Jeno yang tak sadarkan diri sekarang tengah berada di pangkuan Na Jaemin, mereka sedang berada di dalam mobil, dalam perjalanan menuju mansion Na Jaemin.
Jaemin mengusap usap lembut bibir Jeno, memerhatikan wajah Jeno yang sedang tertidur dengan seksama.
Tangannya turun dari bibir menuju leher Jeno, terus mengusapnya sampai tengkuk lehernya, lalu Jaemin mendekatkan wajahnya dengan Jeno dan mengecup bibir Jeno, dan sedikit melumatnya dengan pelan.
Jaemin melepaskan lumatannya dan mengusap bibir basah Jeno, Jaemin tersenyum tipis.
"Cepat sedikit Sungchan" ucap Jaemin pada asistennya -Sungchan- yang sedang menyupir.
"Baik" Sungchan sedikit melirik pada spion mobilnya, lalu mengangguk, dan mempercepat laju mobilnya.
Jaemin kembali mengecup bibir Jeno dan melumatnya, kecupannya turun ke leher Jeno, dan sedikit menghisapnya hingga menimbulkan bercak keunguan.
"Ah sepertinya aku tidak akan bisa menahannya" Jaemin bergumam, "kosongkan jadwal hari ini, dan beritahu kak Jaehyun, saya ingin bertemu untuk membicarakan sesuatu" Jaemin berucap pada Sungchan tanpa melihat ke arahnya dan fokus pada wajah Jeno.
"Baik" ucap Sungchan dan kembali fokus menyetir.
"Ah kenapa kamu sangat cantik, bahkan melebihi bunda" Jaemin kembali membelai wajah Jeno dengan lembut.
...
Setelah sampai di mansion, Jaemin langsung menggendong Jeno dan membawanya masuk ke dalam mansion nya, para asisten rumah tangga langsung ber jajar saat mengetahui sang pemilik mansion telah tiba, mereka langsung membungkuk, memberi hormat.
Sedangkan Jaemin acuh, tak mempedulikan mereka, Jaemin langsung membawa Jeno menuju kamarnya di lantai paling atas, lantai tiga, diikuti oleh sang asisten.
Mereka menaiki lift untuk menuju kamar Jaemin, area terlarang bagi penghuni mansion, kecuali Sungchan tentunya, ah dan mungkin Jeno.
"Tuan, saya sudah mengirim pesan pada asisten tuan Jaehyun, katanya malam ini jadwal tuan Jaehyun kosong" ucap Sungchan setelah mereka keluar dari lift.
"Ya, malam ini, di restoran biasa" Jaemin berucap singkat.
"Baik tuan" Sungchan membukakan pintu kamar setelah mereka sampai di depan kamar Na Jaemin.
Jaemin lalu masuk dan membaringkan tubuh Jeno di ranjang, lalu menyelimuti tubuhnya.
"Kau boleh pergi, bilang pada pelayan untuk menyiapkan makan siang, sebentar lagi sudah waktunya, dan nanti kamu antarkan kesini" ucap Jaemin setelah melihat jam tangannya.
"Baik" Sungchan lalu membungkuk dan pergi dari kamar Na Jaemin setelah menutup pintunya.
Jaemin lalu duduk di pinggiran kasur, lalu memandang Jeno yang tertidur, memandang wajah polosnya, lalu menatap bibir nya yang pink pucat.
"Ah bibir ini, kenapa kau sangat membuat ku candu, aku ingin terus mencium dan melumatnya" Jaemin terus mengusap lembut bibir itu dengan ibu jarinya.
Tok tok tok
"Tuan" suara Sungchan terdengar dari balik pintu.
"Masuk!" Jaemin menjawab dengan sedikit berteriak, dan sepertinya Jeno sedikit terusik, Jaemin yang melihat itu langsung mengusap kepala Jeno dengan lembut agar Jeno kembali tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nono
RandomNa Jaemin, mafia kejam berdarah dingin yang luluh pada remaja manis yang menggemaskan. Lee Jeno, remaja manis yang dijadikan jaminan atas hutang orang tuanya. Homophobic? mohon menjauh Jaemjen area-!!! Jeno uke Jaemin seme