Chapter 10

518 33 0
                                    

"Ah bagaimana dengan pasta dengan saus krim dan juga minumannya green tea?" Ucap gadis tersebut
Liora langsung menoleh kemudian dia berpikir "Hm.. boleh." Lalu Liora melihat ke arah Raymond. Raymond mengangguk tanda setuju.

***

Gadis tersebut bernama Lotilucia Henry Anasthasa. Dia biasa dipanggil dengan sebutan Lottie. Dia juga merupakan anak dari keluarga terpandang. Orang tuanya pun juga berkecukupan untuk membiayai sekolahnya.

Lottie langsung dengan segera berbicara kepada waiters untuk menulis pesanan mereka. Saat itu, kemudian dia tersenyum dan menoleh ke arah Liora "Hai, kita belum kenalan lo." Ucapnya tersenyum

Liora langsung menoleh "Oh, benar juga. Katanya kakak mau menjelaskan siapa perempuan ini." Sambil menunjuk Lottie.
Raymond yang tahu dan peka akhirnya menjelaskan "Ah, iya. Dia ini teman kakak namanya Lottie. Kakak bertemu dengannya waktu ada rapat dengan ketua organisasi." Jelas Raymond

Liora yang mendengar itu hanya menganggukan kepala tanda mengerti. Kemudian menoleh ke arah Lottie "Salam kenal kak, aku Liora. Kakak boleh memanggilku apa saja." Ucapnya sambil tersenyum.

Lottie yang mendengar itu langsung sumringah "Iya, salam kenal juga. Kapan kapan kita main ya hehe." Ucapnya menunjukkan senyum dan juga menunjukkan deretan giginya.

Raymond yang melihat keduanya merasa heran. Dia juga berpikir perasaan baru aja kenal, dah kek orang sudah lama akrab saja.

Lalu setelah itu, makanan pun datang. Mereka mulai melahap makanan masing masing. Sambil sedikit bercerita kecil.

***
Lalu, hari sudah menunjukkan jam 5 sore. Saatnya mereka pulang. Liora yang melihat Lottie pulang sendirian menoleh ke Raymond "Kakak tidak mengantarnya? Kasian lo dia cewek. Anterin gih."
"Hm? Terus kamu gimana?"
"Tenang aja, kakak tidak usah khawatir. Asrama kan Deket. Tinggal jalan aja, lagipula aku mau beli camilan dulu sebelum pulang."
"Yasudah. Hati hati ya pulangnya." Ucap Raymond sambil mencium pipi sang adik.

Liora kembali berjalan menuju ke arah tempat berjualan pedagang kaki lima. Setelah itu, dia langsung membeli beberapa camilan dan membayarnya. Lalu setelah itu, dia kembali jalan ke asramanya.

Sampai disana dia menunjukkan kartu kunci asrama lalu membuka pintu tersebut. Dia membuka plastik yang berisikan camilan untuk diletakkan di kulkas, dan yang camilan satunya diletakkan di toples.

Lalu dia menaruhnya di meja tamu. Liora langsung mengambil camilan sambil membaca novel. Kemudian pintu asramanya terbuka.

***

Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang