Setelah mandi dan bersiap siap, Jaemin kini sedang menelpon Winwin dan menyuruhnya untuk memeriksa keadaan Jeno.
"Yayaya aku tahu apa yang aku lakukan" ucap Jaemin malas saat mendengar ocehan dari hyungnya disebrang sana.
"Sebenarnya apa yang kau lakukan padanya Na Jaemin?!!! Kenapa selalu saja sakit huh?! Kau menyiksanya atau bagaimana?!! Bukannya kalian sudah menjadi sepasang kekasih betulan??!!" tanya beruntun Winwin saat mendengar jawaban malas calon adik iparnya.
Jaemin seketika mendengus, "ya, kami sudah menjadi sepasang kekasih, tapi dia selalu melanggar aturan yang aku buat Hyung! Dia bahkan kemarin malam pergi dengan seorang wanita saat aku mengecek pekerjaan ku yang ada di luar kota, bukankah dia pantas dihukum huh?!" ujar Jaemin dengan dingin.
"Terserah kau saja lah, kau memang tidak dapat diberi tau, aku akan segera kesana" ucap Winwin lalu mematikan panggilannya secara sepihak.
"Ck dia sama saja dengan Jaehyun Hyung, menyebalkan!" Jaemin kembali mendengus lalu pergi menghampiri Jeno yang masih terbaring tak berdaya diatas kasurnya.
Dia duduk disamping Jeno dan mengelus rambut halus milik Jeno lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Jeno dan berbisik, "Hey, baby bangunlah, ini sudah siang" bisiknya sembari meniup telinga Jeno membuat si pemilik tubuh tersentak.
Jeno perlahan membuka membuka matanya dan mengerjap pelan, "ughh sakith" lirihnya.
Jaemin yang mendengarnya jadi merasa bersalah di dalam hatinya, dia menyesal menghukum Jeno semalam, "Yang mana yang sakit hmm?" tanya Jaemin lembut, dengan tangannya yang masih mengelus rambut Jeno.
"L-lubang g-gue s-sakit" ucap lirih Jeno.
"Astaga, maaf membuatmu sakit, tapi itu juga kesalahan mu sayang, jadi kamu harus menerimanya, maka dari itu, kamu menurut dengan ku, maka tak ada hukuman untukmu, mengerti hmm?" ujar Jaemin dengan nada yang menuntut juga deep voice miliknya membuat Jeno seketika merinding dan mengangguk dengan sendirinya.
"Y-ya, gue ngerti, m-maafin gue" ucap Jeno pelan.
"Diam dan jangan bergerak, aku akan mengambilkan mu sarapan" ucap Jaemin lalu pergi begitu saja setelah Jeno menjawabnya.
'gue gerak aja susah, ya pasti diemlah, huhu lubang gue sakit banget'
...
Jeno sudah periksa oleh Winwin dan Jaemin sedang di omeli oleh Winwin karena perbuatannya semalam.
"Jaemin, kamu denger Hyung gak sih?!" Winwin kembali berteriak marah saat Jaemin mendengus setelah mendengar omelan Winwin dari dua puluh menit lalu.
"Iya hyung, aku mendengarnya, jadi berhenti bicara dan kembali ke rumah sakit, aku lelah mendengar ocehan mu hyung, hyung sama saja dengan Jaehyun hyung" Jaemin kembali mendengus malas mendengar ocehan dari calon kakak iparnya.
Bugg!!
"Yakk sialan!! Bicara apa kau hah?! Dasar adik ipar tidak tau diri!!" kesal Winwin setelah memukul kepala Jaemin.
Jaemin sendiri sekarang meringis kesakitan karena pukulan hyungnya itu, sedangkan Jeno menahan tawa melihat Jaemin yang sedang dimarahi.
"Kau masih calon hyung!!! Kau bahkan baru bertunangan lima bulan dengan Jaehyun hyung, jadi kau belum menjadi kakak ipar ku!!" balas Jaemin sembari memegang kepala belakangnya.
"Pfftt" Jeno berusaha untuk menahan tawanya saat melihat Jaemin yang berteriak pada Winwin.
"Diam Lee, kamu mau aku hukum lagi" mata Jaemin melirik tajam Jeno yang seketika menunduk takut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nono
RandomNa Jaemin, mafia kejam berdarah dingin yang luluh pada remaja manis yang menggemaskan. Lee Jeno, remaja manis yang dijadikan jaminan atas hutang orang tuanya. Homophobic? mohon menjauh Jaemjen area-!!! Jeno uke Jaemin seme