52

9.8K 827 37
                                    

Enjoy reading and sorry for being late

...

"Sial gue ketahuan"

"Keluar atau ku tembak sekarang"

Suara tajam dari wanita itu membuat Jeno keringat dingin, apa dirinya harus keluar dari persembunyiannya?

"Sialan! harusnya tadi gue tunggu di luar aja anjir"  batin Jeno panik.

"Lee Jeno, hitungan ketiga kau harus keluar, atau ku tembak kepala adikmu"

"Jangan main main Kim Minju, urusanmu itu denganku, jangan libatkan yang lain!"

"1..

Jeno mengeraskan rahangnya saat mendengar ucapan dari wanita itu.

2..

bentakan Jaemin kembali terdengar.

Menghela napas panjang, Jeno keluar dengan tatapan matanya yang tajam memerah; efek menahan tangis sejak tadi.

"damn little bitch" ucap Minju saat melihat Jeno berjalan mendekatinya. "Sesayang itu kah pada adikmu? padahal dulu kau sangat membencinya" ujarnya dengan kekehan diakhir kalimat.

"Tutup mulut lu brengsek! Lepasin adek gue sekarang sialan, jangan bawa bawa dia ke urusan lu sama Jaemin!" ucapan tajam keluar dari bilah bibir Lee Jeno.

Kakinya masih terus melangkah mendekati Minju, tatapan tajamnya masih menatap nyalang pada mata Minju yang menatapnya remeh.

"Lee Jeno, berhenti disana" sahutan dari Jaemin tak Jeno hiraukan.

Dorr!

Satu tembakan melesat melewati telinga Jeno. Sedikit saja Jeno bergerak tadi, mungkin kepalanya yang akan tertembak.

"Kim Minju bajingan!!" Jaemin berteriak sembari mengeluarkan senjatanya yang sejak tadi dia tahan untuk tak dikeluarkan.

"Diam atau ku tembak?"

Moncong pistol menodong lirih tepat pada kening Jeno, sedangkan Jeno sendiri diam membeku, tubuhnya tak dapat bergerak, gemetar.

"Sialan! sudah kubilang, urusanmu itu denganku, jangan libatkan Jeno, Mark, dan Reno Minju!" teriak Jaemin lantang sembari mengarahkan pistolnya lurus pada kepala Minju.

Minju mendecih, "Hubungan kita rusak karena jalang kecil ini, berani beraninya dia merusak hubunganku denganmu, apa yang dia lakukan sampai sampai kau mencampakkan ku Na Jaemin?" tanya Minju pelan, rahangnya mengeras ketika matanya menatap wajah Jeno.

"Dari awal pun aku tak pernah mau menjalin hubungan denganmu, jika bukan karena orang tuaku, aku tak ingin bertemu denganmu"

"Bajingan sialan!!!" teriak Minju, tangannya menggenggam erat pistolnya, matanya memerah, cairan bening mengalir dari matanya.

"Aku sudah berusaha keras untuk mendapatkan Jaemin, tapi dengan mudahnya kau membuat Jaemin jatuh cinta padamu?! aku bahkan hampir gila karena semua caraku tak berhasil untuk membuat Jaemin jadi milikku, tapi kau hanya dengan satu cara, jaemin sudah menjadi milikmu?! hebat sekali hahaha" Minju tertawa keras.

NonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang