_Jangan Lupa_
_Vote_
_Comment_Happy Reading.........
Pagi ini kediaman Atta Halilintar cukup ramai, membuat Fateh yang masih tertidur terusik, lalu perlahan Fateh membuka matanya dan yang terlihat hanya kasur Abangnya yang sudah kosong, Fateh bangkit dari tidurnya, duduk di depan bantal dan melihat sekeliling keadaan kamarnya memang sepi, tapi suara di luar masih cukup ribut, rasanya Fateh ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi di luar, kenapa bisa sampai serusuh ini.
Saat membuka pintu kamarnya, yang membuat keributan di pagi hari, dan mengganggu tidurnya yang nenyak, ternyata ketiga Abangnya, yang sedang bermain game sepagi ini, rasanya Fateh heran, ngapain mereka main game pagi-pagi, benar-benar tidak ada kerjaan.
Fateh berjalan ke ruang makan, rasanya perut Fateh berbunyi, dan ingin secepatnya ada makanan yang masuk kedalam perutnya, entah apa itu, yang penting Fateh bisa makan.
"Selamat pagi Fateh." Fateh melihat kesumber suara, itu bukan suara Kakaknya, dan ternyata itu suara Kak Fuji, kekasih dari Bang Thariq.
"Pagi Kak." Jawab Fateh sambil duduk, Aurel datang dengan segelas susu dan menyimpannya di dekat Fateh.
"Mau makan nasi goreng atau roti?" Tanya Aurel, menunjuk beberapa hidangan yang sudah tersiap di meja makan.
"Ateh lagi mau makan-makan yang berat Kak, nasi goreng saja." Jawab Fateh. Aurel yang mau mengambil makanan buat Fateh, tiba-tiba di tahan tangannya oleh Fateh, membuat Fuji dan Aurel sama-sama melihat kearah Fateh.
"Biar Ateh ambil sendiri Kak, Kakak temani Ateh saja." Ucap Fateh, Aurel tersenyum dan akhirnya duduk di samping Fateh, melihat Fateh yang sedang mengambil nasi, berarti Fateh belum tahu apa yang terjadi dengan keadaannya sekarang.
"Itu, mereka pada kenapa sih Kak, pagi-pagi sudah buat rusuh, untung Rumah Kakak jauh dari tetangga, jadinya aman." Tanya Fateh, Aurel berbalik melihat mereka, lalu pandangannya kembali ke Fateh.
"Umi dan Abi mau pulang." Fateh langsung melihat Aurel, apakah yang di katakan Kakaknya serius.
"Serius Kak?" Fateh memastikan, ia takut mereka saat ini sedang membohonginya, tapi melihat Aurel yang mengangguk, membuat senyum Fateh terangkat.
"Pantesan, mereka pada senang sampai seperti itu, kaya anak kecil saja." Fateh melihat ketiga Abangnya.
"Fateh sendiri senang tidak?" Fateh melihat Fuji.
"Seneng sih kak, tapi ini tidak bisa di ajak kerjasama." Jawab Fateh sambil menunjuk dada kirinya.
"Sakit?" Aurel terlihat panik, begitupun Fuji yang duduk jauh mendekat dan duduk samping Fateh satunya lagi.
"Kadang sakit kadang tidak, tapi Ateh baik-baik saja." Jawab Fateh, karena sakit yang di rasakannya hanya sekali atau dua kali, tidak terus menerus.
"Fateh serius, jangan bohong sama Kakak." Aurel memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY HERE I ( End )
FanfictionIni adalah sebuah kisah dari Pertemuan Kesebelasan Gen Halilintar, Antara Atta dan Thoriq dengan Kesebelasan lainnya + orang tua di Turki, namun kembali berpisah karena ada kerjaan yang harus di kerjakan dengan Saaih dan Fateh yang harus ikut dengan...