komplek rumah Abangnya, tentunya dengan bekal yang di bawa dari Rumah.
Kenapa mereka melakukan ini, satu Gen Halilintar akan kembali lagi ke Dubai untuk melanjutkan perjalanannya.
Fateh tersenyum melihat taman yang sangat indah dan sejuk seperti ini, walaupun hari sudah cukup terik, apalagi taman ini seperti tidak ada orang dan membuat Fateh semakin senang, karena ia bisa menyendiri tentunya. Namun bekal yang Fateh pegang tiba-tiba saja terlepas dari genggaman tangannya, karena saat ketika rasa sesak tiba-tiba saja menyerang dadanya. Fateh langsung jatuh terduduk begitu saja dengan tangan yang mencengkram kuat pakaian di bagian dadanya.
"Ukkhh.." Fateh mengerang kesakitan, di saat seperti ini kenapa ia harus kambuh, melihat sekitar taman dekat rumah saat ini sangat sepi, tidak ada siapa-siapa.
"Fateh kamu kenapa?" Ayusa segera berlari menghampiri Fateh yang terduduk di lantai rumput tamannya, dengan melihat Fateh yang bernafas tersengal-sengal.
"Fateh, kamu gak papakan? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu Teh?" Teriak Ayusa panik, namu Fateh tidak membalas ucapan Ayusa barusan
"hhh.. Aku tidak.. a-a... pa.. apa.." Fateh berusaha menjawab meski suaranya terbata-bata. Fateh tidak bisa melihat Ayusa melihat keadaannya seperti ini, apalagi sampai Ayusa mengetahui dirinya hanya seorang anak penyakitan. Ayusa membantu Fateh untuk bangun agar bisa duduk di kursi dan bersandar.
"Fateh, biarkan aku membantumu." Fateh yang sedang berusaha untuk menghilangkan rasa sesaknya tidak menggubris ucapan Ayusa. Lebih baik Fateh memejamkan kedua matanya, agar bisa menahan rasa sesak di rongga dadanya yang terasa terhimpit batu yang besar. Dengan berusaha, Fateh menahan lenguhannya agar tak membuat Ayusa semakin cemas dan tahu sebenarnya. Namun usahanya gagal ketika dirinya tidak bisa menarik udara ke paru-parunya.
"Eughh.." Refleks Fateh mencengkram tangan Ayusa yang duduk di sebelahnya.
"Awwwww.. Fateh, apa kau baik-baik saja?" Ayusa terkaget ketika tangan Fateh yang terasa dingin dan berkeringat itu menyentuh permukaan kulit lengannya. Fateh terus berusaha untuk menormalkan pernapasannya, setidaknya ia harus memiliki cukup tenaga untuk bisa sampai di rumah.
"Aku.. i..i-ngin.. isti..rahat.. sebentar." Ucap Fateh pada Ayusa dengan suara senormal mungkin.
"Oh, baiklah. Aku akan menemani kamu disini." Ayusa membiarkan Fateh untuk istirahat sejenak. Walau Ayusa merasa ada hal yang tidak beres yang terjadi pada Fateh. Fateh tidak menunda lagi kesempatan ini, untuk meredam rasa sakit yang terjadi pada jantungnya yang berdetak tak menentu. Fateh tersenyum saat sedikit demi sedikit rasa sakit itu mulai mereda, dan bisa menguasai dirinya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY HERE I ( End )
FanfictionIni adalah sebuah kisah dari Pertemuan Kesebelasan Gen Halilintar, Antara Atta dan Thoriq dengan Kesebelasan lainnya + orang tua di Turki, namun kembali berpisah karena ada kerjaan yang harus di kerjakan dengan Saaih dan Fateh yang harus ikut dengan...