23

14.9K 1.2K 40
                                    

Maapin kalo ada typo

...

Sekarang Jaemin dan Winwin sudah berada di ruangan Winwin, membicarakan perihal trauma yang dimiliki Jeno. Namun sepertinya itu belum semua ceritanya, jadi mungkin itu baru setengahnya.

"Jadi bagaimana hyung?" Tanya Jaemin menatap Winwin yang sedang memainkan jarinya.

"Eumm gini, menurut cerita Jeno, katanya dia sempat di culik, ah dua kali diculik, pertama saat Jeno berada di sekolah dasar, saat itu Jeno kelas 3, ini menurut cerita Jeno, jika ingin lengkap dan rinci tanya pada ayahnya nanti"

"Yaya, cepat lanjutkan" Jaemin sudah penasaran tapi Winwin malah memotong penjelasan nya.

"Saat itu Jeno baru berusia sepuluh tahun, dia sedang menunggu jemputan nya di depan gerbang-

Flashbcak

Jeno kecil berusia sepuluh tahun sedang menunggu supirnya menjemput dirinya, dia sedang berada di depan gerbang sekolahnya.

Hanya dia seorang yang belum di jemput, Jeno kecil pun berjalan pelan kearah rumahnya, sembari menunggu supirnya datang, daripada dia menunggu diam di depan gerbang.

Sudah setengah perjalanan Jeno berjalan, tapi supirnya masih belum terlihat, saat itu bukan pak Kim yang menjemput, pak Kim sedang diberi libur, jadi supir digantikan sementara oleh ayahnya,

Jeno terus berjalan, dia melihat sekitarnya yang sepi, tidak seperti biasanyanyang ramai pengguna jalan raya dan trotoar, hanya beberapa motor dan mobil yang melintas.

Jeno mempercepat jalan nya agar cepat sampai, dia belum pernah pulang sekolah sendirian, selalu dijemput, mau itu oleh supir ataupun ayahnya, dan ini pertama kalinya Jeno pulang sendiri.

Untungnya jarak sekolah dan rumahnya tak terlalu jauh, tapi juga tak dekat.

Jeno terus berjalan sembari menunduk hingga tak sadar mobil di belakangnya terus mengikutinya, mobil itu berhenti tepat disampingnya membuat Jeno juga menghentikan langkahnya dan menoleh.

Jeno tak ingat apa apa lagi setelah itu, hanya gelap yang dia lihat, Jeno merasakan tubuhnya di angkat dan dimasukan ke mobil, namun beberapa saat kemudian dia kehilangan kesadarannya.

Jeno kecil terbangun di sebuah gudang kecil, dia merasakan pusing yang menyerang kepalanya, di melihat sekitarnya, ada beberapa anak kecil juga disana, beberapa diantara mereka menangis dengan keadaan kacau, wajah babak belur dan baju yang robek robek.

Jeno ingin menangis saja, dia menyesal berjalan sendirian, tahu akan begini dia akan menunggu supirnya di dalam sekolah.

Pintu di samping Jeno terbuka, Jeno menoleh dan memundurkan badannya saat melihat seorang pria dengan pakaian serba hitam, Jeno takut, dia ingin pulang, Jeno berharap ayahnya menemukan dirinya dan membawanya pulang.

Mata Jeno terus memerhatikan apa yang pria itu lakukan, Jeno melihat pria itu menjambak salah satu anak disana, anak perempuan itu menangis, Jeno merasa kasihan, dia ingin menolong tapi dia takut.

Pria tadi membawa anak perempuan itu pergi keluar dan kembali mengunci pintunya, setelah kejadian itu anak perempuan yang dibawa oleh pria itu tak pernah kembali, entah kemana anak perempuan itu.

NonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang