32

13.2K 1.1K 102
                                    

"JEMANNNN!!!" teriakan dari Lee Jeno menggelegar di dalam rumah Na Jaemin yang besarnya mengalahkan stadion.

"Belum pulang kali ya?" Gumam Jeno saat tak mendapat sahutan dari si pemilik nama.

"Chan" panggil Jeno.

"Apa?" Yang dipanggil menoleh.

"Jeman kemana? Masih di kantor?" tanya Jeno lalu ikut duduk di samping Sungchan.

"Ada urusan ke luar negeri, besok baru pulang" ucap Sungchan.

"Lah si anjir" Jaemin tak mengabarinya dan malah mengabari Sungchan? Wah sialan.

"Kenapa?" Sungchan menatap Jeno yang menatapnya tak suka.

"Gak, gue ke kamar" ucap Jeno dingin lalu berjalan meninggalkan Sungchan yang menatapnya aneh.

"Kenapa dia? Aneh banget, tadi Mark yang aneh, sekarang Jeno, "astaga, jangan sampai aku ikutan aneh karena berteman dengan mereka"

Yah, Mark aneh tadi, menyuruh Jeno dan Sungchan pulang duluan dengan gelagapan, sangat aneh.

Jeno sedang berada di kamar sekarang, duduk bersandar di ranjang besar Jaemin, memainkan ponselnya.

"Ini si marko kemana sih?! Si Haechan juga langsung ngilang lagi pas bel pulang" ucap Jeno kesal, kan tadinya mau Jeno ajak si Mark maen ps, tapi si Mark nya ilang, jadi kan Jeno gak jadi maen psnya.

Sungchan? Gak mau Jeno main sama dia, Sungchan itu terlalu jago untuk Jeno yang sering kalah.

"Coba telpon kali ya? Suruh pulang gitu, gue gabut" gumam Jeno.

Jeno lalu mencari kontak Mark dan langsung menelponnya, Jeno masih menunggu panggilannya tersambung dengan Mark.

"Nah, hal-

"Nghhh ha- ahh halo jenhh?"

"Lah kok desah?" gumam Jeno setelah menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Setelah beberapa detik menjauhkan ponselnya, Jeno kembali mendekatkannya dan berbicara.

"Lu lagi ngapain? Kok desah sih?" tanya Jeno dengan heran.

"Nghh ahh Chanhh shh pelaninh sakithhh"

"Chan? Lu sama Haechan?!!!!" tanya Jeno kaget.

"Hhhh iya ahh ma-mau apa? Ngh! Chan!!! Pelanhh, plis pelanh ngh sakithh hiks"

Tut

Jeno langsung saja mematikan teleponnya karena Mark terus saja mendesah.

"Hah?" Jeno cengo, Mark sama Haechan? Ngapain mereka?

"Si anjir Mark uke?!" teriak Jeno saat menyadari desahan Mark tadi.

"Iya sih, dia imut, tapi badan dia gede, lebih tinggi dari Haechan lagi, eh tapi tadi Haechan kan? Iya, tadi dia bilang iya" Jeno jadi memikirkan Mark sama Haechan.

Memikirkan siapa yang seme dan siapa yang uke, kurang kerjaan.

"Hah tau lah, capek"

Jeno memutuskan untuk tidur, tapi entah kenapa saat Jeno tidur dia memikirkan Jaemin dan merasa sepi karena tidak ada Jaemin.

"Arghhh gue kenapa anjing!!!" Jeno berteriak frustasi, Jeno menutup seluruh tubuhnya dengan selimut lalu tak lama tertidur.

...

Keesokan paginya Jeno kembali siap dengan seragamnya, masih pukul enam lebih sepuluh.

Jeno sudah berada di meja makan, mengaduk makanannya tanpa minat memakannya, wajahnya tertekuk sebal.

NonoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang