Sesaat Liora berpikir, apakah aku juga anak selir? Oleh karena itu, ibu Sonata membenciku? Apakah nasibku akan sama seperti Valent?
***
Suasana di pagi hari terlihat sangat sejuk, sebenarnya hari ini adalah hari kedua dimana para peserta ujian skill sedang bertanding.Tapi, Liora sangat malas untuk menonton, dia lebih ingin pergi menjelajahi pusat kota atau sebagainya.
Seperti sekarang ini, Liora dan kedua sahabatnya. Sedang berjalan jalan. Kedua sahabatnya membujuk Liora untuk ikut mereka kembali ke pertandingan.
"Ayolah, kau ini jangan suka bolos dong."
"Iya, kami ingin lihat pertandingan hari kedua seperti apa.""Ck... Pergi saja sendiri. Jangan bawa bawa aku."
Setelah Liora mengatakan itu, kedua sahabatnya sepakat untuk menarik jubah yang dikenakan Liora. Sehingga dia terseret.
"Hei!! Sudah kubilang kan! Jangan bawa aku! Cepat lepaskan!"
Kedua sahabatnya tidak peduli, mereka malah tertawa cekikikan. Membuat Liora kesal. Tapi sedetik kemudian
Bruakkk.....
Liora menendang kaki kedua sahabatnya, membuat pegangan sahabatnya ikut terlepas.
"Hei kau sudah gila ya! Sakit tau!" Ucap Natasha.
"Ohh tidak! Ramuanku!" Ucap Almirah yang memandangi botol ramuannya sudah pecah.Liora langsung berlari dengan cepat, meninggalkan kedua sahabatnya yang sedang meratapi nasib mereka masing masing.
***
Liora pergi ke arah bar yang ada di pusat kota. Dia membuka pintu bar tersebut, dan bunyi lonceng menandakan ada pelanggan datang.Liora langsung mengajak bicara penjaga bar tersebut. Sebut saja namanya Barman.
Tanpa ba-bi-bu, Liora langsung bicara to the point.
"Berikan aku sebuah misi."
Barman yang mendengar tersebut langsung mengeluarkan sebuah gulungan kertas dengan pita yang mengikatnya.
"Sepertinya kau anak baru akademi Vienna ya?"
"Iya, aku tahun sekarang. Dan sekarang sedang melaksanakan ujian skill.""Wah... Para siswa sedang ujian skill, tapi kau malah mencari misi?"
Liora melihat sebentar gulungan kertas tersebut. Kemudian melihat kearah barman.
"Pilihkan aku sebuah misi untuk mencari hewan peliharaan."
Barman mendengar tersebut kaget. Tapi sedetik kemudian dia tersenyum miring. Dia mengeluarkan gulungan kertas. Tapi gulungan kertas tersebut berwarna hitam. Beda dari kertas yang lain.
"Ambillah ini."
"Kenapa ini berbeda? Bisa tolong jelaskan?"Barman tersenyum.
"Wah, baru kali ini aku melihat anak secerdik dirimu. Padahal cuma sekali lihat saja sudah tau kalau itu berbahaya."
"Jadi nona, kau harus melawan ular yang ada di dalam misi tersebut. Karena ular tersebut, akan menjadi hewan peliharaan mu jika kau kalahkan."
"Tapi tidak akan semulus itu. Ular tersebut akan meminta sandi terlebih dahulu, baru setelah itu kau akan menjadi tuannya."
"Aku akan memberikan sebuah sandi, sandi ini sangat sulit dibaca untuk manusia."
Barman mengambil kertas dari rak lemari dan memberikannya pada Liora.
Liora menerima sandi tersebut.
Kira kira sandi tersebut berisi seperti ini
"Im Körper gibt es eine Seele. dann vereinige dich mit mir zu zwei Seelen."
"Hm... Sandi ini seperti bahasa Jerman. Tapi mungkin memiliki arti khusus. Aku akan ambil."
Note: bar yang ada di pusat kota adalah bar khusus yang hanya bisa dimasuki oleh orang orang khusus juga, bar tersebut juga bekerja sama dengan akademi Vienna.
*Arti dari sandi misi Liora
"Di dalam tubuh ada satu jiwa. Maka menyatulah denganku untuk dua jiwa. Maka kekuatan ku akan kubagikan padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vienna Academy : The Princess Return
FantasyWarning cerita ini ada di webnovel juga. Tapi dengan judul berbeda. Kisah perjalanan seorang anak vampir campuran dan darah monster. Ayah keturunan darah monster, ibu keturunan vampir campuran.