46 Samir, apakah itu kau?

144 12 0
                                    

"Tentu saja ada ketua Damian. Aku tidak suka bajuku kotor. Dan jika mereka tidak bicara jujur, kau boleh gunakan kekerasan." Ucap Liora menyeringai.

***
Liora meninggalkan Damian dengan para tawanannya. Liora lebih memilih untuk pulang ke istana. Dia sangat capek. Biarlah Damian yang mengurusnya.

Liora sudah berganti baju menggunakan pakaian santainya. Dia juga sudah memakan makan malamnya.

Liora menghela nafas. Dia sangat bosan. Dia memutuskan untuk berjalan jalan sebentar di istana.

Saat Liora berjalan di belakang istana, dia melihat Samir pergi kearah hutan. Liora memanggil Samir. Namun tidak ada jawaban.

"Samir!! Mau kemana?" Ucap Liora.

Samir tetap pergi kearah hutan. Liora berlari mengikutinya. Dia sekarang berada di tengah tengah hutan. Dengan kondisi Liora menemukan sebuah danau/kolam kecil.

Liora menengok kesana kemari. Dia tidak melihat Samir sama sekali. Liora berpikir, apa aku kehilangan jejaknya? Bagaimana dia secepat itu?

Lalu tiba tiba, saat Liora hendak berbalik, air yang ada di danau semula tenang perlahan bergerak.

Lalu secara mengejutkan, Samir muncul dari dalam danau tersebut. Tapi dengan bukan wujud manusianya. Melainkan wujud setengah ular.

Liora berlari mencari tempat sembunyi dan mengamati Samir dari jauh. Wujud ular Samir sangatlah besar. Ekor serta badan ular tersebut hampir memenuhi danau tersebut.

Ular putih itu sedang mengeluarkan kekuatannya serta mata goldnya yang menyala. Wajahnya menghadap ke atas langit dan memejam, serta tangan yang diangkat. Dia mengeluarkan kekuatannya saat malam itu.

Badan Samir dipenuhi energi ular putih serta sihir khas kerajaan Athan. Liora terperangah melihat semua itu. Dia baru pertama kali melihat wujud Samir setengah ular. Tapi tidak bisa dipungkiri, Samir memang tampan.

Wajah dan tubuh Samir berbentuk sisik ular setelah itu berganti dengan ukiran cantik di wajahnya. Wujud manusia ular milik Samir hampir memenuhi danau kecil tersebut.

Pasalnya, tubuh ular Samir sangat sangat besar. Seperti melihat ular raksasa.

Liora memilih untuk kembali ke istana. Dia ingin istirahat di kamarnya.

***
Keesokan harinya, Liora bangun terlalu siang. Dia bahkan tidak mengikuti pelajaran etiket kerajaan.

Liora menghela nafas. Hari ini matahari sangat panas. Cocok untuk bermain keluar. Dia pergi ke kamar mandi dan ganti baju setelahnya.

***
Liora pergi keluar bersama pelayan pribadinya Karina. Dia berkeliling di pusat kota Edwards. Sungguh, Liora jarang sekali melihat pusat kota kerajaannya. Ternyata tak jauh beda dengan Vienna.

Liora tersenyum saat melihat rakyatnya berdagang, bermain, bahkan tertawa sederhana.

Liora, baru kali ini dia memakai dress. Biasanya selalu memakai celana, karena harus waspada jika ada musuh yang datang.

Menurut Liora, memakai gaun seperti ini tidaklah buruk. Dia lumayan menyukainya. Dan ini pertama kalinya dia menjadi seperti seorang putri secara normal.

*Ilustrasi Samir Leviathan

*Ilustrasi Samir Leviathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang