'Aku tidak sadar bahwa ada orang masuk? Dia terlihat cantik, tapi badannya terlihat seperti usia paruh baya.' batin Liora.
***
Liora memberi hormat ala wanita bangsawan pada umumnya dan tersenyum.Kemudian dia memperkenalkan diri di depan Dimitrich.
"Saya Liora Quarter. Saya berada disini karena sedang mempersiapkan debutante saya. Saya adalah keponakan dari Raja Kirito Edwards. Mohon maaf jika saya tidak sopan karena tidak mendengar suara pintu yang terbuka." ucap Liora dengan sopan dan tersenyum.
Dimitrich tersenyum tipis. Rupanya dia anak itu, anak kandung Arabella.
'Aku sempat kagum dengan perubahan anak ini. Dia semakin mirip Arabella. Dari wajahnya sampai tubuhnya.' batin Dimitrich.
"Loh! Ibu! Kapan datang kesini?" ucap Kirito.
Liora menoleh kearah Kirito. Liora tampak heran dan terkejut.
'Hm? Ibu?' batin Liora.
Kirito melangkah mendekat. Dia menoleh kearah Liora dan memperkenalkan mereka berdua.
"Liora sayang, dia adalah nenekmu. Orang-orang biasanya memanggilnya dengan sebutan Madam Dimitrich." ucap Kirito.
Liora mengangguk mengerti dan tersenyum menatap Dimitrich.
Dimitrich menganggukkan kepala dan iku tersenyum.
***
"Aku sempat mengira kalau cucuku adalah menantuku. Dia sangat cocok dengan garis keturunan Edwards. Jika Bella masih hidup, dia pasti akan sangat senang melihat perubahan putrinya." ucap Dimitrich.Kirito hanya diam menanggapi sambil meminum darah dari gelas ukuran kerajaan Edwards.
"Kau juga cepatlah menikah, untuk apa kau melajang sampai seperti ini. Kau tidak ingin membuatkan cucu untukku?" ucap Dimitrich.
Kirito menghela nafas berat. Dia memijit pelipisnya.
"Ibu, aku tidak akan menikah. Soal garis keturunan, biar Liora yang meneruskan. Aku sudah menganggap seperti anakku sendiri." ucap Kirito tegas.
Dimitrich merubah warna matanya menjadi kuning keemasan.
"Kirito, ibu tidak masalah jika kau tidak menikah. Tapi Liora dia adalah seorang putri resmi dari Kerajaan Quarter. Meskipun dia mewarisi kekuatan kita. Tapi bukan berarti dia bisa menjadi penerus." ucap Dimitrich.
Kirito terdiam dengan melihat gelas berisi darah yang tadi dia minum. Pantulan cahaya wajahnya terlihat disitu.
Yang dikatakan Dimitrich benar. Tapi tidaklah masalah, jika Liora di publish di Kerajaan Edwards. Liora tidak akan dicap sebagai anak keturunan vampir dan monster. Dia akan dicap sebagai anak vampir campuran dari generasi Edwards berikutnya.
***
Siang hari setelah undangan debut Liora disebar ke penjuru wilayah.Liora mengistirahatkan tubuhnya untuk berjalan jalan sebentar. Dia melihat Dimitrich, sedang menyirami tanaman bunga mawar yang sangat indah.
Liora hanya melihat Dimitrich, tanpa niat untuk menghampiri. Dia ingin berbalik dan pergi kearah luar istana. Tapi Dimitrich melihat Liora dan memanggilnya.
Liora menoleh dan membungkukkan badan, lalu segera menghampirinya.
Dimitrich mempersilahkan Liora untuk duduk di taman tanpa alas.
Dia tersenyum melihat Liora. Mengusap lembut rambut Liora.
"Cucuku sudah besar ya sekarang. Bagaimana persiapan debutante? Apakah berjalan lancar?" ucap Dimitrich.
Liora mengangguk.
"Kau mau mencoba menyiram bunga ini? Bunga ini dinamakan Rosemary. Ini cobalah." ucap Dimitrich.
Liora mencoba menyiram bunga mawar tersebut. Lalu segera menaruh siraman bunga disampingnya.
Dimitrich tersenyum.
"Liora sayang, bunga Rosemary ini, adalah bunga kesukaan ibumu Arabella. Mau nenek ceritakan?" ucap Dimitrich.
*ilustrasi Samir Leviathan
KAMU SEDANG MEMBACA
Vienna Academy : The Princess Return
ФэнтезиWarning cerita ini ada di webnovel juga. Tapi dengan judul berbeda. Kisah perjalanan seorang anak vampir campuran dan darah monster. Ayah keturunan darah monster, ibu keturunan vampir campuran.