_Jangan Lupa_
_Vote_
_Comment_Happy Reading.......
Kejadian semalam seolah tidak terjadi apa-apa, pagi ini Fateh sendiri sudah terlihat tidak seperti semalam, saat semuanya sedang sarapan, Fateh juga ikut sarapan seperti yang lainnya. Aurel memberikan satu roti yang sudah di isi dengan selai cokelat, di tambah susu coklat juga sudah berada di sampingnya.
"Ateh tahu kenapa kalian semuanya pada diam, tapi Ateh tidak akan bertanya apa-apa, Ateh menunggu kalian untuk berbicara jujur dan jangan ada yang di tutupi." Ucapan Fateh membuat mereka yang sedang menikmati sarapan paginya, terasa tak semangat lagi, mereka pikir Fateh memang mencurigai, apa yang hari-hari ini mereka sedang di sembunyikan. Rasanya Fateh sudah tidak kuat untuk berada di hadapan mereka semua, karena ingin tahu semuanya, tapi ia takut, menganggu aktivitasnya hari ini dan tidak membuatnya menjadi tidak lancar.
"Ateh tunggu di mobil." Fateh pun mulai beranjak pergi keluar, meninggalkan mereka yang masih sarapan. Atta melihat istrinya, dimana Aurel hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia juga bingung, Saaih dan Thariq saling lihat satu sama lain.
"Kemungkinan Fateh tahu semuanya, ucapan kita semalam, mengenai kondisi jantungnya." Ucap Atta, mereka masih belum bisa menyimpulkan, tapi dengan sikap Fateh seperti ini sudah menjadi jawaban, bagaimana tidak semalam mereka terang-terangan mengucapkan kata kambuh dan jantung, pasti Fateh sendiri mencurigainya.
"Kita bicarakan saja nanti, lebih baik kita cepat berangkat, jangan membuat Fateh menunggu lagi." Atta menghabiskan susunya, Aurel langsung memakai tasnya.
"Kalian lanjutkan ya, sarapannya, Abang duluan sama Kakak kalian." Titah Atta yang langsung pergi mengikuti istrinya yang sudah ada di depan, hari ini Aurel ikut menemani Fateh, Ayu yang sudah menunggu di luar belum masuk kedalam, sedangkan Fateh sudah ada di dalam, di samping kemudi. Ayu langsung membuka mobilnya, untuk Aurel yang akan masuk, setelahnya Ayu masuk, sedangkan Atta masuk di dalam kemudi, karena hari ini Atta ingin membawa mobil sendiri dan tidak ada team yang ikut juga, hanya mereka berempat.
Suasana benar-benar hening, dan ini di curigai sama Ayu, tapi Ayu tidak bisa bertanya langsung, karena ia tidak mungkin ikut campur, apalagi Ayu sendiri hanya sebatas team dari Gen Halilintar yang di fokuskan untuk mengurus Fateh.
Fateh sibuk dengan Handphonenya, bahkan Fateh tidak melihat sekalipun pada Atta yang sering memperhatikannya, Atta sekarang bingung harus berbuat apa, ternyata sulit juga untuk mengembalikan keadaan awal itu.
"Bang Atta, nanti pas di lokasi shooting, Ateh mau makan pizza ya, gak mau makan nasi." Atta melihat ke arah Fateh, tapi Fateh tidak melihatnya.
"Lalu sama apa lagi, mau bobanya sekalian gak?" Atta tahu makan dan minum kesukaan Fateh.
"Kalau Abang ngijinin, Ateh sih mau-mau saja." Atta tersenyum.
"Kamu bisa pesan apa aja Teh, kalau sama bang Atta." Ucap Aurel dari arah belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY HERE I ( End )
FanfictionIni adalah sebuah kisah dari Pertemuan Kesebelasan Gen Halilintar, Antara Atta dan Thoriq dengan Kesebelasan lainnya + orang tua di Turki, namun kembali berpisah karena ada kerjaan yang harus di kerjakan dengan Saaih dan Fateh yang harus ikut dengan...