Dari sinilah, hari kejadian dimana Liora hampir dicap sebagai seorang pembunuh.
***
Langkah kaki Liora sangat cepat untuk meraih liontin yang dibuat mainan oleh teman temannya. Dia terlihat sangat marah. Pasalnya, liontin tersebut sangat berharga bagi dirinya.Liora langsung merampas liontin tersebut dari tangan temannya. Namun, sayangnya liontin tersebut sudah rusak. Liora yang melihat itu hatinya seakan teriris.
Dia langsung menatap wajah temannya. Teman yang ditatap pun hanya bilang kalo dia tidak sengaja merusaknya.
"Aku tidak sengaja merusaknya." Ucapnya acuh. Liora langsung menatap tajam ke arah temannya.
"Harusnya kau menggantinya, kau tahu? Betapa berharganya liontin ini untukku!" Ucapnya sambil menahan tangis.Sang teman menoleh "Hei, lagipula itu hanya sebuah liontin. Aku juga bisa membelinya."
"Kau tidak akan pernah bisa membeli dimanapun! Liontin itu hanya dibuat khusus untukku! Kau tidak akan menemukannya dimanapun!" Ucap Liora berteriak.Temannya pergi begitu saja tanpa memedulikan Liora. Sembari berjalan pergi teman tersebut berkata "Cih, hanya liontin saja kau seperti itu? Norak sekali tahu!"
Liora yang mendengar itu merasakan hawa panas di sekujur tubuhnya. Dia menghampiri temannya dengan berjalan cepat dan dipenuhi amarah.
Kemudian dia langsung menarik tangan temannya dan menghempaskan ke tanah. Tentu saja temannya kaget.
Tak hanya itu, dia menarik rambut temannya "Kau tidak akan pernah merasakan yang namanya kehilangan barang berharga mu, makanya kau bicara seperti itu."
Sesaat Liora berkata seperti itu, di sekeliling tubuhnya sudah terdapat lingkaran lingkaran sihir berwarna ungu mengelilingi tubuhnya. Dan sihir tersebut mengarah ke temannya.
Sihir tersebut mengarah sendiri tanpa majikan yang menyuruhnya. Sihir tersebut sudah membawa temannya itu terbang ke atas kemudian dijatuhkan dari ketinggian. Semua orang yang melihat tentu saja sangat syok.
Sementara itu, Ednan sudah merasakan firasat buruk. Dia membuka pintu mobil dan tiba tiba angin kencang berhembus di depannya.
Ednan merasa bingung, tapi kemudian dia langsung mencari Liora untuk menjemputnya. Tapi saat Ednan menemukan Liora. Dia kaget karena sihir yang mengelilingi Liora.
Ednan buru buru berlari dan berteriak "Liora!! Apa yang kamu lakukan nak!" Ucapnya sedikit khawatir.
Ednan langsung menghampiri Liora sembari menenangkan Liora dan memeluknya. Mata Liora masih menjadi warna merah.
Ednan yang melihat Liora masih tidak berubah, langsung mengeluarkan sihirnya dan memutus sihir tersebut. Kemudian dia membawa Liora yang tubuhnya sudah sangat lemas.
Dia berbicara kepada Liora yang masih menangis "Lio! Dengarkan dad. Jangan pernah menunjukkan kekuatan kamu pada siapapun. Mengerti kan? Jika kau menunjukkannya kau akan dicap sebagai monster atau vampir."
Liora yang masih menangis mengangguk kecil. Kemudian tubuhnya dipeluk oleh Ednan. Kemudian dia membawa Liora untuk menghampiri gadis yang dibuatnya sekarat itu.
"Kami mau meminta maaf. Aku minta maaf atas kesalahan putriku. Kami benar-benar minta maaf. Selanjutnya kami tidak akan pernah menginjakkan kaki di sekolah ini. Kami akan pindah." Ucap Ednan. Kemudian menggendong Liora.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Vienna Academy : The Princess Return
ФэнтезиWarning cerita ini ada di webnovel juga. Tapi dengan judul berbeda. Kisah perjalanan seorang anak vampir campuran dan darah monster. Ayah keturunan darah monster, ibu keturunan vampir campuran.