Jeno dan Jaemin sekarang tengah makan siang bersama di kamar, diatas kasur, dengan Jaemin yang menyuapi Jeno.
"Kapan kamu masuk sekolah?" Tanya Jaemin.
"Minggu depan" Jeno hanya menjawab singkat, dia mengambil minum di meja nakas lalu meminumnya.
"Hmm, baiklah, saya kebawah dulu menyimpan ini" ucap Jaemin lalu membawa piring bekas mereka makan.
"Lu gak bakal bolehin gue sekolah juga?" Jeno menunduk, Jaemin kemudian menoleh, menatap Jeno yang menunduk tanpa menjawab pertanyaan Jeno.
"Gue kangen temen temen gue, mereka pasti nyariin gue, udah tiga hari gue gak ngabarin mereka" Jeno berucap lirih.
"Kamu boleh sekolah, tapi nanti, tunggu ayah kamu, dia bisa bayar hutang atau nggak" ucap Jaemin lalu pergi.
Jeno hanya dapat menghela napas.
...
"Jaem!!!"
Jaemin menoleh, "apa?" Jawab Jaemin.
"Minjem duit dong hehe" Minhyung tersenyum, "duit bulanan gue abis, kemarin gue beliin mobil, ntar kalau Daddy ngirim duit gue ganti deh"
Jaemin menghela napas, kebiasaan kakak sepupunya, mengoleksi mobil dan menghabiskan uang, "berapa?"
"Berapa aja, asal cukup buat nge date sama ayang"
"Hmm" Jaemin mengeluarkan hp nya, mengetik sesuatu di atas layar hp nya, "sudah" Jaemin melanjutkan jalan nya ke dapur.
"Uhuyy makasehh Jaem, gue pergi nge date dulu yee" Minhyung berlari keluar rumah, "eh Jaem, gue pinjem motor!!!!" Minhyung kembali ke ruang tengah lalu mengambil kunci motor Jaemin.
"Ya!" Balas Jaemin, dia sedang menyeduh kopi di dapur.
Minhyung pergi menaiki motornya, keluar dari halaman rumah Jaemin, menjemput pacar nya.
...
Minhyung memberhentikan motornya di depan gerbang rumah pacarnya, melepaskan helm nya dan menyisir rambutnya menggunakan jari jarinya.
Dia turun dari motornya, lalu menghampiri gerbang dan menekan bel, "pak, buka dong, ayang saya ada di rumah gak? Udah janjian nih" ucap Minhyung saat pak satpam membuka gerbang sedikit.
"Siapa?" Tanya satpam.
"Haechan" ucap Minhyung.
"Oh tuan Haechan, sebentar saya panggil dulu" ucapnya lalu pergi, sedangkan Minhyung duduk kembali di motornya, berkaca didepan spion motornya dan merapihkan rambutnya, um bukan merapihkan lebih tepatnya mengacak acak rambutnya agar terlihat berantakan tapi rapi, entah lah.
"Markeu!" Suara seseorang membuat Minhyung menoleh, ah ayang nya ternyata, Mark tersenyum.
"Echanie! Uh markeu kangen Echan!" Minhyung -atau kita sebut saja Mark agar mudah- turun dari motornya dan memeluk Haechan, ya pacar Mark adalah sahabat Jeno, Lee Haechan.
Mark melepaskan pelukannya dan menatap Haechan, "hey, kenapa mata kamu sembab? Kamu habis nangis?" Mark terlihat khawatir saat melihat kedua mata Haechan yang sembab.
Haechan melengkungkan bibirnya kebawah, "sahabat Echan, dia gak bisa dihubungi, Echan khawatir, Echan takut dia kenapa napa" Haechan kembali memeluk Mark, Mark membalas pelukan Haechan hingga suara isakan terdengar, hingga membuat Mark yang sedang mengusap rambut Haechan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nono
RandomNa Jaemin, mafia kejam berdarah dingin yang luluh pada remaja manis yang menggemaskan. Lee Jeno, remaja manis yang dijadikan jaminan atas hutang orang tuanya. Homophobic? mohon menjauh Jaemjen area-!!! Jeno uke Jaemin seme