Sudah seminggu Jeno tinggal dengan Jaemin, sehari hari mereka adalah bertengkar, Jeno yang memancing emosi dan Jaemin yang harus sabar menghadapi Jeno, karena Jaemin tidak mau kalau panick attack Jeno kambuh lagi.
Sedangkan Taeyong, dia sudah bekerja banting tulang mencari uang sebanyak 5 miliar won, tubuh Taeyong semakin kurus, dia bahkan sering telat makan. Taeyong sudah bekerja kesana sini, dia juga pernah bekerja di bar namun besoknya langsung berhenti karena Taeyong mendapat pelecehan dari salah satu pengunjung, dia hampir diperkosa dan itu cukup membuat nya trauma untuk masuk ke bar lagi.
Dan istrinya, Mina, bukannya membantu Taeyong mencari uang, malah sebaliknya, Mina malah menghabiskan uang, setiap hari dia selalu minum minum dan pergi karaoke, Taeyong juga sudah menggugat cerai Mina, tinggal menunggu waktu persidangan saja.
Sedangkan kondisi Reno sekarang berada di rumah sakit karena kecelakaan, Reno tertabrak mobil saat sedang pulang sekolah, dia akan menyebrang jalan karena melihat sahabat Jeno tapi naas, dia malah tertabrak mobil dan masuk rumah sakit.
Saat itu Reno sedang kabur dan sedang menuju taman, dia ingin sendiri, jadi dia kabur dari supirnya.
Sahabat Jeno juga belum mengetahui keberadaan Jeno sekarang, hukuman skors Jeno sudah habis, tapi Jeno belum juga masuk sekolah. Saat Haechan atau Renjun bertanya pada papa Jeno aka Taeyong, Taeyong selalu menghindar dan mengalihkan topik.
Taeyong tidak ingin sahabat anaknya tau kalau Jeno dia jadikan jaminan atas terbayar tidaknya hutang Taeyong pada Jaemin.
Mark aka Minhyung juga sudah meminta penjelasan pada Jaemin tentang Jeno, dia sekarang sudah tau kalau Jeno bukan kekasih nya melainkan tawanannya. Mark juga bercerita kalau dia pacar Haechan.
Jeno yang mendengarnya sangat terkejut, setau dia selama ini pacar Haechan adalah perempuan cantik, karena setiap Haechan bercerita dia selalu mennyebut pacarnya cantik, lucu, dan imut.
Mark yang mendengar cerita Jeno sontak tertawa, dia juga menjelaskan alasan Haechan bercerita seperti itu.
"Haechan ngomong gitu tuh karena katanya lo homophobic, jadi dia takut hubungan dia sama gue gak lo restui, gak tau nya lo juga sama wkwkwk"
"Kan itu hubungan dia, yakali gue larang, sahabat macam apa gue kalo ngelarang hubungan sahabat gue, terus ya, gue juga gak belok, sepupu lo itu yang belok, gue mah sih najis, lagian gue gak pacaran sama si Jaeman"
Yah begitu lah mereka setiap hari, bertengkar dengan Jaemin yang menengahi, Jeno jadi tak terlalu kesepian dan mulai menganggap rumah Jaemin adalah rumahnya, terkadang juga Jeno termenung, menatap langit dengan pandangan kosong, dia selalu memikirkan kondisi adik dan papanya.
Hahh dia khawatir dengan kondisi papa dan adiknya, apa mereka hidup dengan baik, apa mereka makan tepat waktu, terkadang Jeno selalu tiba tiba memikirkan keadaan mereka.
Bahkan Jeno pernah saat sedang tertawa dia tiba tiba berhenti dan berpikir, apa keluarga nya juga tertawa sepertinya sekarang?
Apa Jeno harus bahagia jika tinggal dengan Jaemin dan meninggalkan papa dan adiknya, atau Jeno harus sedih? Akh Jeno jadi kesal jika memikirkannya.
...
"Jaemin" Jeno memanggil Jaemin saat melihat pria itu akan pergi keluar kamar.
"Hmm?" Jaemin berdehem tanpa menoleh, mood Jaemin sedang buruk karena Jeno tadi malam berusaha kabur lagi.
"Boleh gue tau kabar keluarga gue- ah bukan bukan, kabar papa sama adik gue" ucap Jeno.
"Papa mu sakit, dan adik mu dirumah sakit" Jaemin pergi setelah mengatakan itu, Jeno yang mendengar ucapan Jeno terdiam, ayahnya sakit dan adiknya di rumah sakit?
Jeno berlari keluar, menyusul Jaemin, "Jaemin!!" Jeno berteriak saat melihat Jaemin masuk ke dalam lift, ah dia terlambat, Jeno berlari menuju tangga, menuruni nya sambil berlari.
Saat sampai di lantai bawah, dari atas bisa Jeno lihat Jaemin yang sedang mengobrol dengan papa nya, eh? Papanya? Jeno yang melihat papa nya langsung menuruni tangga dengan cepat, "Jaemin! Papa! Eh aduh-
Brukk!!
Saat anak tangga terakhir kaki Jeno tersandung dengan Kakinya sendiri, membuat Jeno terjatuh, Jaemin dan Taeyong yang mendengar suara Jeno di barengi dengan suara jatuh Jeno yang cukup keras membuat mereka terkejut, pelayan dan para bodyguard juga terkejut dan dengan sigap membantu Jeno untuk bangun.
Jaemin dan Taeyong segera menghampiri Jeno yang terduduk di lantai dengan memegang lututnya, Jaemin menggendong Jeno dan membawanya menuju sofa, Taeyong hanya dapat diam dan mengikuti Jaemin.
Jeno di dudukan di sofa, Jaemin juga ikut duduk di sampingnya, sedangkan Taeyong hanya diam memperhatikan interaksi anaknya dan atasannya.
"Bawa p3k kemari, kenapa kalian hanya diam hah?!" Jaemin sedikit meninggikan nada bicara nya saat melihat para pelayannya malah diam dan memperhatikan. Pelayan yang ada disana kalang kabut mencari kotak p3k dan segera menyerahkan nya pada Jaemin.
"Kenapa berlari!?, Sudah saya bilang jangan berlari jika di tangga!" Jaemin berucap dengan garang, tapi tangannya sibuk mengobati luka di lutut dan siku Jeno yang memerah.
"Ya maap, gue seneng liat papa, lagian lu gue panggil gak noleh noleh, cih budeg" Jeno memalingkan wajahnya dan baru menyadari jika papa nya sejak tadi berdiri, dia terdiam melihat tubuh papa nya, tubuh kurusnya semakin kurus.
"Papa..." Jeno bergumam, dia menatap papa nya, " kenapa berdiri, duduk di sini" Jeno menepuk sofa kosong di sampingnya, tapi Taeyong menggeleng sembari tersenyum.
"Duduk" Jaemin berucap dengan nada dingin, dan Taeyong langsung menurutinya, sedangkan Jeno mendecih.
"Cih, papa lebih nurut sama si mesum daripada anaknya" ucapannya membuat Jaemin menatapnya dengan mata tajamnya.
"Jangan panggil saya dengan panggilan itu Jeno" ucap Jaemin namun Jeno malah menjulurkan lidahnya dan menggeser duduknya menjauhi Jaemin.
"Papa, apa kabar? Kata dia papa sakit? Sakit apa? Jangan kerja terus, hutangnya kata dia gak usah dibayar aja, duit dia juga banyak jadi gak usah dibayar aja pa" ucap Jeno.
"Tapi kalau gak papa bayar kamu gak bisa pulang Jeno" Taeyong berucap lirih sembari menunduk, "tapi kayaknya kamu bahagia disini yah Jeno" Taeyong kemudian menatap anaknya dengan senyum di wajahnya.
"Dih gak mau!! Jeno mau sama papa sama Reno aja di rumah!" Jeno sedikit berteriak saat mendengar ucapan ayahnya.
"Tapi papa belum bisa lunasin hutangnya Jeno"
"Kan udah Jeno bilang gak usah diba-
"Ekhem! Jeno, kamu ke kamar dulu, biar saya berbicara empat mata dengan papa kamu" ucap Jaemin dengan nada datar lebih ke tidak suka.
"Ck! Papa Jeno ke atas dulu ya" Jeno berdiri lalu pergi melewati Jaemin, "awas aja lo kalau papa gue kenapa napa!" Ucap Jeno sarkas saat melewati Jaemin.
"Kamu hati hati, jangan sampai terjatuh lagi" ucap Jaemin dan mengabaikan ucapan Jeno.
Jeno pergi ke kamar Jaemin dengan kesal, dia baru bertemu ayahnya dan sekarang diusir, ck menyebalkan😾
Tbc
Seru gak sih? Beneran nanya ini mah, alurnya nge bosenin gak? Jawab jujur ya ges ya wkwk
150+ vote sama 20+ komen lanjut ya gesss
KAMU SEDANG MEMBACA
Nono
RandomNa Jaemin, mafia kejam berdarah dingin yang luluh pada remaja manis yang menggemaskan. Lee Jeno, remaja manis yang dijadikan jaminan atas hutang orang tuanya. Homophobic? mohon menjauh Jaemjen area-!!! Jeno uke Jaemin seme