50

13.7K 951 56
                                    

Malamnya Jaemin dan Jeno sudah berada di kediaman keluarga Na.

Jeno sangat gugup sekarang karena harus berhadapan dengan orang tua Jaemin, ini pertama kalinya Jeno makan malam bersama keluarga Jaemin.

"Jeno, ayo makan, kenapa dari tadi hanya ditatap? Apa makanannya tidak sesuai seleramu?" tanya nyonya Na, dia heran karena sejak tadi Jeno hanya menatap makanannya.

"E-emm t-tidak nyonya, hanya saj-

"Jeno, sudah berapa kali saya bilang, panggil saya mommy seperti Jaemin memanggil mommy, mengerti?" pinta nyonya Na dengan memberikan senyum manisnya pada Jeno, membuat Jeno terpana.

Jeno lalu menunduk malu setelahnya, "A-ah iya nyo- aish!" Jeno memukul mulutnya saat lagi lagi sebutan 'nyonya' kembali terucap.

Nyonya dan tuan Na terkekeh pelan melihat Jeno, sedangkan Jaemin hanya tersenyum tipis, menatap gemas kekasihnya.

"Astaga kamu ini sangat lucu" ucap nyonya Na gemas.

"Tentu saja, dia kekasih Jaemin, sudah pasti lucu" ucap Jaemin dengan santai sembari memakan makanan di hadapannya.

"What?!" Nyonya dan tuan Na sontak menoleh pada Jaemin, begitupun dengan Jeno.

Sedangkan Jaemin hanya terkekeh dengan reaksi mereka lalu melanjutkan makannya tanpa memedulikan mereka yang masih menatap Jaemin dengan mata membulat.

"Setelah makan akan ku jelaskan" Jaemin menjawab saat melihat raut wajah mereka yang seperti bertanya 'apa maksudnya?'.

Mereka lalu melanjutkan makan malam mereka.

Setela menyelesaikan makan malam, sesuai ucapan Jaemin, jaemin menjelaskan hubungannya dengan Jeno.

"Bagaimana Na?" tanya tuan Na pada ayahnya.

"Ekhem, gini Dadd, jadi Jaemin minta ke Daddy buat batalin pertunangan Jaemin sama Minju, Jaemin udah bawa pacar, sesuai ucapan Daddy kan? Kalo aku bawa pacar, tunangannya bakal dibatalin?" Jaemin menjelaskan dan memberi pertanyaan diakhir kalimatnya.

Tuan Na tersenyum tipis mendengar penjelasan anaknya, "Hmm jadi begitu? Ini pacar beneran kamu kan? Bukan kontrak kayak tahun lalu?" Tuan Na kembali bertanya.

"Bukan lah Dadd, yakali Jaemin pacaran kontrak sama Jeno, lagian Jeno manis, Jaemin suka" Jaemin menatap Jeno yang berada disampingnya, tak lupa senyum tipis dan tatapan yang tak bisa dijelaskan Jaemin berikan pada Jeno.

Jeno yang juga tak sengaja menatap mata Jaemin seketika menunduk, sedangkan Jaemin tertawa pelan melihat hal tersebut.

Kedua orang tua Jaemin tak percaya melihat anaknya yang saat tertawa karena seorang lelaki, karena yang mereka tau, Jaemin itu tak mudah tertawa, bahkan selama bertunangan dengan Minju, Jaemin tak pernah memberikan senyum nya pada wanita itu, bahkan senyum tipis pun tak Jaemin berikan.

Jaemin lalu kembali menatap tuan Na, "Jadi gimana Dadd? Jaemin udah punya pacar, dan Jaemin gak mau tau, pertunangannya harus batal" ucap Jaemin dingin.

Tuan Na menghela napas, anaknya memang keras kepala, "Baiklah baiklah, Daddy akan membicarakannya"

"Wahh jadi ini calon menantu Mommy? Sangat manis. Dari pertama lihat waktu di rumah Oma juga Mommy memang ingin Jaemin dengan Jeno" nyonya Na yang sedari tadi diam kini berucap heboh.

Sedangkan Jeno yang mendengar ucapan nyonya Na tersentak lalu menatap nyonya Na.

"A-ah hehe" Jeno hanya tertawa canggung untuk menjawab ucapannya.

"Panggil Mommy Yoona saja ya sayang" nyonya Na kembali berucap dengan senyum menawannya.

Jeno hanya mengangguk, "Emm iya Mom" senyum canggung Jeno berikan.

NonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang