"U-ugh J-jaem, Jaem lepashh nghhh Jaemin sialan uhh" Jeno terus mendesah ketika miliknya dikocok dengan tempo tak teratur.
Jaemin yang mendengar ucapan Jeno menyeringai, Jaemin semakin mempercepat gerakan tangannya, membuat Jeno mendesah frustasi.
Keadaan Jeno saat ini sangat menggoda, Jeno mendongak, membuat leher jenjang penuh keringat itu terlihat, jangan lupakan wajah yang juga penuh keringat, dengan mata terpejam, dan juga pipi Jeno yang memerah, uhh so seksehh~
Tangan Jaemin bergerak semakin cepat ketika merasakan milik Jeno membesar, Jeno akan keluar.
Jeno ingin melampiaskan rasa nikmatnya, tapi tangannya ditahan di atas kepalanya, dia hanya dapat mengepalkan tangannya dengan kuat, "J-jaeminhh ahh gue keluar jaemhh nghh~" matanya terpejam erat, menikmati pelepasan nya, tubuhnya melemas.
Sedangkan Jaemin kini tersenyum puas, Jeno keluar sangat banyak di tangannya, Jaemin menatap Jeno, sedangkan tangannya bergerak ke bagian belakang Jeno, mencari lubang milik Jeno, mengelusnya perlahan sembari memerhatikan wajah Jeno yang merasa tak nyaman, Jeno membuka matanya, menatap Jaemin yang juga menatapnya.
Dahi Jeno berkerut dalam, saat merasakan lubangnya dielus, Jeno mencoba melepaskan dirinya tapi ikatan ditangannya sangat kuat, cengkraman Jaemin juga tak kalah kuat, Jeno terus bergerak membuat Jaemin geram.
"Ini masih hukuman ringan Lee, jika kamu melakukan nya lagi, maka saya tak akan segan segan membuat mu tak bisa berjalan" ucap Jaemin dan dengan bersamaan memasukan dua jarinya dalam satu hentak membuat Jeno kembali memejamkan matanya dengan ringisan yang kembali keluar dari mulutnya.
"A-akhh Jaemin sialan keluarin bangsat ngh!" Makian juga desahan keluar dari mulut Jeno, rasanya sangat sakit, Jeno tak bisa menahan rasa sakitnya, bahkan air matanya keluar begitu Jaemin langsung menggerakan jarinya kasar.
"Sakithh Jaem sakit hiks, sakit gue mohon ahh Jaemin gue mohon pelanhh" Jeno berucap susah payah, Jaemin masih menggerakan jarinya dengan kasar dibawah, kaki Jeno melemas namun dengan sigap Jaemin mengalungkan tangan Jeno yang terikat pada lehernya dan tangannya segera menahan pinggang Jeno agar tak terjatuh.
"Ah! Ah! Ah! Jaemhh eungh pelan sialan!!" Jaemin mempercepat gerakan tangannya dan menambahkan satu jarinya membuat Jeno kembali meringis sakit karna lubangnya dipaksa melebar, Jeno lagi lagi menangis tapi mulutnya tak berhenti mengeluarkan desahan yang membuat Jaemin semakin mempercepat tangannya.
"Jaem eumhh gue-ahh gue keluarhh" tak lama Jeno kembali mengeluarkan sperma nya membasahi kemeja Jaemin dan lantai toilet, Jeno yang sudah lemas hanya pasrah, rasanya sangat lelah, lubangnya juga perih.
Jaemin melihat Jeno, lalu menelpon Sungchan agar menyiapkan mobil, setelah menelpon Sungchan, Jaemin kemudian merapikan pakaiannya dan Jeno lalu menggendong Jeno ala bridal dan keluar dari toilet.
Mereka keluar lewat pintu belakang, restoran ini sebenarnya miliknya, jadi Jaemin bebas keluar masuk lewat pintu manapun, dan Jaemin memilih lewat pintu belakang agar para pengunjung tak curiga.
...
Jaemin dan Jeno sudah sampai di mansion, Jaemin langsung saja membawa Jeno yang tertidur ke kamarnya.
Setelah Jaemin membaringkan Jeno di ranjangnya Jaemin kemudian meraih kedua tangan Jeno yang masih terikat, kemudian mengikat nya pada kepala ranjang, setelah selesai Jaemin langsung menyelimuti tubuh Jeno dan pergi keluar kamar, tak lupa menguncinya dan menyuruh bodyguard nya memperketat penjagaan.
Jaemin pergi keluar kota untuk menemui kakak nya, membicarakan pekerjaan nya di 'dunia bawah'.
...
Dini hari, sekitar jam 3 pagi, Jeno terbangun dengan keadaan yang sama, tangan terikat, dia tak bisa bergerak bebas, Jeno melihat sekelilingnya, mencari sosok yang dibencinya, tapi dia tak menemukannya.
Jeno berusaha melepas ikatan di tangannya, tapi usahanya sia sia, tangan nya malah terluka dan darah mulai merembes dari kulitnya karna gesekan tali yang kasar.
Jeno sudah berusaha memanggil Jaemin tapi Jaemin tak datang, akhirnya Jeno mencoba untuk duduk dan berhasil, Jeno berhasil duduk, dia meringis melihat pergelangannya yang mengeluarkan darah, kulitnya lecet dan mengelupas.
Sekali lagi, Jeno mencoba melepaskan ikatannya, tapi ikatannya tak melonggar sedikitpun, Jeno kembali meneriakan nama Jaemin walaupun sia sia.
Karena kesal, Jeno menendang meja nakas disampingnya, membuat meja tersebut menjauh dan barang barang diatas nya berserakan di lantai, menimbulkan suara yang cukup berisik.
Tak sampai disitu, Jeno juga kembali menendang meja nakas satunya, membuat kamar Jaemin berantakan, Jeno juga menendang nendang sprei, selimbut, bantal dan guling, semua nya berserakan di lantai.
Sungchan yang mendapat tugas untuk menjaga Jeno, terkejut mendengar suara ribut dari kamar bos nya, Sungchan yang takut sesuatu terjadi pada Jeno akhirnya menelpon Jaemin, meminta izin untuk mengecek keadaan Jeno.
Setelah mendapat izin, walaupun lima menit dan itu pun Jaemin pantau lewat telpon, Sungchan membuka kunci pintu, setelah terbuka Sungchan memutar kenop pintu dan masuk, pemandangan yang sangat indah Sungchan lihat.
Kamar bos nya berantakan, lampu tidur, sprei, bantal, semua berserakan dilantai, Sungchan mengalihkan pandangannya pada sosok yang terduduk di tengah kasur, oknum yang membuat kamar Jaemin berantakan.
Sungchan kemudian melaporkan pada Jaemin tentang kondisi kamarnya dan juga Jeno, Jeno kini sedang menatap Sungchan tajam dengan napas yang memburu, Jeno juga terus meneriakkan nama Jaemin.
Waktu Sungchan untuk memastikan keadaan Jeno sudah habis, Sungchan keluar dari kamar dan tak lupa menguncinya kembali, sebelum menutup pintu Sungchan menyampaikan pesan dari Jaemin.
"Tuan Jaemin akan kembali besok pagi, tuan Jaemin berpesan, tetap diam dan jangan menjadi anak nakal, jika tidak ingin kembali dihukum, hanya itu, saya permisi" Sungchan kemudian menutup dan menguncinya, mengabaikan teriakan Jeno yang menggelegar didalam kamar.
"YAKK SIALANN BODO AMAT SAMA SI JAEMIN!! WOIII BUKA PINTU NYA ANJING, LO GAK LIAT TANGAN GUE BERDARAH, MINIMAL LEPASIN IKATANNYA LAH WOY SETAN!!!!" Jeno lagi lagi mengamuk, dia hanya dapat menendang nendang kasur tanpa bisa berbuat lebih.
Tbc
Diatas gue nulis apa astaga:)
Kalau gak nge feel maafin ya, baru kali pertama nulis beginian:)
Jeno nya gak di unboxing kok, cuman dikit aja, ntar papa Tae ngamuk, Jaemin juga udah minta maaf sama papa Tae ( ◜‿◝ )Kalau ada salah kata tandain yaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nono
RandomNa Jaemin, mafia kejam berdarah dingin yang luluh pada remaja manis yang menggemaskan. Lee Jeno, remaja manis yang dijadikan jaminan atas hutang orang tuanya. Homophobic? mohon menjauh Jaemjen area-!!! Jeno uke Jaemin seme