61 Liora Dreams

153 8 0
                                    

Tetapi sayangnya, tangan tersebut meraba tubuh Liora dengan lembut kembali. Dan saat Liora membuka mata, dia terkejut bahwa Samir sudah berada di sisi Liora sambil menatap Liora dengan lembut dan tersenyum.

***
“hah!?” ucap Liora terkejut.

Liora memandangi Samir dari atas hingga bawah. Kemudian menatap Samir lagi.

“kau telanjang. Pakai bajumu.” Ucap Liora.

Samir menggeleng pelan, “untuk apa? Aku sedang berubah ke wujud asli. Wujud asli ular memanglah telanjang, apa kau tidak menyukainya?” ucap Samir.

Liora tentu saja sangat terkejut mendengar ucapan Samir, kemudian dia menghembuskan nafas pelan.

“oke jika memang begitu. Kemarilah ularku, tidurlah bersamaku disini.” Ucap Liora.

Samir kembali memeluk Liora dalam keadaan tertidur.

***
“hei, apa kau sudah melihat arena kemarin? Si kembar rambut ubanan itu.” Ucap siswi.

“oh.. Si Arabella dan Kirito. Iya aku melihatnya, mereka sangat berbakat.” Ucap siswi.

Di akademi Vienna, Arabella dan juga Kirito menjadi bahan perbincangan yang sangat panas disini. Bukan hanya wajah mereka yang cantik dan tampan. Tapi kemampuan mereka juga luar biasa cantik dan tampan.

Arabella sedang berkunjung di salah satu perpustakaan akademi. Dia mengambil buku yang berjudul “Keturunan Vampir dan Monster”. Arabella sangat penasaran dengan itu. Dia mengambil dan segera mengambil tempat duduk untuk membaca.

Arabella membaca halaman demi halaman, tidak terasa waktu sudah menunjukkan sore hari. Yang dimana, murid akademi akan pulang ke rumah masing-masing.

Kirito sudah menunggu Arabella di depan gerbang akademi. Dia terlihat datar sambil sesekali melihat halaman depan akademi. Arabella sudah berjalan menggunakan kekuatan speed vampirnya untuk menyusul Kirito.

“Lama sekali kau ini, habis darimana?” ucap Kirito.

“Ah.. aku habis dari perpustakaan.” Ucap Bella.

“Kau membaca buku gila itu lagi?” ucap Kirito.

“Itu bukan buku gila, kakak tahu? Keturunan tersebut akan mendatangkan kekuatan yang luar biasa.” Ucap Arabella.

“Kau tertarik karena kekuatannya, atau karena menyukai Ednan si monster itu?” ucap Kirito.

Arabella merasa tertampar dengan perkataan kakaknya itu. Pasalnya memang benar, Arabella memang menyukai Ednan. Begitu pula sebaliknya.

Arabella berjalan menggunakan teleportasi terlebih dahulu dengan meninggalkan Kirito sendiri.

Sedangkan Kirito, dia melihat raut wajah Arabella yang sedih. Apa aku sudah keterlaluan berbicara seperti itu padanya?

Kemudian dia mulai menyusulnya.

***
Suara berisik dari kicauan burung membangunkan Liora. Liora mengerjapkan matanya sedikit demi sedikit. Melihat Samir yang masih tertidur pulas.

Liora berjalan kearah jendela balkon kamar. Dia ingin melihat suasana langit pagi yang biru. Liora termenung.

“Kau memikirkan apa?” ucap Samir sambil memeluk tubuh Liora.

“Aku rasa, kemarin aku bermimpi sesuatu. Aku melihat ibuku, para murid, paman, dan membahas tentang keturunan Vampir dan monster. Aku bermimpi sangat aneh.” Ucap Liora.

*Ilustrasi tongkat sihir para murid akademi Vienna

Setiap murid diberikan tongkat sihir yang berbeda. Tongkat sihir tersebut, mereka dapatkan dengan mengikuti ujian kelas sihir.

Liora memegang tongkat sihir berwarna merah, King and Queen. Tipe seorang pemimpin.

Natasha mendapatkan warna biru tua, Moon Blueless. Tipe seorang yang bisa regenerasi dengan sangat cepat.

Almirah mendapatkan warna ungu, Full Krystal magic. Tipe mana yang tidak akan cepat habis.

Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang