Ini adalah sebuah kisah dari Pertemuan Kesebelasan Gen Halilintar, Antara Atta dan Thoriq dengan Kesebelasan lainnya + orang tua di Turki, namun kembali berpisah karena ada kerjaan yang harus di kerjakan dengan Saaih dan Fateh yang harus ikut dengan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_Jangan Lupa_ _Vote_ _Comment_
Happy Reading........
Penyambutan yang di perkirakan akan ramai dan seru, berubah menjadi biasa-biasa saja, walaupun acara memang berjalan lancar, karena mereka saat ini yang memang harus bisa profesional, karena media terlihat datang, sungguh mereka semua tersenyum, tapi dalam hati mereka semua menangis, yang tidak pernah mereka tunjukan.
"Abi dimana?" Tanya Atta pada adiknya Showa yang duduk di sampingnya.
"Di kamar Fateh Bang, Abang tidak perlu menanyakan keberadaan Abi, karena Abi tidak mungkin keluar." Jawab Sohwa pelan, Atta terkejut lalu ia melihat sekeliling dan Atta mulai menyadarinya, tidak ada Fateh.
"Apa telah terjadi sesuatu sama Fateh?" Tanya Atta kembali, dan Sohwa hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Tapi sekarang akan ada sesi photo bersama Umi dan Abi." Beritahu Atta, Sohwa terdiam, lalu ia melihat sekeliling dan ia melihat Thariq yang sedang bersantai bersama Fuji. Jika Fateh mau bersamanya, sudah Sohwa lakukan, tapi tadi juga Fateh menolak, dan hanya mau ditemani Abinya.
"Ya sudah, Sohwa cari solusinya." Sohwa beranjak pergi, dan menjadi pusat perhatian, ini acara live di siarkan secara langsung, pasti mereka akan bertanya-tanya.
Sohwa duduk di samping Fuji, karena tempat di samping Thariq hanya ada dinding.
"Thariq?" Panggil Sohwa, dan keduanya langsung melihat kearah Sohwa.
"Bisa gantiin Abi dulu tidak, untuk jaga Fateh, kata Bang Atta, ada pemotretan bersama Umi dan Abinya." Pinta Sohwa.
"Jaga Fateh, emang kenapa Tuh anak?" Thariq tidak mengerti, ia pun kini melihat sekeliling dan benar sekali, ia baru sadar, tidak ada Fateh dalam penglihatannya.
"Fateh tadi kambuh lagi di taman, untung saja Fateh masih bisa nelpon Saaih, kalau tidak, Kakak tidak tahu akan jadi seperti apa." Beritahu Sohwa.
"Emang Fateh ketaman, sendirian, kok gak di temani." Akhirnya Thariq beranjak dan mengikuti Sohwa yang lebih dulu pergi, ada Fuji juga disana yang ikut menemani Thariq. Saat masuk kedalam, mereka bertiga hanya bisa melihat Fateh yang terpejam di atas kasur, dengan tangan yang terus memegang pergelangan Abinya yang sedang duduk di sampingnya.
"Lho kok sudah pada masuk, apa sudah selesai?" Tanya Abinya saat melihat kedatangan dua anaknya dan satu calon menantunya.
"Belum Abi, tapi itu, Bang Atta minta Abi untuk hadir dulu sebentar." Beritahu Sohwa yang duduk di ujung kasurnya.
"Lalu Fateh siapa yang jaga." Abinya menatap Fateh.
"Biar Thariq Abi, Abi bisa pergi kesana." Usul Thariq yang siap menggantikan.
"Tapi Thar, kayaknya aku saja yang jaga, kamu juga pasti ikut dalam sesi photo keluarga sekarang." Fuji menahan tangan Thariq yang hendak akan duduk.
"Aku tidak apa-apa, tidak ikut juga." Balas Thariq.
