Ednan Quarter

154 12 0
                                    

Ednan pada masa sebelum dia memasuki sekolah akademi. Dia berjalan jalan ke istana. Dia melihat selir ayahnya sedang menyusui anaknya.

Kemudian Ednan menghampiri sang ayah yang berada di ruang kerjanya. Dia bertanya.

"Ayah, kenapa seorang raja harus memiliki selir?" Ucap Ednan.

"Hmm... Kami para raja harus memiliki selir, agar masyarakat serta bangsawan percaya, bahwa raja mereka tidak bisa digulingkan dengan mudah. Serta mendapatkan kekuatan yang kuat." Ucap ayah.

"Tapi ayah, tidakkah satu istri aja cukup?" Ucap Ednan.

"Nak.. kau sekarang masih sangat kecil. Belum tahu tentang semua itu. Lagipula itu ketentuan dari pihak kekaisaran." Ucap ayah.

"Jika sudah menikah nanti. Ednan tidak mau memiliki selir. Cukup satu saja. Permaisuri ku." Ucap Ednan.

Ayah hanya menanggapi dengan senyuman.

***
Kemudian, beberapa hari kemudian. Ednan memasuki akademi Vienna. Dia tidak menyangka akan memasuki akademi secepat ini.

Saat berjalan kearah kelas. Ternyata hampir semua bangku penuh dengan murid murid. Hanya ada satu bangku yang kosong.

Ednan segera menghampiri bangku tersebut. Kemudian, bertanya kepada pemilik bangku disana.

"Hai, bolehkah aku duduk disini?" Ucap Ednan.

Sang gadis pun menoleh. Kemudian dia tersenyum dan mengangguk. Sesaat kemudian, Ednan terpaku saat melihat wajah gadis itu.

Gadis itu benar benar cantik. Kemudian dia duduk dan memperkenalkan diri.

"Hai, aku Ednan. Kau siapa?" Ucap Ednan.

"Ah. Halo, namaku Arabella. Panggil saja Bella." Ucap Arabella dengan tersenyum.

Semenjak saat itu, Ednan dan Arabella semakin akrab. Hingga suatu hari, Ednan mengungkapkan perasaannya kepada Arabella.

Arabella dengan senang hati menerimanya. Walaupun orang tua Arabella tidak merestui. Arabella tetap melanjutkan hubungannya dengan Ednan.

"Bella, ibu tahu cinta itu buta. Tapi coba kamu pikir, jika anakmu lahir, dia tidak akan diterima di sini nak." Ucap Dimitrich(ibu Arabella)

"Ibu, aku tahu mana yang salah dan benar. Aku juga sudah dewasa. Aku akan menerima konsekuensinya." Ucap Arabella.

***
Beberapa bulan setelahnya, Ednan dan Arabella menikah. Kemudian, Arabella tinggal di istana Quarter, istana Ednan.

Seminggu kemudian, sekretaris kerajaan, menyarankan agar Ednan memilih selir dari putri bangsawan.

Ednan tetap kokoh dan tidak mau memiliki selir. Wanitanya hanya satu, yaitu Arabella.

Ednan diyakinkan oleh ayahnya sekuat tenaga. Hingga akhirnya, Ednan memutuskan untuk mengambil selir.

Sebelum dia mengambil selir, dia berbicara kepada Arabella, dan Arabella mengijinkan.

Perayaan pengambilan selir pertama kali diadakan di istana. Selir yang dibawa oleh Ednan adalah putri dari seorang Duke.

Dia bernama Sonata Clomar. Sonata tiba di istana dengan disambut Arabella dan Ednan.

"Salam bagi yang mulia dan permaisuri." Ucap Sonata.

***
Berbulan bulan setelahnya, Sonata hamil dengan anak Ednan. Dan berita itu tersebar di kekaisaran Quarter.

Walaupun Sonata seorang selir, dia tidak pernah mengemis perhatian Ednan, karena dia tahu. Ednan dan dirinya tidak pernah saling cinta.

Sampai suatu ketika, anak Sonata lahir. Dia pun diberi nama Raymond Quarter. Berjenis kelamin laki-laki.

Flashback off

*Ilustrasi Natasha Bellen

*Ilustrasi Natasha Bellen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang