Jeno dan Sungchan kini berada di bandara, menunggu Jaemin.
Jeno duduk sembari memakan eskrim nya sedangkan Sungchan entah sedang mengobrol dengan siapa di telepon.
Jeno marah marah tadi jadi Sungchan belikan eskrim agar diam, dan benar saja, Jeno diam dan sibuk dengan beberapa cup eskrim.
Mungkin Jaemin akan mengamuk karena Jeno dibelikan eskrim lebih dari dua cup eskrim.
"Chan" panggil Jeno saat melihat Sungchan menghampirinya.
"Jeman masih lama?" tanya Jeno lalu menyuap kembali eskrimnya.
"Sebentar lagi" jawab Sungchan, Jeno hanya mengangguk dan kembali memakan eskrimnya.
Jeno sudah menghabiskan tiga cup eskrim, dan masih tersisa dua, tiga dengan yang ia makan sekarang.
Setelah beberapa saat menunggu akhirnya Jaemin datang.
"Jemannn!!!!" Jeno berlari kearah Jaemin dan langsung saja menubruk badan tegap Jaemin, membuat Jaemin terhuyung kebelakang.
"Aduh! Pelan pelan baby, kalau kamu jatuh gimana hmm?" ucap Jaemin, tangannya merangkul pinggang Jeno, Jeno sendiri memeluk Jaemin dengan erat.
"Gak bakal hehe" Jeno menyengir sembari menatap Jaemin.
Jaemin tersenyum, Jenonya sangat lucu, mata Jaemin berpindah menatap Sungchan lalu berucap tanpa suara.
"Ini Nono?" tanya Jaemin tanpa mengeluarkan suaranya, tangannya mengusap lembut rambut Jeno yang mendusalkan kepalanya di dada Jaemin.
Sungchan yang mengerti maksud Jaemin menggeleng lalu berbisik, "itu Jeno, bukan Nono" ucapnya pelan.
"Ayo pulang!!" Jeno mendongak menatap Jaemin dengan bibir mengerucut lucu.
"Ayo" Jaemin mengangkat Jeno, menggendongnya ala koala.
Jeno sendiri tak protes, dia malah asik mendusal di perpotongan leher Jaemin.
"Sungchan, tolong bawa barang saya" ucap Jaemin yang diangguki oleh Sungchan.
Jeno dan Jaemin pergi terlebih dahulu ke mobil dan Sungchan menyusul dengan membawa koper Jaemin.
Setelah sampai di rumah Jaemin langsung membawa Jeno ke kamarnya dan sekarang mereka sedang menonton film sembari cuddle di dalam selimut.
Sejak sore tadi mereka menonton film.
Jeno terus saja mendusal di dada Jaemin dan terus saja mengoceh tidak jelas, kadang juga mengomentari film yang mereka tonton.
"Jem Jem" panggil Jeno.
"Apa?" Jaemin menunduk, menatap Jeno yang masih mendusal di dadanya.
"Boleh minta sesuatu gak?" tanya Jeno, Jeno mendongak menatap Jaemin.
"Minta apa hmm?" Jaemin bertanya kembali, tangannya mengusap punggung Jeno.
"Eumm apa aja boleh kan?" Jeno malah balik bertanya.
Jaemin mengangguk, "iya, apa aja boleh"
"Umm pengen motor" ucap Jeno pelan.
Jaemin mengernyit, "motor?"
Jeno mengangguk antusias, menatap Jaemin dengan penuh harap.
"Untuk?" tanya Jaemin.
"Pengen aja, Renjun kemarin beli motor sport keluaran terbaru, pengen juga" ucap Jeno dengan bibir mencebik.
"Hmm? Okay, mau kapan?"
"Beneran??" tanya Jeno tidak percaya.
"Iya, kamu boleh minta apa aja" Jaemin mengangguk, bibirnya tersenyum manis melihat betapa antusiasnya Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nono
RandomNa Jaemin, mafia kejam berdarah dingin yang luluh pada remaja manis yang menggemaskan. Lee Jeno, remaja manis yang dijadikan jaminan atas hutang orang tuanya. Homophobic? mohon menjauh Jaemjen area-!!! Jeno uke Jaemin seme