Chapter 41

164 13 0
                                    

"Menarik... Ini akan menjadi pertarungan yang sangat menarik. Hahaha." Ucap Samir.

***
Samir tersenyum sangat senang, entah kenapa dia menikmati pertarungan antara Liora dan Angel.

Liora merasa bahwa tubuhnya berubah sekarang. Dia melihat tangannya yang sudah berisi ukiran ukiran cantik.

Liora terlalu lama melihat tangannya yang dipenuhi ukiran, sehingga dia tidak sadar jika Angel mengayunkan pedangnya dan mengenai wajah Liora.

Liora berkedip, kemudian dia mencium bau anyir darah. Dia merasakan pipinya basah. Kemudian tangan Liora menyentuh pipi yang basah tersebut.

Dan dia melihat wajahnya berdarah akibat serangan Angel. Tapi itu tidak membuat Liora takut dan panik. Justru Liora melihat darahnya sendiri sangat puas dan menyeringai.

Kemudian, dia menjilati darahnya sendiri. Seketika mata Liora yang awal mula berwarna dark blue, berubah menjadi merah menyala.

Serta rambut yang awalnya hitam legam menjadi putih dan hitam. Tidak lupa taring di giginya yang tajam, itu semua muncul secara bersamaan.

Kemudian Liora membuang pedangnya ke tanah dan tersenyum miring. Angel yang melihat itu terkejut. Begitu pula dengan penonton.

***
"Mari kita bertarung tanpa pedang." Ucapnya dengan tersenyum.

Angel tak menghiraukan Liora. Dia terus menerus menyerang Liora menggunakan pedangnya tanpa henti.

Liora dengan santai dan tersenyum menepis pedang tersebut. Kemudian, Angel mengeluarkan jurus terakhir kekuatan Brawl(keluarganya) dan menyerang ke arah Liora.

Liora tersungkur dan jatuh ke tanah. Para penonton serta Angel mengira Liora sudah kalah. Tetapi ternyata...

Ternyata Liora bangun dari tanah akibat tersungkur dan menunduk. Kemudian Liora mendongakkan kepalanya dan menatap Angel.

Angel sangat terkejut, karena di tubuh Liora, bagian leher. Terdapat ular yang melingkar di lehernya.

Siapa ular itu? Ya ular tersebut adalah Samir. Samir keluar dan melingkarkan tubuhnya di leher Liora.

Para penonton pun juga sama terkejutnya dengan Angel.

Belum selesai terkejutnya, Liora mengangkat tangannya yang disertai kuku tajam dan runcing. Dia langsung berlari dengan sangat cepat dan mencakar Angel tepat dibagian wajahnya.

Bukan hanya itu, Liora membawa tubuh Angel dan melemparkannya. Setelah melemparkannya, Liora langsung menduduki Angel dan menghajar wajahnya dengan kedua tangan.

Sementara Angel, dia berusaha keras untuk bangkit dari rasa sakit dan serangan Liora. Angel bangkit dan berlari.

Liora sengaja membiarkannya. Tapi, mungkin karena Liora dipengaruhi kekuatannya. Dia mengejar Angel dan menarik rambutnya.

Dihempaskan tubuh Angel berkali kali sambil memegangi rambutnya. Liora tertawa puas dan sangat menikmati.

Setelah Angel jatuh tersungkur, Liora langsung menginjak tangan, tubuh, kaki, wajah Angel dengan membabi buta. Serta menendangnya dengan sangat bergairah.

Raymond, Ednan dan Kirito panik. Mereka takut jika Liora kehilangan kendali atas kekuatannya yang besar itu.

"Tidak bisa begini, aku akan bicara pada juri untuk menghentikannya." Ucap Ednan.

"Tidak. Biarkan saja dulu. Juri juga terlihat sangat menikmati." Ucap Kirito.

"Menikmati dari mana Kirito. Ini bukan ujian, melainkan pembunuhan. Kau tidak lihat aksi Liora yang begitu kejam?" Ucap Ednan.

Mereka menghentikan bicaranya saat mendengar bahwa Liora menang dalam ronde 1. Dan dia tidak mengikuti ronde 2, dikarenakan skor ujian yang di dapat Liora sangat tinggi.

Dia menempati posisi rank 1 dari ratusan peserta ujian skill akademi.

Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang