Stay Here ( 13 )

284 15 0
                                    

_Jangan Lupa__Vote__Comment_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Jangan Lupa_
_Vote_
_Comment_

Happy Reading..........

Ini adalah malam kedua untuk Saaih dan Fateh tidur di Rumah Abangnya, malam ini mereka berdua sedang duduk bersama di lantai beralaskan karpet bulu berwarna putih, Saaih sedang sibuk dengan laptopnya, dengan Fateh yang menemani duduk di sampingnya, ikut memperhatikan apa yang sedang di lakukan Saaih. Atta dan Aurel sendiri mungkin saat ini sedang berada di kamar, entah apa yang mereka lakukan, tapi kalau tidur, rasanya itu tidak mungkin, karena mereka tahu bagaimana tidur Abangnya, mungkin akan malam.

"Bang? Bang Thariq kok lama sih, Ateh sudah gak sabar mau makan donat." Fateh melihat ke arah pintu yang masih tertutup, Abangnya belum datang juga, padahal ini sudah setengah jam yang lalu saat Fateh meminta untuk di belikan donat.

"Salah sendiri, pesan donat sama orang yang sedang pacaran, ya pasti di hiraukan." Ucap Saaih membalas ucapan Fateh.

"Bang Thariq gak mungkin seperti itu." Fateh menggeleng tidak percaya dengan ucapan Saaih, karena ucapan Abangnya, lebih ke mengejeknya, agar dirinya tambah kesal karena kelamaan menunggu.

"Terserah kamu, tapi sebaiknya kamu cepat tidur sana, ini sudah malam." Usir Saaih.

"Terus kalau Bang Thariq datang, donatnya bagaimana, mubajir gak di makan." Fateh menggeleng, ia tidak suka menyia-nyiakan makan, apalagi makanan yang ia sangat inginkan.

"Kan ada Abang yang makan."

"Ateh gak di bagi." Saaih menggeleng, dan kekesalan Fateh semakin menjadi, disana Saaih yang melihat raut wajah Fateh berubah langsung tersenyum.

"Nanti Bang Saaih bangunin Ateh, ya sudah, cepat sana tidur, bukannya besok ada shooting lagi bukan." Fateh pasrah, akhirnya ia menuruti apa yang dititah Saaih untuk segera tidur.

Melihat kepergian Fateh, Saaih mengembangkan senyumnya, dan melanjutkan pekerjaannya, tapi suara pintu terbuka membuat Saaih harus melihatnya siapa yang masuk, ternyata Thariq datang dengan kantung pelastik, dan Saaih yakin itu adalah pesanan Fateh.

"Fateh sudah tidur?" Tanya Thariq yang menyimpan kantung pelastik di atas meja, lalu duduk di sopa.

"Baru saja masuk kamar Bang, nungguin Abang, katanya lama." Thariq mengusap wajah.

"Abang nganterin Fuji dulu, ya sudah panggil sana, kasihan kalau dia gak makan donatnya." Saaih melihat ke arah Thariq yang bersandar dengan mata yang terpejam. Niatnya untuk menolak perintah, tapi karena mungkin Thariq kecapean, jadinya Saaih mengurungkan niatnya, dan beranjak menuju kamar Fateh untuk membangun adiknya jika sudah tertidur.

"BANGGG FATEH JATUH." Setibanya di kamar Saaih berteriak keras memanggil Abangnya dari pintu kamarnya, ia kaget melihat Fateh yang tertelungkup, rasanya ingin mendekat tapi ia takut. Thariq sendiri langsung berlari menghampiri Saaih yang memanggilnya, sama halnya ia juga terkejut, tapi ia bisa mengendalikannya dan berjalan mendekati Fateh.

STAY HERE I ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang