54

11.6K 790 33
                                    

kelupaan, tadinya mau tadi malem tapi lupa:(
.
.
.
Jeno berlari tergesa-gesa setelah sampai di rumah sakit, raut wajahnya panik, matanya memerah menahan tangis.

Dirinya tak mempedulikan suster dan orang-orang yang menegurnya karena berlari di koridor rumah sakit, Taeyong lah yang meminta maaf pada suster dan orang orang di koridor sembari menyusul Jeno.

"Hyung!!"

"Eoh? kamu sudah sampai Jeno?" Jaehyun yang sedang duduk di depan ruang rawat Jaemin berdiri.

"Jaemin- Jaemin dimana hyung!?" tanya Jeno dengan tak sabaran.

Jaehyun menghela napas, "Di dalam, baru di periksa dokter" jawab Jaehyun.

Jeno menyenderkan tubuhnya ke tembok, masih mengatur napasnya, "Bagaimana bisa Jaemin kritis hyung? Jaemin baik baik saja tadi?" Jeno sudah ingin menangis keras sekarang.

"Tadi dia sempat bangun"

Ucapan Jaehyun barusan membuat Jeno menoleh, "Harusnya gue gak pergi tadi" isakan Jeno semakin jelas terdengar.

"Jeno..." Taeyong yang baru saja tiba terdiam saat melihat anaknya menangis, terakhir Taeyong melihat anaknya itu menangis saat istrinya meninggal, dan sekarang Taeyong kembali melihat tangisannya.

"Jaemin tadi bilang sesuatu" Jaehyun kembali berbicara.

"A-apa hyung?" Jeno berusaha menahan isakannya.

"Dia bilang ingin menikah denganmu saat sudah sembuh nanti, dia bilang begitu"

Jeno terdiam, matanya menatap pintu ruangan Jaemin.

"Masuklah, lihat Jaemin, mungkin dia akan bangun kalau Jeno juga mengatakan hal yang sama seperti yang Jaemin katakan" Taeyong menyahut, membuat Jeno menatap papanya dengan pandangan sedih.

"Ayo masuk, jangan membuat Jaemin menunggu" Taeyong tersenyum tipis.

Jeno menghela napas panjang, dengan pelan Jeno melangkah memasuki ruang rawat Jaemin, dapat Jeno lihat Jaemin masih terlelap dengan alat alat yang masih melekat padanya.

"Hahh~" helaan napas kembali terdengar dari bibir Jeno.

"Nana, Nono kembali, Nana gak mau bangun? Nono sedih kalo Nana terus tertidur seperti ini.." ucap Jeno saat sudah berada di samping Jaemin.

Tangannya bergerak mengelus tangan Jaemin, terasa dingin di tangan Jeno, tapi syukurnya tangan Jeno hangat. Elusan lembut Jeno berikan di punggung tangan Jaemin.

"Nana bangun.., kata Jaehyun hyung Nana mau nikahin Nono? ayo bangun.., kita nikah pas Nana udah sembuh, sekarang bangun dulu.."

"Masa Nana harus Nono cium dulu biar bangun!? tapi kalo itu bikin Nana bangun Nono bakal cium Nana sekarang!"

"Tapi kan Nana bukan putri tidur!"

Jeno meneguk ludah saat menyadari ucapannya barusan, kenapa ciuman?!

Tapi saat kembali melihat wajah pucat Jaemin, Jeno kembali memikirkan ucapannya, putri tidur di dongeng saja bangun saat dicium, masa Jaemin yang bucin sama Jeno gak bangun?

"Ok Jeno, coba aja dulu, kali aja Jaemin lagi cosplay jadi putri tidur- eh putra tidur, Jaemin juga gak bakal tau Jen, diakan koma, ayo coba!" inner Jeno.

Jeno kembali meneguk ludah, tangannya bergerak mengelus pipi Jaemin, mendekatkan wajahnya pada Jaemin.

sejujurnya Jeno ragu melakukannya, karena baru kali ini Jeno yang mencium duluan, kemarin kemarin kan Jaemin yang selalu mencuri kecupan di bibirnya.

NonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang