Chapter 31

245 14 0
                                    

Raymond mengangguk paham.

***
Raymond bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Liora menuju ke asrama putra. Liora hanya memandanginya saja.

Kemudian Liora bangkit dan kembali ke kamar asrama.

Liora membuka pintu dan kedua sahabatnya itu menoleh

"Lama sekali, kau bicara dengan Valent atau kencan?"

Liora terkejut
"Darimana kau tahu?"

Kedua sahabatnya hanya tersenyum.

***
Ponsel berdering...

Valent hanya memandangi benda pipih itu. Tidak berniat mengangkat.

Teman sekamar Valent, Brandon mengambil ponsel tersebut dan membacanya.

Ayah..

Tertulis nama di ponsel tersebut.

"Hei, kau tidak mau mengangkat?"
"Biarkan saja." Ucap Valent tidak peduli.

Lain hal dengan Valent. Justru Brandon yang mengangkatnya.

"Ah, halo paman. Tapi Valent sedang tidak di tempat. Mohon maaf."
Kemudian dia menutup ponsel tersebut.

Kemudian dia menatap Valent lalu pergi tidur.

***
Seseorang berlari dari hutan dengan sangat cepat. Dia mengejar seekor binatang. Dia mengendap endap saat binatang tersebut berhenti.

Kemudian mata merahnya mengawasi sekitar dan binatang itu. Dirasa keadaan cukup sepi. Dia langsung sigap menyerang binatang itu menggunakan kuku yang panjang dan taring yang tajam.

Dia langsung meminumnya, tak lupa dia mengambil sebuah botol dan sedikit darah dipindah ke arah botol tersebut.

Mulut gadis itu penuh dengan darah binatang itu. Kemudian melanjutkan meminum.

Setelah kenyang minum, dia segera pergi ke istana dengan sangat cepat.

***
Kirito sudah merasakan bahwa sepupunya itu akan hadir. Dengan aroma darah yang masih segar. Dia masuk melewati jendela.

Kirito segera menoleh, dia melihat sepupunya habis berburu darah binatang.

"Kaget kan karena aku berlari cepat."
Kirito mendengus
"Bersihkan tubuhmu."

Dia mengusap darah di mulutnya lalu menjilatinya.

"Aku mau ke Bella, aku akan memberinya makan ini." Sambil menunjukkan botol tersebut.

Dia berjalan menuju lorong dan sampai di tempat ruang tersembunyi.
Dia membuka pintu, lalu berjalan ke arah Arabella.

Dia membuka tutup botol dan menuangkan darah yang dia ambil ke mulut Arabella.

Setelah selesai menuangkan, dia kembali menutup botolnya. Kemudian mengusap rambut Arabella lembut.

"Semoga kau sadar. Oh iya, aku sudah bertemu dengan putrimu. Dia sangat cantik sama seperti mu. Maka dari itu cepatlah sadar ya." Ucap gadis tersebut.

Gadis tersebut bernama Graise Edwards. Sepupu dari Arabella dan juga Kirito.

Graise berbicara lagi dengan Arabella.
"Maaf ya, aku sudah masuk kedalam mimpi putrimu. Aku tidak bermaksud, tapi aku ingin putrimu tahu."

Setelah berbicara itu, Graise keluar ruangan dan melihat Kirito mendengarkan semuanya. Dia melengos pergi begitu saja. Sedangkan Kirito mendengus.

Di sisi lain, Liora yang tengah tertidur tiba tiba terbangun. Dia mendapatkan mimpi aneh, ada seorang gadis yang berburu binatang lalu dikasihkan ke seorang gadis yang pernah dia lihat di dalam mimpinya.

Liora melihat ke arah luar jendela, gelap. Jam menunjukkan tengah malam. Liora keluar kamar asrama sebentar. Dia ingin berjalan jalan di taman asrama untuk mengalihkan mimpinya.

***

Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang