Stay Here ( 45 )

263 13 0
                                    

_Jangan Lupa__Vote__Comment_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Jangan Lupa_
_Vote_
_Comment_

Happy Reading...........

Sudah satu minggu berlalu. Keadaan Fateh sudah mulai membaik. Meski bukan membaik dalam artian yang sesungguhnya. Karena Fateh memang tidak akan sembuh sebelum melakukan operasi tranplantasi jantung itu. Namun mereka sudah bisa melihat Fateh yang sudah kembali bersemangat seperti biasanya.

Mungkin inilah yang dinamakan kekuatan cinta ataupun Doa yang telah di berikan orang-orang padanya. Dalam insiden kejadian itu, mereka semua benar-benar banyak mendapat dorongan dan doa dari semua kerabat, keluarga, fans dan bahkan orang-orang yang mungkin hanya mengenalnya sesaat. Di tambah lagi dengan kedatangan kedua orang tuanya, lalu di susul sama Kakak dan Abang serta adik- adiknya, sehingga cepat membantu kepulihan Fateh.

Salah satu dari kebahagiaan dan perubahan itu adalah, biasanya saat meminum obat Fateh benar-benar sangat susah, dan harus ada drama terlebih dahulu, tapi sekarang tanpa mereka minta, Fateh pun sudah memintanya, dan selalu bilang bahwa dirinya benar-benar tidak sabar untuk meminum obatnya. Karena yang saat ini Fateh tempati sudah sangat tidak nyaman, dan ingin secepatnya sembuh agar bisa pergi dari Rumah Sakit.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ini adalah saatnya Dokter Dea untuk memantau kondisi Fateh dan sekalian melakukan pemeriksaan rutinnya. Dokter Dea langsung menyapa Bu Geni dan Pak Hali yang saat ini sedang menunggunya dengan ramah, tapi berbanding terbalik saat Bu Geni dan Pak Hali ikut membalas sapaan itu, Fateh sang bocah nakal malah malah tersenyum sebal melihatnya, sungguh Dokter Dea juga merasa heran dengan sikap Fateh ini.

"Ayolah Abi, Umi, Ateh itu benar-benar sudah sembuh, Ateh sudah tidak sabar Umi, Abi ingin keluar dari Rumah sakit ini." Fateh mulai kembali merajuk seperti biasanya, mendengar hal itu Hali hanya tertawa melihat ekspresi yang ditunjukkan anaknya saat ini pada dirinya.

"Hahahha, Fateh,,, Fateh, Umi sama Abi sudah kebal dengan rajukan mu itu." Goda Geni yang langsung membuat Fateh mendengus sebal, karena dirinya tidak berhasil melakukannya lagi.

"Benar sekali Umi, padahal usainya sudah 15 tahun, tapi  masih merajuk seperti anak kecil." Tambah Hali yang ikut serta menggoda anaknya ini yang semakin besar semakin menggemaskan.

"Umi dan Abi benar-benar tidak asyik, ahhhh bukan friends Fateh lagi." Fateh mempoutkan bibirnya lucu. Membuat Geni dan Hali kembali tergelak dengan tawanya.

"Aduh kok gitu sih, seharusnya hari ini Fateh itu senang bukan marah-marah ya, karena Fateh bisa keluar dari rumah sakit ini sekarang juga, dan ini hanya pemeriksaan terakhir mu Teh." Dokter Dea mengacak-acak rambut Fateh dengan gemas.

Fateh yang mendengar ucapan Dokter Dea Seketika wajah langsung berubah drastis. Matanya nampak berbinar mendengar ucapan dari Dokternya barusan.

"Ini serius Kak Dea?" Dokter Dea mengangguk.

STAY HERE I ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang