Chapter 22

294 21 0
                                    

Valent tersenyum mendengar gadis itu tahu tentang dia. Sungguh gadis yang cepat tanggap dan pintar.

***
Liora turun dari kuda dan melenggang pergi dengan sengaja meninggalkan Valent. Valent yang melihat itu langsung berteleportasi ke depan tubuh Liora. Membuat Liora sangat kaget.

Liora hanya menatap jengah pria di depannya ini. Dia tidak mengerti, kenapa pria ini bahkan tidak membiarkan dirinya masuk ke rumahnya.

"Kau mau apalagi?" Tanya Liora.
Valent langsung tersenyum saat Liora menanyakan itu "Temani aku pulang ke rumah ya?"

Liora tentu saja bingung, dia kan bisa pulang sendiri.
"Tunggu sebentar ya, aku mau mandi dulu."
"Tentu."

***
Kirito masih setia duduk di kursi singgasananya. Dia sedang memikirkan sesuatu. Kemudian Ednan berjalan menghampirinya.

"Mau sampai kapan kau belum menikah? Jangankan menikah, istri saja tidak punya." Ucap Ednan. Pasalnya, Kirito ini anti wanita sehingga dia sudah sangat tua umurnya. Tapi tidak dengan wajahnya. Malah wajahnya sangat tampan.

"Aku tidak tertarik mencari istri."
Ednan menghela nafas.
"Jika kau begitu, tidak akan ada yang melanjutkan keturunan Edwards."

"Ada, putrimu bisa melakukannya!"
Ednan mendengar hal itu terkejut dan menatap tajam Kirito.
"Aku tidak akan menyerahkan Liora untuk menjadi penerus Edwards!"

Kirito tertawa. Pasalnya, dia sangat menyayangi keponakannya itu.

"Kenapa tidak? Adikku Arabella yang melahirkan Liora putrimu, jadi dia satu satunya penerus takhta."

Kirito tampak berpikir sejenak.
"Apa mungkin, kau mau membawa Liora ke istanamu? Bersama denganmu?"
"Itu tujuanku, dan aku, Liora, Raymond akan aku bawa ke istana ku."

Kirito mulai bangun dari singgasananya berjalan menghampiri Ednan.

"Tidak bisa, kau kan bisa menjadikan Raymond sebagai penerus kerajaan mu. Bukan Liora. Liora, menjadi penerus ku! Kau mungkin lupa, bahwa Liora juga mengandung darah keturunan Edwards." Ucap Kirito penuh penekanan.

Ednan menghela nafas, dia juga menyadari kekuatan Liora mengarah ke ibunya. Dia mewarisi kekuatan ibunya bukan aku.

Kirito tersenyum dan menoleh ke arah Ednan.
"Bawa aku ke Liora. Aku ingin menemui keponakan tercinta ku. Sudah lama sekali ya sejak kejadian itu."

***
Sesuai janji Liora. Dia mengantarkan Valent pulang ke rumahnya. Dia menaiki satu kuda dengan Valent. Kudanya dibiarkan mengikutinya di belakang.

Liora melihat sekeliling, kanan dan kiri dipenuhi dengan pohon pohon panjang dan rimbun. Valent yang menyadari hal itu, menatap Liora yang duduk di depannya.

"Kau tidak usah takut, mereka tidak akan melukaimu. Karena kau ada bersama ku."
Liora menoleh dan mendongakan kepala ke arah Valent.
"Mereka siapa?"

"Para monster."
Liora yang mendengar itu terperanjat kaget.
"Ke-kenapa kau baru bilang? Sekarang turunkan aku! Aku ingin pulang."

"Kenapa? Kan sudah kubilang, mereka tidak akan menyakiti mu."
Pasalnya, kekuatan Liora saat ini tidak berfungsi. Jika dia harus dihadapkan oleh para monster, bisa bisa dia akan dimarahi dua kali lipat oleh paman dan ayahnya karena terluka.

***

Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang