Saat tengah malam Jeno baru saja kembali kerumah, dia baru bersenang senang dengan sahabatnya di arena balapan liar, Jeno memenangkan dua balapan melawan rival nya.
Jeno berpikir akan mendapat masalah ketika dia kembali kerumah, jadi dia mengajak sahabatnya pergi ke arena balap, setidaknya dia sudah besenang senang
sebelum masalah menghampirinya.Dan perkiraan Jeno benar, ketika dia membuka pintu utama, dan berjalan pelan menuju kamarnya di lantai dua, dia mendapati ayahnya yang sedang duduk di ruang tengah dengan mata tajam nya yang menatap Jeno.
Jeno sedikit takut dengan tatapannya, Jeno menelan ludahnya susah dan menggenggam erat kunci motornya juga handphonenya, dia takut ayahnya akan merampas dua benda kesayangan nya.
"Dari mana saja jam segini baru pulang?" Suara tegas papanya terdengar di keheningan antara papa dan anak itu.
"Main" sebisa mungkin Jeno menjawab dengan tenang, walaupun kini jantungnya berdebar keras ketika mendengar suara papanya.
"Main sampai lupa waktu?" papanya berucap lagi, namun kini Jeno tak menjawab.
"Gak mau jawab? Ini surat apa? Tadi papa nemu ini dikamar kamu" ucap Taeyong sembari meletakan amplop putih diatas meja.
'sialan! Gue lupa sembunyiin' Jeno sekali lagi menelan ludahnya susah, dia lupa menyembunyikan surat skors nya tadi.
"Surat seperti bulan lalu lagi? Ngomong aja, papa gak bakal marah, asal kamu jujur, apa yang udah kamu lakuin disekolah sampai di skors lagi" Taeyong kembali berucap karena tak mendengar anaknya menjawab pertanyaan nya.
"I-iya, itu surat skors" Jeno menjawab dengan takut, mendengar ayahnya berbicara 'tak akan marah', dia mengerti, ayahnya memang tak akan marah, tapi motor kesayangan nya harus rela disita oleh ayahnya selama hukuman skors.
"Sini duduk, cerita kenapa kamu bisa di skors" Taeyong menyuruh Jeno duduk di depannya, Jeno yang ingin segera selesai pun menurut dan duduk di sofa depan ayahnya duduk.
"Ayo cerita" ucapnya lagi karena Jeno tak kunjung membuka suara.
"Itu... Jeno disekolah tadi gak sengaja lempar guru pake kaleng bekas soda" jawab Jeno sembari menunduk.
"Itu gak akan bikin kamu di skors Jeno" Taeyong merasa aneh dengan cerita Jeno, "cerita yang jujur, kamu mukulin anak orang lagi? Atau ketauan ikut tawuran? Balap motor? Papa tau kamu suka ikutan balap motor liar" lanjut Taeyong.
Jeno yang mendengar ayahnya tau kalau dia sering ikut balapan liar tentu saja terkejut, bagaimana ayahnya bisa tau?, Jeno semakin mengeratkan genggaman tangannya yang sedang menggenggam kunci motor.
Jeno menghela napas pelan, menetralkan napasnya agar dapat berbicara dengan tenang, " Jeno ketauan ikut tawuran sama salah satu guru, terus dikasih peringatan sama gurunya buat gak ikut tawuran lagi, Jeno tawuran nya sama Haechan sama Renjun juga, pas dikasih peringatan Jeno, Echan sama injun nurut, tapi pas udah seminggu dikasih peringatan ada yang ngajak Jeno tawuran, dia manas manasin Jeno, dia dari sekolah sebelah, terus Jeno nerima tantangan dia" Jeno bercerita panjang lebar, sedangkan Taeyong hanya mendengarkan.
"Tapi pas tawuran ada yang videoin tawurannya temen temen Jeno sama sekolah itu, terus gak tau gimana videonya nyampe ke guru BK, Jeno sama temen temen Jeno diskors, udah gitu, Jeno udah jujur, jangan ambil motor Jeno" ucap Jeno menatap papanya.
Taeyong hanya tersenyum hangat, lalu berdiri menghampiri Jeno, "papa gak bakal ambil motor kamu, gak papa, papa dulu juga gitu kok, ikut tawuran terus, sampai mendiang mama kamu marah sama papa dan ngancem bakal putusin papa kalau papa tawuran lagi" ucap Taeyong sembari mengusak pelan rambut anaknya.
"Tapi jangan diulangi lagi ya, tawuran bahaya, apalagi kalau sampe bawa senjata tajam, papa gak mau kamu terluka, Jeno juga berhenti ya ikut balapan liar nya, sekarang Jeno istirahat, mandi dulu, terus tidur ya" Taeyong berucap sekali lagi, lalu kembali mengusak rambut anaknya, dan berlalu pergi.
Ah ternyata pikiran Jeno salah, dia sama sekali gak dapet masalah, Jeno pun tersenyum tipis lalu beranjak pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri dan istirahat, seperti kata ayahnya.
...
Jeno sekarang sudah siap tidur, dia mengecek handphonenya sebelum tidur, Jeno merebahkan tubuhnya di kasur lalu menyelimuti dirinya, ah kenapa cuaca sedingin ini.
Dia belum bisa tidur, dia terus mengubah posisi nya, mencari posisi yang pas untuk tidur, tapi itu tak membantu.
"Ugh kenapa gak bisa tidur sih?! Malesin kalau udah gini!" Jeno duduk lalu bersandar di sandaran ranjang, dia melihat gelas kosong di meja nakas, ah tadi sebelum mandi dia meminum airnya.
Jeno pun mengambil gelas tersebut dan pergi keluar kamar, tujuannya sekarang dapur, dia juga merasa lapar, semoga stock mie masih ada.
Setelah sampai di dapur, Jeno segera mengisi gelasnya dengan air lalu meminumnya, setelah airnya habis, Jeno meletakan gelasnya di meja makan.
Jeno mengecek lemari tempat biasa menaruh stock mie, tapi tidak ada satu pun mie disana, Jeno lalu memeriksa lemari es nya, ada yogurt, Jeno pun mengambilnya dan berencana memakannya di ruang tv.
"Kak, mau kemana?" Terdengar suara seseorang dari belakang, Jeno menoleh sebentar lalu melanjutkan jalannya.
"Kak, kok gak jawab sih?!" Seseorang itu terlihat kesal, dia mengikuti Jeno.
"Ngapain ngikutin gue" Jeno duduk di sofa dan menyalakan televisi, mencari channel yang pas.
"Reno gak bisa tidur, jadi ngerjain tugas, tapi tugas nya susah, kakak bantuin ya?" Ucapnya antusias.
"Gak" ucap Jeno, sekarang Jeno tengah membuka segel di kemasan yogurt, Reno, adik dari Lee Jeno, menatap yogurt itu dengan mata berbinar.
"Woahh yogurttt, Reno pengennnn" dia menatap kakaknya dengan wajah memelas, Jeno yang melihat itu mendecih.
"Ini punya gue, Lo gak boleh minta" ucap Jeno sembari memakan yogurtnya.
"Eung tapi di kulkas Reno liat tadi sore cuman sisa satu" mata Reno berkaca kaca, Jeno yang melihat itu pun kesal.
Tbc
Gak nyangka bakal rame nih cerita, thanks buat yang ngasih vote💚
Thanks juga udah mau baca cerita gaje gue
KAMU SEDANG MEMBACA
Nono
RandomNa Jaemin, mafia kejam berdarah dingin yang luluh pada remaja manis yang menggemaskan. Lee Jeno, remaja manis yang dijadikan jaminan atas hutang orang tuanya. Homophobic? mohon menjauh Jaemjen area-!!! Jeno uke Jaemin seme